My Cute Supermodel 33

1.9K 111 11
                                    

AKU MUNCUL SETELAH SEKIAN LAMAAAAAA!

DO YOU GUYS MISS MEEEEEE?

AKU BINGUNG MAU NGETIK APA, TAPI AKU JUGA PENGEN NGETIK BANYAK. JUJURLY KANGEN BANGET SAMA KOMENTAR RANDOM ORANG ORANG INI😭😭

SELAMA PTM BUAT YANG UDAH MASUK. JANGAN TANYAKAN KENAPA INGKAR JANJI UPDATE DAN BAHKAN GAPERNAH UPDATE. AKU SENDIRI JUGA PUSING MAU JAWAB APAAA

LANGSUNG BACA AJA DEHH. JANGAN LUPA BUAT WELCOMING CEREMONY BUAT AKU YAAAA.

"Kenapa sepi sekali sih, gedung apartemen ini? Biasanya juga sangat ramai? Tumben sekali?" ujar Rea kebingungan dengan suasana gedung apartemen yang sangat hening dan juga sepi.

Jauh berbeda dengan kondisi gedung ini yang mana tidak pernah terlihat sepi, apalagi sunyi mengingat lokasi yang strategis di pusat kota. Tentu saja pemandangan seperti ini tidaklah masuk akal untuk dilihat.

"Itu biasanya juga ada security yang jaga kan? Kenapa ini kok sepi banget ya perasaan? Kamu nggak merasa ada sesuatu yang aneh gitu Lee? Ini kayaknya udah kelewat sama sepi yang biasanya kalau udah tengah malem deh, Lee. Aneh banget nggak sih, Lee?" tanya Rea kembali buka suara yang membuat Leela seketika  baru saja menyadari kalau memang kondisi di sana sesepi itu hingga membuat Rea yang biasanya super cuek pun akhirnya terkesima melihatnya.

Bukan apa apa. Keadaan sepi semacam ini tentu saja terlihat sangat aneh dan tidak biasanya. Apalagi untuk ukuran apartemen mewah dengan keamanan ketat seperti yang ditinggali oleh Andrea dan juga Leela ini. Mendapati gedung ini dalam keadaan sepi dan sama sekali tidak terlihat lalu-lalang penghuni dan juga pekerja apartemen ini adalah satu hal langka yang bisa dibilang sama sekali tidak pernah terjadi selama dua wanita itu tinggal di sini.

"Mau sepi atau enggak juga mau digimanakan lagi, Re? Naik saja sudah. Atau kalau kau memang takut banget, kita naik dari basement aja, gimana? Nanti dari basement kita langsung naik ke atas nggak perlu lewat lobby lagi," tawar Leela yang tentu saja langsung diangguki oleh Andrea.

Siapa juga yang mau masuk ke dalam lobby yang benar-benar terlihat sepi dan menyeramkan itu? Tentu saja bukan Rea, tidak mau, terima kasih.

Dan Leela akhirnya kembali menjalankan mobilnya dan membawa kendaraan beroda empat itu masuk ke kawasan basement apartemen itu. Memarkirkan mobil itu sekaligus menuju akses masuk mereka nanti melalui lift khusus yang ada di basement, yang hanya bisa diakses dengan kartu khusus yang dimiliki oleh orang orang penghuni apartemen ini.

"Kok bisa ya suasana apartemen hari ini kaya bener bener beda aja gitu? Merinding banget!" seru Rea dengan begitu hebohnya yang diangguki dan disetujui oleh Leela walaupun wanita itu tidak banyak bicara karena sedang fokus mencari lahan parkir untuk mobil mereka ini.

"Apa listrik di apartemen mati ya, jadi nggak ada orang di lobby karena mereka pada mau benerin listrik?" Jangan tanyakan dari mana Andrea yang setengah polos dan setengah bodoh ini mendapatkan pemikiran semacam itu, karena Leela saja dibuat mengelus dada ketika mendengar gumaman yang bahkan bisa didengarnya itu.

"Jangan terlalu sering nonton hal-hal yang berbau detektif, makanya! Otakmu jadi sok sokan menjadi detektif dan menerka nerka seperti ini, kan!" tegur Leela sebal dengan perkiraan yang diajukan oleh Rea yang benar-benar ada di luar pemikirannya.

Memang gadis, atau wanita satu ini benar-benar memiliki jalan pikiran diluar perkiraan.

Dan bahkan, Leela yang sudah lama bersama dengan Rea pun dibuat mengelus dada dan menggelengkan kepalanya pusing. Tidak lagi bisa membantah ataupun mendebat Rea lebih panjang lagi, karena akhirnya akan sama saja. Ia akan kalah dengan kekeraskepalaan wanita satu itu.

"Kan siapa tahu, Lee. Atau mungkin, ada penjahat di gedung apartemen itu dan mereka sudah menyerap orang-orang yang ada di sini dan membuat mereka semua jadi terperangkap dan tidak bisa keluar! Wah! Keren sekali ya kalau memang mereka disekap dan tidak boleh keluar!" Lagi, seruan ngawur itu keluar dari bibir Rea, yang malah bersorak ketika memikirkan pemikiran anehnya itu.

Dan pemikiran yang tentu saja tidak lagi polos dan lebih cenderung kepada aneh itu membuat Leela lagi-lagi hanya bisa dibuat mengelus dada memijat pelipisnya yang tiba-tiba saja terasa nyeri ketika memikirkan pikiran aneh Andrea yang tiba-tiba saja muncul di otak cantik Rea.

"Lebih baik kau diam saja, Rea. Aku sepertinya sudah mulai pusing sendiri kalau harus menghadapi tingkah aneh dan juga kalimat luar biasa yang keluar dari bibirmu sambil mencari tempat untuk parkir sekaligus. Pusing!"

Rea yang mendengar penuturan wanita itu hanya bisa dibuat cemberut dan menatap tidak suka ke arah Leela walau pada akhirnya Andrea tetap menurut dan diam sembari berusaha untuk tidak lagi membuka mulutnya dan berceloteh hal-hal aneh yang kemungkinan akan membuat Leela kembali kesal kepada dirinya nanti.

Sedangkan Leela yang mendengar wanita di sebelahnya sudah bisa diam pun akhirnya menghela napas lega dan kembali memfokuskan diri terhadap pencarian lahan parkir yang sedari tadi belum juga ketemu ini.

"Ayo Rea!" seru Leela saat melihat wanita satu itu malah terpaku di dalam mobil.

Tapi tetap saja. Rea hanya diam dan seakan tidak ada minat untuk bergerak turun dari mobil. Dan melihat itu membuat Leela memutar bola matanya malas sebelum membuka pintu mobil, dan menarik Rea dengan tidak sabaran, "Mau ke apartemen sendiri kenapa harus banyak pertimbangan, sih?"

"Aneh tahu!" gerutu Rea yang masih celingukan melihat sekeliling basement untuk terakhir kalinya sebelum mereka akhirnya masuk ke dalam lift yang akan membawa kedua wanita itu naik ke lantai tempat apartemen Rea berada.

"Ini apartemenmu, Rea. Jangan berpikir yang aneh aneh!" balas Leela yang sepertinya memang sudah sangat kebal dengan keanehan pemikiran Rea dan membuat wanita itu selalu menjadi kubu positif diantara kenegatifan yang ada dalam diri Rea.

"Tapi perasaanku tidak enak, Lee!" ujar Rea yang masih belum bisa menghilangkan kekhawatiran berlebih yang muncul dalam dirinya.

Instingnya mengatakan ada sesuatu yang tidak beres sebenarnya dengan kondisi apartemen yang sepi seperti ini. Karena memang tidak ada alasan masuk akal mengenai keadaan sepi ini yang bisa dibenarkan dalam hal ini, apapun itu kemungkinannya.

"Tenang, Rea. Ada aku!" balas Leela meyakinkan, namun tetap saja tidak mampu membuat wanita itu tenang.

Ting....

Pintu lift terbuka dan mereka langsung disajikan pemandangan pintu apartemen Rea. Tapi entah kenapa, Rea seperti enggan saja untuk masuk ke dalam sana.

"Ayo!" ajak Leela menggandeng Rea dan mereka akhirnya melangkah keluar dari lift. Satunya dengan wajah tenang, dan satunya lagi dengan wajah tegang.

Tit....

Suara pintu yang berhasil dibuka saat Leela memasukkan password apartemen di interkom yang ada seakan menjadi alarm pemecah keheningan, sekaligus membuat adrenalin Andrea semakin terpacu.

Leela membuka pintu apartemen itu, "AARGH!"

○○○○○

My Cute SupermodelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang