My Cute Supermodel 9

8.3K 510 12
                                    

Kalau mau double update nya. Ayo semua buruan vote. 100 vote dan 20 komen akan membuatku update dua kali. Tapi kalau terpenuhi sebelum jam 7 malam yaa. Lewat jam 7, updatenya kapan kapan ajaa.

"Tuan. Pesawat akan landing dalam 20 menit. Untuk menjamin keselamatan, anda bisa memakai sabuk pengaman anda selama proses pendaratan." Ujar salah satu pramugari kepada Bastian yang tengah memandang wajah lelap Rea dalam diam.

"Aku mengerti. Kau boleh pergi." Ujar Bastian dingin yang langsung membuat pramugari itu patuh. Dengan sopan, ia meninggalkan Bastian dan Andrea untuk kembali ke kabin pegawai bersama pekerja lainnya.

Bastian yang melihat wajah pulas Rea membuat Bastian tak tega membangunkan gadis itu. Bastian baru saja akan memasangkan sabuk pengaman sesuai instruksi pegawainya itu, tapi Rea yang terlihat tidak nyaman tidur dalam keadaan tegak membuat pria itu mengurungkan niatnya.

Dengan sigap, Bastian memindahkan Rea ke pangkuannya dan gadis itu pun tanpa sadar menggeliatkan tubuhnya menerima kenyamanan yang Bastian tawarkan. Baru setelah Bastian merasa sudah cukup nyaman, pria itu memasang seatbeltnya dan mendekap Rea erat.

It's gonna take an hour to landed perfectly, batin Bastian lalu mulai memejamkan matanya mengikuti gadisnya ke alam mimpi.

○○○○○

'Bagaimana ini. Tuan Bastian tidak kunjung bangun.'

'Lalu mau bagaimana lagi. Tidak mungkin juga kita membangunkannya bukan?!'

'Tapi bagaimana kalau pesawat lain memakai landasan ini untuk take off atau landing?'

'Demi tuhan dia adalah pemilik banyak perusahaan besar dunia. Menyewa satu landasan pesawat bukanlah hal yang sulit untuknya, Sarah.'

'Tapi ini sudah 30 menit sejak kita mendarat, Vivian.'

Kening Rea mengkerut mendengar bisikan bisikan samar yang membuat tidurnya terusik.

Dengan pelan ia bangun dan menyadari kalau ia tidak lagi menghadap ke depan, melainkan menyandar ke pahatan indah yang tidak lain adalah dada Bastian.

Tunggu dulu?!

Dada Bastian?!

Pemikiran itu membuat Rea terlonjak kaget dan kepalanya membentur dagu Bastian keras, membuat si empunya mengerang mendadak merasakan pening di kepalanya karena terbangun paksa dari tidurnya.

"Maafkan aku Zachary. Sungguh aku tidak sengaja." Ujar Rea panik. Matanya berkaca kaca mendengar Bastian kesakitan karena kecerobohannya.

Para pramugari terkejut saat kepala Rea menghantam dagu Bastian keras. Mereka segera mendekati Tuannya. Baru akan memastikan kalau benturan itu tidak berakibat fatal pada Bastian.

Yang langsung disadari Bastian. Dan dengan satu gerakan tangan, pria itu berhasil mengusir mereka pergi.

Bastian memang merasa sakit. Tapi tentu saja dia lebih peduli dengan Rea yang membenturnya.

Dengan lembut Bastian menangkup pipi Rea dan melihat bahwa pelipis dan sebagian kecil dahi Rea memerah. Belum lagi mata gadis itu yang memerah. Efek bangun tidur dan menangis.

Dikecupnya pelan pelipis Rea. "Is it okay?" Tanya Bastian pada gadis dihadapannya ini yang langsung mengangguk pelan. Wajah murungnya sangat mengganggu pandangan Bastian.

"But you're not okay." Bisik Rea lalu mengusap dagu Bastian yang sangat merah. Bahkan sedikit lebam walau tidak sampai keunguan.

Bastian tersenyum melihat tingkah menggemaskan gadisnya itu. "Hanya kau yang bisa membuatnya menjadi lebih baik." Ujarnya membuat Rea menampilkan wajah bingungnya.

"Eehh? Maksudnya?" Tanya Rea dengan dahi berkerut. Bastian memang suka sekali membuatnya kebingungan, batin Rea sebal.

"Kiss it! And I will feel better." Ujar Bastian yang sebenarnya hanyalah modus belaka.

Namun siapa sangka, gadis di pangkuannya itu malah mempercayai ucapannya dan mencium pelan dagu Bastian.

