"Kulihat, beberapa hari ini kau sering sekali melamun." ujar Leela yang baru saja duduk disebelah Rea.
Namun rupanya gadis itu masih berada didunianya. Rea masih asyik dengan lamunannya tanpa menghiraukan Leela. Bahkan mungkin gadis itu tidak mendengar perkataan Leela.
"Ree!!" seru Leela kesal sambil mendorong bahu Rea. Gadis itu terlonjak. Kaget karena Leela yang mendorongnya.
"Lee!! Kenapa sih dorong dorong?! Aku terkejut tauu!!" jerit Rea kesal. Jantungnya seakan menggila karena terkejut.
Rasanya seperti dia baru saja terjun bebas dari sebuah tebing.
Leela memutar bola matanya malas mendengar perkataan Rea. "Aku memanggilmu. Tapi kau tidak dengar. Jadi aku mendorongmu. Tapi kau bertingkah seakan akan jatuh dari tangga."
"Hisshh. Bisa saja kau membuat alasan." sinis Rea yang dibalas dengusan Leela.
"Kenapa kau akhir akhir ini suka sekali melamun? Seperti orang banyak hutang saja," ujar Leela sinis.
"Apa pedulimu?"
"Terserahlah. Aku kan hanya bertanya. Kenapa kau sinis sekali. Suka melamun. Sinis pada orang. Kalau diajak bicara pasti tidak nyambung. Kau kerasukan ya?" gerutu Leela.
"Kau itu yang kerasukan. Aku bingung. Kenapa akhir akhir ini kau sibuk sekali mengurusi diriku? Apa pekerjaanmu yang menumpuk itu sudah hilang sehingga waktu luangmu sangat banyak untuk mengurusiku?" jawab Rea sarkastik yang dibalas dengusan sebal Leela.
"Apa kau terlibat masalah yang tidak kau beritahukan padaku?"
"Masalah? Sepertinya otakmu yang bermasalah. Kalau aku terlibat masalah, sudah jelas kaulah orang yang pertama kali mengetahuinya mengingat betapa updatenya dirimu pada kehidupanku."
"Iya juga ya. Tapi aku masih penasaran apa yang bisa membuatmu yang awalnya tidak bisa diam jadi suka melamun begitu? Sepertinya dia sangat hebat sampai sampai kau jadi pendiam seperti ini."
"Huuffftttt. Aku sendiri tidak tahu apa yang membuatku jadi sering melamun." ujar Rea singkat. Yang dibalas pelototan tak percaya Leela.
"What the hell?! Lalu kenapa kau melamun?! Kalau kau bahkan tidak tahu alasannya!!" teriak Leela kesal.
Rea mengendikkan bahunya acuh. "Aku juga ingin tahu alasannya. Tapi, entah kenapa beberapa hari ini. I can't stop thinking about him."
"Him? Who?"
"Wincester. His face is, running around my mind. I don't want to think about him. But I can't stop this. It just, happend. And I don't know how to stop it."
"You're in love with him?" Well it's kinda question. Tapi itu merupakan pernyataan.
"Excuse me. What?!" teriak Rea.
"You're in love with him? Don't you?" ulang Leela yang dibalas tatapan tak percaya Rea.
"Are you kiddin' me?!"
"No I'm not. I just gave you my opinion for your problem. And I said that you're in love with him. That's the truth. End of the conversation" balas Leela sarkas.
"You thought that I love him?" tanya Rea pelan.
Leela mengangguk mantap. "Yaps."
"How did you know that?"
"When he's around you. Your eyes can't stop looking at him. And sometimes, when he's stare at you. Intense. His eyes is like, 'she's mine,' And that was kinda claimed things. He claims you and unconsciously you attracted to him."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Supermodel
Romance"Kau itu milikku!!" desis seorang pria menatap geram gadis mungil dihadapannya ini. Gadis itu mengerutkan dahinya bingung. Dengan memiringkan kepalanya, dengan polos gadis itu bertanya pada pria didepannya itu. "Aku kan belum menikah, bagaimana bisa...