AKU KEMBALIIII!!! SELAMAT PAGI DUNIA TIPU TIPU🥰🥰
SELAMAT HARI SABTU SEMUANYA. GIMANA HARI KERJA KALIAN? BAIK BAIK KAN?
UNTUK YANG BERJALAN BAIK, JANGAN LUPA BERSYUKUR YAA. DAN UNTUK YANG BELUM BAIK, JANGAN SAMPAI MENYALAHKAN DIRI SENDIRI. SIAPA TAHU MEMANG HARINYA YANG NGGAK BAIK.
JANGAN LUPA BERTERIMA KASIH PADA DIRI SENDIRI, DAN WELCOMING MARCH.
SELAMAT MEMBACA. JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA GAISS. BAHKAN KALIAN KOMEN NEXT AJA LOH UDAH BIKIN SENENG. APALAGI KALAU SAMPAI ADA MANFAATNYA.
SEKALI LAGI, LOVE YOU GAISS DAN SELAMAT MEMBACA.
Zachary mendorong setengah membanting Andrea untuk masuk ke dalam mobil sport mewahnya dan menutup pintunya dengan cepat. Tak lupa menyalakan kunci otomatisnya sebelum akhirnya ia turut mendudukkan pantatnya di kursi pengemudi.
Setelahnya, Zachary melajukan mobilnya dengan kencang tanpa menghiraukan Andrea yang kini mencengkeram erat seat beltnya dan memejamkan matanya ketakutan.
"ZACH! Jangan main main. Turunkan kecepatan mobil mu!" Seru Rea yang pada akhirnya bisa membuka suaranya setelah ketakutan hebat yang melanda. Tapi rupanya itu bukanlah sebuah perintah bagi Zachary.
Pria itu malah mempercepat laju mobilnya dan membuat Andrea berteriak semakin kencang karenanya. "ZACHARY!"
"Hentikan mobilnya atau aku akan turun sekarang juga!" Seru Rea yang lagi lagi tidak mendapatkan atensi seorang Zachary. Makanan wajah pria itu terlihat semakin angkuh dan penuh dengan amarah.
Gadis itu menelan ludahnya melihatnya. Tapi setelahnya, dengan tangan gemetar, Rea melepaskan seat belt yang melilit tubuhnya.
"Aku tidak pernah main main dengan ucapanku, Zachary. Berhenti sekarang atau aku turun saat mobil mu berjalan secepat ini." Andrea nekat memperingatkan Zachary walaupun peruntungannya sangatlah kecil bagi pria itu untuk menurunkan laju mobil atau bahkan menghentikannya.
Terbukti ketika Zachary memutuskan keluar dari highway dan mobil sport mewahnya itu masih melaju dengan kecepatan yang tidak main main.
Melihatnya membuat Rea lagi lagi menelan ludahnya. Ia melirik ke arah spion untuk memastikan jalanan tengah sepi. Begitupun dari arah berlawanan untuk meminimalisir kecelakaan yang terjadi karena mereka. Begitu jalanan sepi, Rea nekat membuka pintu mobil Zachary dan membuat pria itu tersentak kaget sebelum membanting setirnya ke arah kiri dan membuat mobil itu berhenti dalam keadaan tidak mulus.
Karena pintu yang dibuka Rea dengan paksa malah menghantam pagar pembatas di sana dan tentunya karena Rea sudah melepas seat belt nya, otomatis tubuh gadis itu terpental dan untung saja air bag yang ada di mobil itu sudah membuka walaupun itu hanya melindungi bagian dada dan perut Rea dan walaupun kepala Rea sempat terbentur kaca mobil karena kecepatan tidak manusiawi yang terjadi sebelum Zachary membanting setir.
"Arghh!" Ringisan keluar dari bibir Rea membuat Zachary segera membuka seat belt miliknya dan keluar dari mobil.
Sedangkan Andrea menyandarkan dirinya ke kursi penumpang sambil tangannya memegangi kepalanya yang serasa pecah karena denyutan hebat setelah benturan itu.
Zachary rupanya menghampiri Rea dari pintu mobil yang terbuka dan mendapati gadis itu tengah mengerang kesakitan dengan tangan yang memegang kepala.
Pria itu menarik Rea keluar dari mobil dan membopong wanita yang nampaknya setengah sadar itu dengan wajah khawatir.
Untungnya, anak buahnya yang tadinya tertinggal karena laju mobil Zachary yang tidak biasa sudah tiba dan dengan sigap beberapa dari mereka mengambil alih mobil sport Zachary dan membawanya pergi untuk pengecekan lebih lanjut di bengkel khusus.
Sedangkan Zachary masuk ke dalam range rover milik bodyguardnya dan duduk di kursi belakang dengan Andrea yang setengah sadar di pelukannya.
"Ke rumah sakit, sekarang!" Ujar Clark yang paham dan dengan segera memberikan perintah pada supir untuk melajukan mobil dengan segera.