Bahkan Rea memberikan bonus dengan mengecup sekils bibir Bastian. "Semoga cepat sembuh." Bisik Rea malu-malu lalu mengubur wajahnya di bahu lebar Bastian.

Demi tuhan!! Bastian tidak tahu kebaikan apa yang ia perbuat sepanjang hidupnya hingga bisa mendapatkan pasangan semenggemaskan Rea.

Ingatkan dia untuk berterima kasih kepada tuhan saat beribadah nanti!!

○○○○○

Rea menatap kagum bangunan megah di hadapannya. Di sebelahnya ada Bastian yang tengah mengapit pinggangnya. Dan ya, bukannya mengagumi bangunan katedral di kota Venesia ini. Pria itu malah memfokuskan dirinya untuk mengagumi wajah Rea yang penuh keceriaan.

Ya selama ini memang Rea belum pernah ke Venesia. Mungkin saja ia pernah kemari dalam rangka mengisi schedulenya yang yang super padat.

Yang bahkan ia tidak bisa mencuri waktunya untuk berjalan-jalan melihat sekeliling. Ya. Schedule Rea memang segila itu.

"Nah. Ini maskot dari Venezia selain gondolanya, tidak lain adalah Gereja Santo Markus, atau lebih dikenal dengan Basilica San Marco. Ini adalah sebuah Gereja Katedral Katolik Roma Keuskupan Agung Venesia, Italia Utara. Konsep arsiterturnya adalah arsitektur Byzantium, 'kubah kembar', itu berlapis emas, sebagai symbol kekayaan dan kekuasaan Venezia, dari abad-11." Ujar Tour Guide mereka menjelaskan mengenai gereja ini serta konsep bangunannya yang membuatnya terlihat menawan.

Rea masih terperangah melihat kemegahan interior di dalam gereja itu.

Bastian menatap wajah bahagia kekasihnya itu dengan penuh kepuasan. Ia senang karena bisa menyenangkan Rea dan membuat senyuman lebar tersungging apik di wajah cantik gadisnya itu.

"Gereja ini dibangun pada 828. Namun, selang beberapa tahun saja, gereja ini dibakar dalam pemberontakan pada 976 dan dibangun kembali pada 978 serta menjadi Basilika pada 1063. Sementara itu, struktur dasar bangunan telah banyak diubah seiring berjalannya waktu, khususnya di bagian dekorasi di setiap ruangan. Gereja ini merupakan salah satu contoh arsitektur Gothic tanpa kubah kembarnya." Tour Guide itu kembali menjelaskan banyak hal.

Tapi hanya itulah yang tertangkap di telinga Rea karena ia masih terlalu terpana dengan keindahan gereja itu. Berbeda dengan Bastian yang terlihat lebih santai dan menerima penjelasan dari Tour Guide mereka dengan wajah datarnya.

"Kenapa ini dinamakan dengan Basilica San Marco?" Tanya Rea penasaran membuat atensi Tour Guide itu teralihkan dari Bastian.

"Tentu saja ada alasan dibalik penamaan gereja ini, Nona. Santo Markus sendiri adalah seorang Santo pelindung pertama Venezia. Tubuh Santo Markus yang dimakamkan di Mesir itu, dicuri dan dibawa kembali ke Venesia olah seorang pedagang dari Venesia dan dimakamkan di sana. Itulah mengapa gereja ini kemudian dinamakan Basilica San Marco, yang makamnya sendiri ada di dalam gereja ini."

Rea mengangguk mengerti dengan wajah penuh kekaguman yang masih memancar.

Bastian merengkuh Rea semakin dekat dengannya. "Are you happy?" Tanya Bastian merengkuh erat Rea.

Rea mendongak dan menatap wajah tampan Bastian dengan matanya yang masih memancarkan binar kebahagiaan. "I've never been this happy before. Thank you!" Ujar Rea lalu berjinjit dan mencuri satu kecupan kecil di pipi kanan Bastian. Anggap saja sebagai tanda terima kasihnya pada pria itu.

Bastian tersenyum dan mengecup pucuk kepala Rea. "Any time for you, My dear. Flynn!"

Tour Guide itu mendekati mereka dan memasang wajah penuh tanda tanya. "Is there any place for us to pray?"

Flynn, Tour Guide itu mengangguk. "Tentu saja, Sir. Ayo ikuti aku. You can pray comfortably there." Setelahnya Flynn berjalan menjauh diikuti pasangan itu yang mengekor di belakang Flynn.

My Cute SupermodelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang