"Fuck this lift! Tidak bisakah ini bekerja lebih cepat!" Leela sepertinya memiliki kontrol diri yang buruk, terutama ketika wanita ini berada di posisi tertekan dan khawatir seperti saat ini. Dibuktikan dari bibirnya yang sedari mereka, Leela dan keempat security itu, masuk ke dalam lift dan tidak berhenti untuk mengeluarkan makian karena lift yang menurutnya bekerja dengan lambat ini.
Lain dengan keempat penjaga keamanan yang hanya bisa diam dan sama sekali tidak buka suara. Karena sebenarnya dengan kondisi dan posisi penthouse yang ada di puncak teratas gedung ini, sebenarnya wajar wajar saja apabila membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk sampai disana.
Namun sekali lagi, Leela sedang dalam keadaan panik. Jadi ia sama sekali tidak bisa memahami hal-hal sederhana seperti itu. Terutama dalam kondisi seperti ini.
Ting..
Pintu lift yang akhirnya terbuka membuat ketegangan yang tadinya membelenggu ruangan sempit itu menguar. Dan membuat Leela juga empat security yang ikut naik bersamanya seketika keluar dari sana.
Dengan Leela yang sangat terburu-buru tentunya. Mengingat ia yang sangat mengkhawatirkan keadaan Rea di dalam sana.
"Look! I'm not giving you fucking bullshit when I said there's smoke here!" Leela berseru ketika melihat asap yang sangat pekat di sepanjang lorong lantai penthouse Rea. Benar benar pekat hingga mampu membuat jarak pandang kelimanya menjadi sangat terbatas karena asap.
Security tersebut akhirnya melangkah dengan panik. Tidak lupa masing-masing dari mereka yang seketika mengeluarkan walkie-talkie dari tempatnya dan menghubungi pusat.
"Jangan masuk, Miss. This smoke is kinda weird. Alarm asap yang ada di setiap lantai seharusnya segera menyala ketika mendapati asap setebal dan sepekat ini. Just in case ini asap berbahaya," ujar security tersebut berusaha menghentikan langkah Leela yang berusaha menunjukkan kondisi dalam penthouse Rea.
Yang saat ini benar benar dalam keadaan kacau dan sama sekali tidak bisa memunculkan pandangan mengenai kondisi di dalam penthouse wanita itu. Karena memang kondisi asap yang setebal ini mampu membatasi daya pandang mereka untuk memandang ke dalam.
"Just be quick. Aku tidak mau sampai ada apa apa dengan pemilik penthouse ini. I'll report this case to the officer kalau sampai terjadi sesuatu dengan Andrea!" Leela berseru kesal karena aksesnya dibatasi. Namun juga sedikit merasa lega karena security gedung ini cukup cekatan walaupun awalnya sangat menyebalkan.
"Bantuan akan datang dalam 5 menit, Peter!" Ujar salah satu security kepada rekannya dan membuat semuanya teralihkan fokus dan menatap sumber suara itu.
Setelahnya security itu memberikan masker yang biasa digunakan ketika ada gas beracun karena khawatir dengan konsistensi udara yang bisa saja beracun dengan asap setebal ini kepada Leela dan salah satu ketiga temannya yang lain.
Sedangkan Leela kemudian hanya bisa pasrah dan menerima masker yang diberikan oleh satu juta itu sebelum akhirnya memasarkan benda itu ke wajahnya. Walau wajahnya jelas tidak bisa menyembunyikan kepanikan dan juga kecemasan dengan kondisi Andrea saat ini.
"I have to call Bastian!" Gumam Leela sembari mengeluarkan handphonenya untuk memanggil pria yang tidak lain adalah kekasih dari Andrea ini.
"Come on, Bastian! Angkat telpon ini! Apa dia masih ada di pesawat di jam segini?" Leela bergumam besar sembari mohon bermandir dan mengangkat layar handphonenya yang menunjukkan kontak Bastian yang belum juga diangkat.
"Peter, bantuan datang!" Ujar salah satu rekan sesama security ketika melihat sekelompok orang dengan pakaian pemadam kebakaran akhirnya sampai di lantai penthouse Andrea.
Mereka dengan cekatan mengeluarkan peralatan yang mereka punya dan membuat security yang menahan Leela tadi sedikit mendorong Leela supaya mundur dan tidak menghalangi jalan para pemadam itu.
Leela menurut saja karena wanita itu juga sedang disibukkan dengan usahanya meninggalkan panggilan ketiga untuk Bastian. Karena 2 panggilan sebelumnya tidak juga diangkat oleh si empunya nomor.
"Bastian!" Leela sontak menjerit kesenangan ketika akhirnya panggilan telepon yang diajukannya diterima oleh Bastian. Karena bahkan ketika ia menelepon asisten pria itu, ia tidak bisa menemukan adanya tanda-tanda salah satu dari pria itu akan menerima panggilan darinya.
'What's wrong, Leela? Apakah ada masalah? You called me 3 times now," Suara berat itu menjadi awalan yang menyapa Leela. Dan tentu saja pertanyaan dari Bastian itu membuat Leela spontan membuka mulutnya, "Bastian! Ini sangat genting. Aku dan Rea tadi baru saja kembali ke penthouse. Dan ketika sampai di lantai unit Rea, satu lantai dalam kondisi asap pekat. Rea memaksa untuk masuk dan mengambil fire extinguisher yang ada di ruang tamu, karena fire extinguisher yang seharusnya ada di lantai kami baru aku sadari dalam kondisi kosong. Aku turun untuk memanggil keamanan karena alarm kebakaran yang ada di lantai ini tidak berfungsi. Namun ketika aku kembali, Rea ternyata masih di dalam dan saat ini aku dilarang untuk masuk oleh pihak keamanan karena kondisi asap di dalam penthouse Rea yang semakin pekat."
Penjelasan Leela sangat lengkap dan jelas. Dan seketika membuat Bastian mengumpat kepada kejadian ini. Suara bising dan auman teriakan Bastian terhadap tangan kanan, asisten dan juga sekretarisnya yang didengar oleh Leela selama beberapa saat, sebelum akhirnya kondisi sambungan telepon diantara keduanya menjadi hening dengan tarikan napas keras Bastian, "Leela, listen to me! Tidak lama lagi akan ada beberapa anak buahku yang datang kesana. Sebagian dari mereka akan mencari Andrea. Dan sebagian lagi akan aku perintahkan untuk menjaga dirimu. She won't be inside her house right now. And I want you to follow my man, tanpa banyak bertanya. Aku pasti akan mencari Andrea dengan segera. So I need you to corporate with me."
Leela yang mendengarnya seketika merasakan atmosfer di sekeliling Bastian. Dirinya yang sedari tadi dipenuhi rasa khawatir dan emosi meningkat seketika merasa bahwa atmosfer di sekelilingnya menjadi lebih tegang dan intens. Mungkin juga dipengaruhi oleh aura intimidasi pria itu yang sangat kuat. Yang bahkan dengan mudah tersalurkan dan memengaruhi lawan bicaranya.
"Please find her, Bastian!" Leela berujar memohon yang seketika mendapatkan respon dari Bastian, "Bahkan tanpa kau minta, I will Leela. Just be carefull dengan asap yang ada. Orang-orangku sudah ada di bawah gedung ini dan bersiap untuk naik. Kau hati-hatilah!"
Begitu saja. Setelahnya panggilan telepon Leela diakhiri begitu saja oleh Bastian. Membuat wanita itu seketika mengejutkan kening dan menggigit bibirnya dengan gugup di balik masker oksigen khusus yang dikenakannya.
"Nona Leela!" Dan ya, diikuti dengan keberadaan pasukan atau yang Bastian sebut orang-orangnya di lantai tempat unit Andrea berada. Dengan persenjataan serta persiapan mereka yang lengkap, beberapa orang seketika berdiri di sisi Rea. Atau lebih tepatnya mengelilingi wanita itu penuh perlindungan. Sedangkan sisanya sudah dengan sigap masuk ke dalam unit Rea. Menyusul security lain yang tadinya juga sudah terlebih dahulu masuk.
![](https://img.wattpad.com/cover/121531480-288-k522597.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Supermodel
Lãng mạn"Kau itu milikku!!" desis seorang pria menatap geram gadis mungil dihadapannya ini. Gadis itu mengerutkan dahinya bingung. Dengan memiringkan kepalanya, dengan polos gadis itu bertanya pada pria didepannya itu. "Aku kan belum menikah, bagaimana bisa...