My Cute Supermodel 1

38.5K 2K 14
                                    

"Andreaa?!" teriak seorang pria dengan kamera tergantung dilehernya dengan murka.

Dan setelah teriakan pria itu, seorang gadis mungil yang kemungkinan bernama Andrea itu berlarian menghampiri si pria.

"Ada apa Kak Jason?!" tanya gadis itu kebingungan melihat pria dihadapannya malah menatapnya berang.

"Berapa kali kubilang! Jangan menghilang dengan tiba tiba saat tengah pemotretan!" seru pria yang dipanggil Jason itu murka.

Pasalnya gadis kecil yang terlalu lincah ini selalu menghilang dan menyisakan kepanikan para kru dan lainnya. Karena si gadis yang merupakan model utama produk pakaian itu.

Sedangkan si gadis, Andrea malah menatap Jason dengan wajahnya yang memerah dan mata berkaca kaca. Tak butu waktu lama sampai isakan gadis itu membuat Jason mengacak rambutnya kasar karena teringat kalau model mungilnya ini tidak bisa dibentak.

"Hey hey. Jangan menangis oke? Maafkan aku," bujuk Jason agar gadis itu mau memberhentikan tangisnya.

Tangisan Andrea memang berhenti. Namun tidak dengan isakan dan sesegukannya. Gadis itu nampaknya menahan tangisnya dalam diam dan membuatnya kesusahan menghentikan isakannya.

Melihat Andrea yang wajah putihnya sudah sangat merah karena tangisannya membuat Jason iba. Dengan sayang, depeluknya Andrea dan menepuk nepuk belakang kepalanya sayang.

"Maafkan aku, Rea." ujar Jason tulus. Matanya benar benar menampakkan raut bersalah pada Andrea.

Andrea melonggarkan pelukan Jason, lalu mendongak menatap wajah pria itu dengan wajah kacau penuh air mata. "Kenapa hiks kak Jason hiks membentak Rea? Hiks Rea kan tidak hiks suka dibentak," ujar Rea pelan yang mengundang tawa lantang dari Jason.

Sedangkan Rea yang menjadi bahan tertawaan Jason membuatnya kesal dan kembali mengeraskan tangisnya. Terang saja hal itu membuat Jason harus berusaha menahan tawanya sekaligus kelabakan karena yang perlu diketahui, kalau manager gadis ini sangatlah garang dan tentunya dia akan murka saat tahu model mungilnya dibuat menangis oleh sang fotografer.

"Cup cup cup. Sudah ya, Rea. Jangan menangis. Nanti aku dimarahi Leela," bujuk Jason sembari mengedarkan pandangannya kebelakang dan samping Rea. Siapa tahu wanita yang menjadi manager Rea itu muncul dengan tatapan garangnya.

"Kak Jason jahat. Rea kan cuma cari cari tempat buat foto. Kenapa dimarahi?!" protes Rea pada pria yang lebih tua 6 tahun diatasnya itu.

Sedangkan Jason yang dituduh seperti itu menghembuskan nafasnya berat. Gadis kecil ini tidak akan mau mengalah walau dia salah sekalipun. Dan itu merupakan satu satunya kekurangan dari sekian banyak kelebihan gadis itu.

"Rea. Kau itu model. Setidaknya kau harus tahu, kapan waktunya pemotretan. Kapan waktunya kau bisa mengambil waktu pribadimu. Jangan diulangi lagi. Kalau begini, semua kru akan pulang terlambat karena menunggu dan mencarimu. Apa kau tidak kasihan dengan keluarga mereka, hmm?" ujar Jason lembut agar tidak terkesan memarahi atau menyinggung perasaan gadis sensitif dihadapannya ini.

Mendengar itu Rea menunduk. Memikirkan sang Mama yang sangat marah sekaligus khawatir jika dia pulang terlambat dan itu membuatnya sedih. Apalagi keluarga para kru ini. Pasti keluarga mereka akan sangat khawatir pada mereka.

"Maafkan Rea kak," ujarnya pelan.

Jason mengangguk. Gadis dihadapannya ini memang keras kepala. Namun sebenarnya dibalik sikap kerasnya itu, gadis itu sangatlah penyayang pada orang orang disekelilingnya. Dan sifat penyayangnya itulah yang membuatnya sangat mudah untuk dicintai.

"Usiamu sudah 23 tahun, Rea. Belajarlah bersikap dewasa. Bagaimana bisa kau punya kekasih kalau kau bersikap seperti anak kecil begini?" ujar Jason jahil yang dibalas teriakan dan wajah cemberut Rea.

○○○○○

"Semua berjalan lancar sejauh ini, Tuan. Ms. Williams sedang dalam tanjakan karirnya, Tuan. Dia tumbuh menjadi gadis yang sangat mempesona." ujar seorang pria pada pria lain yang dipanggilnya Tuan itu seraya menyerahkan sebuah amplop cokelat diakhir kalimatnya.

Si Tuan itu langsung membuka amplop itu dan menemukan beberapa gambar seorang gadis yang membuatnya tidak dapat melupakan kenangan mereka barang sedetikpun. "Kau mengerjakan tugasmu dengan baik, Zio. Terus awasi gadisku," ujar pria itu dengan sedikit penekanan pada kata gadisku yang dimaksudkan agar tangan kanannya itu dapat memperlakukan gadisnya itu sebagaimana mestinya.

"Seperti yang anda inginkan, Sir." ujar Zio yang kemudian beranjak meninggalkan atasannya itu seorang diri.

○○○○○

"Ya. Disini kita kembali lagi bersama saya, Jimmy Fallen di acara Late Night Show?!"

Gemuruh tepuk tangan terdengar kencang menyambut ucapan sang pembawa acara itu yang baru saja tayang setelah break beberapa menit.

Si pembawa acara, Jimmy nampak senang atas sambutan hangat para penontonnya yang hadir di studio. Mengalihkan pandangannya Jimmy menatap gadis yang tengah duduk bersebelahan dengannya hanya berbataskan meja miliknya.

"Okay. Here we go. Kita lanjutkan pembicaraan kita, Ms. Williams," ujar Jimmy yang lalu dibalas tawa pelan gadis yang dipanggilnya Ms. Williams itu.

"Kau terlalu formal, Jimmy. Cukup panggil aku Andrea," ujar gadis itu yang ternyata adalah Andrea.

Jimmy mengangguk, menyetujui ucapan Andrea. "Okay. Andrea, kita mulai pertanyaan pertama untukmu. Do you have a boyfriend?"

Andrea tertawa mendengarnya. "I had a lot boyfriends."

"Bukan 'teman pria' yang seperti itu. You know very well 'bout that," ujar Jimmy yang lagi lagi mengundang tawa Andrea.

"Okay. I'm single. Sejauh ini," ujar Andrea terus terang.

"Ow ow oww. Kurasa aku masih memiliki kesempatan mengantri untuk mendapatkan hati gadis cantik ini," seloroh Jimmy yang lagi lagi mengundang tawa satu studio.

"Akan kupikirkan untuk itu." ujar Andrea setelah tawanya reda.

"Okay. Kita harus hentikan ini," lalu Jimmy berdehem guna menghentikan tawanya. "Baiklah, kita mulai lagi. Do you ever have a boyfriend?"

"I do. Of course I do. Tapi itu sudah terjadi sejak aku kuliah. Dan setelah itu, aku lebih enjoy berjalan diatas catwalk dibanding melakukan hal hal seperti itu," ujar Rea.

Jimmy yang mendengarnya mengangguk anggukkan kepalanya. "Jadi, kau lebih tertarik dengan karier mu daripada masalah percintaan seperti itu?"

"Well, sebenarnya aku masih tertarik dengan masalah seperti itu. Namun dalam porsi sewajarnya. Kau tahu dengan pasti, kalau tidak semua pria bersikap istimewa karena benar benar menyukaiku."

"Okayy. Jadi kau sedikit lebih pemilih dalam hal seperti itu?"

Rea menggelengkan kepalanya. "Sebenarnya bukan pemilih. Tapi berhati hati. Karena aku ingin mendapatkan pria sehebah Papaku. Jadi aku harus memilih dengan sangat hati hati."

"Baiklah. Sebelumnya kau bilang, pernah memiliki hubungan bukan? Yang ingin aku ketahui, how was your first kiss?"

Mendengar kata first kiss, kedua pipi Rea pun seketika memerah. "Wow wow. Kenapa dengan pipimu Andrea. Oh My?! Kau baru saja blushing?!" ujar Jimmy heboh yang sontak saja mengundang sorakan para penonton di studio.

Rea melambai lambaikan tangannya. Lalu dengan keras menggelengkan kepalanya membantah asumsi asumsi yang mungkin saja bertebaran di pemikiran seluruh orang yang ada di studio ini.

"Honestly, it was my privacy. And I'm not gonna tell you about my privacy." ujar Rea pelan namun tegas.

"Oh sayang sekali. Tapi tenang saja, kita akan mengorek lebih dalam lagi tentang model cantik yang ada di sebelah saya ini setelah iklan berikut. Tetap di Late Night Show?!"

○○○○○

My Cute SupermodelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang