"Bagaimana bisa wajah menyebalkan itu hilang begitu saja? Dan wajah memerah ini? Bisa kau beritahu aku alasannya, young lady." Suara wanita bernada sarkas itu menggema begitu saja dipenjuru penthouse.
Membuat Rea yang tengah duduk sambil melamun terkejut dan hampir terjungkal. "Aku tidak tahu apa masalahmu, tapi kurasa kau suka sekali mengagetkanku Nona?!" gerutu Rea yang dibalas dengusan menyebalkan dari Leela.
"Kau terlihat seperti orang gila, asal kau tahu."
Rea menatap Leela sinis. "Memang apa pedulimu. Lebih baik kau selesaikan kertas-kertasmu yang menggunung itu."
Mendengarnya saja membuat Leela muak. Rea dan mulut besarnya. "Dasar perusak mood orang. Daripada kau tersenyum seperti orang gila, lebih baik kau selesaikan pembacaan naskahmu itu. Atau Frank akan jadi lebih gila darimu."
"Terserah kau saja." ujar Rea cuek lalu mengambil handphonenya. Tapi melihat Leela tengah memakai heelsnya membuat Rea penasaran.
Jarang sekali wanita itu mau memakai heelsnya tanpa ada acara penting. "Tumben sekali kau memakai heels. Apa terlalu lama berkutat dengan gunungan kertas itu membuat otakmu hilang?!"
"Dasar, anak kecil sepertimu tahu apa?"
"Enak saja. Yang kau panggil anak kecil itu bosmu." balas Rea angkuh. Yang langsung saja mendapat lemparan bantal sofa dari Leela.
"Mempunyai bos sepertimu hanya membuat orang muak."
"Ish. Aku hanya bertanya kenapa kau memakai heels. Dan kau mengajakku ribut?" gerutu Rea kesal.
Leela yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas. "Jika kau lupa, aku harus meeting dengan beberapa petinggi Ralph and Russo karena beritamu yang menjadi hightlight ini."
"That was an accident. Tentu saja aku tidak mau pingsan didepan pria itu dan menimbulkan skandal, Ms. Leela."
"Well if you don't mind, lebih baik kau temani aku. Meeting dengan para orang tua itu hanya akan membuatku bosan."
"Hmm, sayangnya aku masih mempunyai kesibukan lain. Jadi selamat bersenang-senang." balas Rea kesenangan lalu berlari masuk ke dalam kamarnya.
Leela yang melihat tingkah Rea hanya mendengus sinis. "Kurasa ada yang salah dengan otaknya." gumam Leela sarkas. Lalu setelahnya wanita itu beranjak pergi dari penthouse itu.
○○○○○
Ting tong.... Ting tong....
Semuanya sedang berjalan inda bagi Rea karena kini ia tengah sendirian. Dan lagi, break dari jadwalnya yang menggila bukan hal yang mudah. Jadi dia cukup mengapresiasi hari liburnya dengan baik dan bertingkah seperti manusia normal.
Namun suara bel yang terus terusan berbunyi membuat Rea sebal. "Arghh! Kenapa dia terus membunyikannya?!" gerutu Rea sebal.
Dengan menghentakkan kakinya, Rea melangkah mendekati pintu. Membukanya lalu langsung saja menyemprotnya dengan amarahnya tanpa melihat siapa yang berulang kali membunyikan bel apartementnya.
"It's a weekend!! Can't you just stop hit the bel?!" amuk Clara yang tanpa disadarinya malah menimbulkan senyum di bibir tersangka.
"So, I'm not allowed to see my woman?" ujar Bastian dengan suara serak melihat kondisi Rea saat ini.
Rambutnya terurai bebas. Dan lingerie tipis tanpa bra yang mencetak jelas bagian dalam tubuh Rea.
"YOU! What are you doing here?!" teriak Rea panik. Lalu dengan refleks membanting pintu didepannya. Yang sayangnya mampu ditahan oleh Bastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Supermodel
Romance"Kau itu milikku!!" desis seorang pria menatap geram gadis mungil dihadapannya ini. Gadis itu mengerutkan dahinya bingung. Dengan memiringkan kepalanya, dengan polos gadis itu bertanya pada pria didepannya itu. "Aku kan belum menikah, bagaimana bisa...