Zachary menatap wajah pucat Andrea dengan wajah khawatir sekaligus menyesal karena ia yang tidak bisa menahan emosinya hanya karena masalah sepele.
Ia terlalu terbawa emosi atas kelakuan bajingan yang dengan berani mengutak-atik kekuasaan perusahaannya dan bermain main dengannya, hingga tanpa sadar karena kesalah pahaman yang bahkan ia baru sadari dan pahami terjadi antara dirinya dengan Rea pun membuat emosinya seakan tersulut.
"Cepatlah." Perintah singkat Zachary itu tidak diucapkan dengan nada dingin ataupun datar seperti biasanya. Melainkan dengan beragam ekspresi yang muncul di wajah tampan Zachary sekaligus suaranya yang sarat akan emosi.
○○○○○
"Tidak ada yang perlu di khawatirkan atas benturan yang terjadi kepada Nona Andrea, Tuan. Itu hanya efek dari benturan yang akan hilang kurang dari satu minggu. Pusing dan mual mungkin akan menjadi efek samping yang wajar untuk ukuran benturan ringan seperti ini. Selama tidak melakukan pekerjaan yang melelahkan selama kurang lebih dua sampai tiga hari kedepan, keadaan Nona Andrea masih bisa dikatakan aman." Ucapan dokter paruh baya itu memang terdengar meyakinkan dan membuat rasa khawatir Zachary sedikit berkurang.
Sedikit. Ingat itu.
Karena sekarang pun, walau sudah mendapatkan konfirmasi keadaan terbaru Rea dari tenaga ahli, ia masih merasa khawatir dan sangat menyesal karena menjadi penyebab Andrea harus terluka.
"Siapkan kamar untuk Andrea rawat inap kalau begitu!" Perintah Zachary kepada si dokter yang kini memandang pria itu aneh, walau sebenarnya ia menyimpan senyum geli karena tingkah tidak biasa pria dingin itu.
Hal yang tidak pernah terjadi, mengingat ia adalah dokter pribadi Wincester bahkan sejak pria itu belum lahir, sekaligus profesor di rumah sakit terkemuka itu. Tentu saja merupakan hal yang tidak biasa karena pria yang diketahuinya sudah bersikap dingin dan datar sejak kecil bisa menunjukkan sisi empatinya pada wanita yang belakangan ini digosipkan tengah dekat dengannya.
Dan melihat kondisi ini tentu saja membuat Samuel percaya kalau memang mereka atau lebih tepatnya Zachary benar benar memiliki perasaan lebih kepada model cantik itu.
"Ia tidak perlu di rawat, Zach. Benturan ringan yang terjadi hanya akan membuatnya merasa pusing sebentar dan akan pulih dengan cepat." Ujar Samuel yang kini menggunakan bahasa non-formalnya.
Tapi Zachary masih merasa tidak yakin dengan ucapan pria itu. "Akan lebih baik ia berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang lebih lengkap, Samuel. Aku tidak mau sampai terjadi apa apa kepadanya." Ucapan Zachary itu membuat Samuel mengulum senyumnya.
Dasar bucin, gumamnya dalam hati.
"Tidak akan terjadi apa apa pada gadismu, Zach. Kau bisa pegang ucapanku. Segera setelah ia sadar nanti, kau bisa membawanya pulang."
"Terserahmu saja!" Pada akhirnya Zachary buka suara dan ia hanya bisa mendengus kasar mendengar ucapan Samuel. Tidak ada celah untuknya mempertahankan argumen di depan pria itu. Karena sebenarnya pun, Zachary tahu kalau keadaan Rea saat ini tidak membutuhkan rawat inap.
Tapi tetap saja, bagaimana bisa kau tidak merasa khawatir begitu orang yang kau prioritaskan sedang dalam keadaan yang tidak bisa dibilang baik?
Sudahlah. Memang pada dasarnya Zachary saja yang bucin. Lagipula ini sudah untung karena Rea ditangani oleh orang yang memang sudah dikenalnya. Coba saja tadi Samuel sedang ada di tempat mengingat pria itu merupakan orang yang sibuk.
Kalau bukan Samuel yang menangani Rea, sudah barang pasti pria itu akan mengupayakan berbagai hal untuk membiarkan gadis itu diperiksa oleh dokter wanita, atau membiarkan Samuel yang mengambil alih pemeriksaan gadis itu.
Susah memang kalau berurusan dengan Zachary.
○○○○○
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/121531480-288-k522597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Supermodel
Romance"Kau itu milikku!!" desis seorang pria menatap geram gadis mungil dihadapannya ini. Gadis itu mengerutkan dahinya bingung. Dengan memiringkan kepalanya, dengan polos gadis itu bertanya pada pria didepannya itu. "Aku kan belum menikah, bagaimana bisa...