14. Pesta Dansa Pertama

455 74 20
                                    

"Aku memanggang beberapa kue kering dan macaron tadi pagi."

Di hadapan Aggy dan Harin telah terhidang beberapa piring kue kering serta macaron yang berwarna-warni. Pelayan-pelayan yang dibawa Harin yang baru saja menghidangkan makanan ini sebagai teman untuk minum teh sore. Warna-warna dari macaron yang terhidang cukup menarik perhatian dan membuat Aggy penasaran untuk mencicipinya. Bagaimana bisa seorang pangeran seterampil ini membuat macaron? Kalau Aggy, pasti tidak akan mampu membuatnya mengingat betapa mungilnya macaron ini, tapi proses pembuatannya sangat kompleks.

"Silakan dicicipi. Walaupun aku membuatnya tadi pagi, masih tetap enak kok," ucap Harin mempersilakan.

Aggy meraih sebuah macaron di depannya lalu langsung menggigitnya. Rasa manis dan asam dari krim dengan buah stroberi ini sesuai dengan selera Aggy. Bahkan Aggy yang tidak suka warna merah muda saja merasa macaron merah muda ini tampak indah dan juga lezat. Ternyata Harin bisa dibilang jago memasak walaupun ia tidak memiliki kewajiban untuk terampil dalam hal memasak.

"Oh, yang ini rasa teh earl grey?" tanya Aggy terkejut saat meraih macaron yang berwarna abu-abu. "Ini pertama kalinya aku memakan macaron dengan rasa ini. Biasanya kan hanya diminum saja. Jujur aku bukan penggemar teh rasa earl grey, tapi yang satu ini cukup enak."

Harin tersenyum puas saat Aggy memberikan pujian atas macaron buatannya. Padahal ia hanya ingin menikmatinya sambil bekerja hari ini. Tapi siapa sangka hal itu malah membuatnya memiliki kesempatan untuk makan sore bersama Aggy? Ditambah, hal ini juga membuat Harin semakin yakin bahwa masakan yang enak akan membuat seorang gadis melembutkan hatinya.

"Aku senang jika kau suka. Lain kali aku akan membuat makanan manis lainnya lalu mengirimkannya ke istanamu. Kau pasti akan suka."

"Aku akan sangat menantikannya."

Aggy refleks tersenyum mendengar tawaran Harin. Padahal ia tahu Harin tengah berusaha untuk dekat dengannya. Tapi biarlah ia memberikan kesempatan. Lagi pula ia mendapatkan pertukaran yang adil. Ia bisa menikmati masakan Sang Pangeran yang tidak semua orang bisa nikmati. Lagi pula masakan Harin juga ternyata enak. Aggy kan hanya tinggal berpura-pura polos saja, dan sebagai gantinya ia mendapatkan makanan enak. Di sini, Aggy yang lebih untung.

"Aku benar-benar terkejut bahwa kau sungguh-sungguh bisa memasak, Pangeran Kelima. Di antara semua hal, hanya memasak yang tidak bisa aku kuasai. Segala teknik memasak jauh lebih memusingkan daripada mempelajari sistem pemerintahan."

Harin terkekeh mendengar pujian Aggy. Jelas memasak jauh lebih gampang dibandingkan mempelajari politik atau sistem pemerintahan. Namun Harin memang tidak sedang berhadapan dengan gadis biasa. Aggy bukanlah gadis yang biasa ia temui setiap hari di pertemuan bangsawan kelas atas. Yang di depannya adalah Putri Leandra yang bahkan membuat cendekiawan mengakui kecerdasannya. Putri Leandra ini juga banyak menerbitkan buku yang dipakai oleh akademi-akademi. Intinya, Putri Leandra bukanlah gadis bangsawan biasa walaupun penampilannya tampak biasa.

"Mau aku ajarkan memasak?" tawar Harin setulus mungkin.

Aggy memandang Harin dan terlihat ketulusan di matanya. Namun Aggy tidak tahu apakah lebih dekat seperti ini dengan Harin akan menjadi hal baik ke depannya. Sebenarnya ia ingin berteman dengan salah satu pangeran dan tidak usah terlibat dengan urusan menjadi pasangan. Karena bagi Aggy, ada banyak hal yang bisa ia pelajari dari mereka dan pasti akan menyenangkan juga memiliki teman di tempat yang asing ini. Namun, dengan permainan tidak masuk akal yang dibuat Raja Onufria, Aggy tidak bisa dekat begitu saja dengan pangeran tanpa memiliki niat lainnya. Aggy tidak akan mungkin memiliki seseorang yang bisa ia percaya di istana ini.

"Apakah kau melakukan ini karena tulus atau memiliki maksud lain?" tanya Aggy pelan.

"Tentu saja aku melakukan ini tanpa maksud apa-apa. Hanya karena kita tidak berakhir sebagai pasangan bukan berarti kita tidak bisa berteman. Atau kau tidak ingin berteman denganku, Tuan Putri?" tanya Harin balik.

King of Hearts (ONEUS & ONEWE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang