King of Hearts (ONEUS & ONEWE)

8. Putri Leandra

"Pesta topeng nanti pasti akan seru!"

"Benar, istana pasti akan lebih ramai daripada biasanya. Aku selalu suka saat suasana istana ramai. Terasa sangat hidup. Kalau tidak ada pesta kan Para Pangeran dan Yang Mulia Raja hanya sibuk dengan aktivitas masing-masing. Selir Raja juga sudah tidak ada lagi. Jadi tidak banyak yang kita lakukan."

"Benar, tugas kita hanya membersihkan dan menyiapkan sesuatu. Aku jadi rindu melayani seseorang."

Aggy mendengar percakapan para pelayan yang sedang berkumpul di ruang cuci dan menyetujui dalam hati. Memang benar kalau bukan karena acara ini tidak banyak yang bisa mereka lakukan. Karena tidak ada anggota keluarga kerajaan perempuan, tidak banyak pertemuan yang diadakan. Dan jika para pangeran yang mengurus untuk mengadakan pertemuan, mereka akan terlalu kerepotan. Memang sepi sekali tanpa kehadiran Ratu. Pasti anggota keluarga kerajaan pun merasakan sepi juga karena tidak ada yang akan mengurus hal-hal yang selalu luput dari perhatian.

Dengan akan dilaksanakannya pesta topeng sebagai penutup acara, tidak banyak yang Aggy lakukan hari ini. Kebanyakan tamu sedang mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin seharian ini. Jadi, tidak ada satu pun yang masih berkeliaran. Pasti akan sangat meriah nantinya dan akan ramai yang datang. Karena pesta topeng biasanya terbuka untuk rakyat biasa pula. Berarti, para rakyat biasa akan turut hadir dan membuat suasana ramai.

Sebenarnya Aggy penasaran dengan pesta topeng, karena seumur hidupnya ia tidak pernah menghadiri pesta topeng. Tidak pernah ada undangan yang datang padanya, seolah ia bukanlah bagian dari keluarga kerajaan. Makanya sebenarnya Aggy tidak begitu percaya dengan indera pendengarannya yang menangkap bahwa para pangeran ini mengenali Putri Leandra. Bagaimana bisa pangeran dari kerajaan terbesar di benua malah mencarinya bahkan setelah merebut kerajaan Zephyros? Benar-benar di luar akal sehat.

"Aggy, enak sekali malam ini kau tidak bertugas!"

Aggy mengalihkan perhatiannya dan mendapati bahwa Kate yang baru saja datang menghampirinya. Gadis itu berkembang dengan cepat karena kini Kate telah dipercaya untuk melayani di dalam acara pesta. Yang artinya ia mendapatkan seragam yang berbeda. Aggy cukup iri dengan seragam Kate yang terlihat elegan. Tapi kalau dipikir-pikir jika ia harus masuk ke aula pesta, sepertinya Aggy akan menolak. Ia tidak ingin bertemu dengan lebih banyak bangsawan. Karena tidak sedikit bangsawan yang ia kenali sempat ditemuinya. Tapi untungnya tanpa gaun mewah dan perhiasan berkilau, Aggy sungguh tampak seperti rakyat biasa. Setidaknya hal itu bisa menyempurnakan penyamarannya.

"Aku bersyukur akhirnya mendapatkan libur. Semangat untuk tugas malam ini, ya!" ucap Aggy menyemangati.

"Malam ini pasti akan sibuk sekali," keluh Kate. "Aku ambil seragam yang bersih ya! Seragam yang ini sudah kotor ketumpahan anggur oleh tamu yang mabuk. Padahal ini masih siang hari tapi mereka sudah mabuk-mabukan saja."

"Sepertinya hari ini kau sial sekali," ledek seorang pelayan.

"Benar. Semoga saja malamnya aku mendapatkan keberuntungan. Seperti tiba-tiba dipanggil oleh Pangeran Kedua untuk melayaninya? Wah aku akan senang sekali jika suatu hari nanti aku aku melayani Pangeran Kedua!"

Ucapan Kate mengundang ledekan lainnya. Bahkan pelayan-pelayan lain yang kebetulan lewat juga menertawakannya. Melayani pangeran sepertinya adalah hal yang jauh sekali untuk digapai. Soalnya, mereka ada di tingkat yang berbeda. Aggy baru menyadari itu ketika ia menjadi pelayan. Dulu, ia melihat sosok pangeran, putri, maupun kepala keluarga Duke dan Marquess adalah hal yang biasa. Tapi begitu menjadi pelayan, pertemuan dengan mereka merupakan sesuatu yang tidak biasa. Karena tidak biasa itulah Aggy merasa tidak nyaman ia terus-menerus bertemu dengan pangeran.

Sepeninggal Kate, ruang cuci hanya diisi dengan suara percakapan pelayan saja. Aggy juga turut membantu karena ia tidak merasa nyaman tidak melakukan apa-apa. Mau bagaimana lagi, ia memang pada dasarnya suka bergerak. Jadi apa pun akan ia lakukan untuk mengisi waktunya. Jika biasanya ia sibuk melihat dunia luar, kali ini ia harus terkurung di dalam istana. Makanya hanya pekerjaan dalam istana saja yang bisa ia lakukan.