Brinda mengumpat lantaran rencananya gagal total kali ini. Baru juga permulaan dan kini dia harus mengaku kalah lantaran siasatnya yang tergesa-gesa. Wanita itu kini sudah diamankan oleh Rafa dan Arfan untuk diserahkan ke kantor polisi. Sepanjang perjalanan Brinda hanya mengatur siasat bagaimana caranya bisa kabur sebelum mereka sampai di kantor posisi.
"Lepasin gua!" teriak Brinda yang berusaha kabur dari cekalan Rafa dan Arfan. Tubuhnya terus memberontak tidak ingin nasibnya berakhir seperti ini.
Rafa tertawa sinis. "Lepasin Lo? Gak akan, lo udah bawa sial buat kita semua. Kenapa juga lo harus balik ke sini udah bener-bener lo menghilang dari hidup Arlez."
"Gua balik karena Adlard butuh sosok seorang Ayah!" bentak Brinda emosi mendengar ucapan Rafa. "Lo pikir jadi orangtua sendiri itu enak? Lo pikir gua sama Adlard gak butuh nafkah apa!" sentak Brinda lagi masih mencoba berontak dari cekalan Rafa dan Arfan yang begitu kuat.
"Diam!" sentak Arfan muak dengan tingkah Brinda. "Kedatangan lo sama aja ngerusak kebahagian cewek lain. Kenapa gak dari dulu lo minta pertanggung jawaban Arlez bodoh! Kenapa baru sekarang jalang sialan!" Arfan melotot menatap Brinda yang membuatnya geram setiap kali wanita itu berceloteh.
"Karena gua mau balas dendam sama dia! Karena selama ini dia gak ada inisiatif buat tanyain keadaan gua dan cari gua berada. Dia malah enak enakan di sini sama wanita lain, gua gak terima dan akan pernah terima! Untung saja cowok itu bodoh hingga dengan mudah bisa gua cuci otaknya haha!" Brinda tertawa mengingat betapa bodohnya Arlez selama ini.
"Sialan!" Rafa memutar tangan Brinda ke belakang hingga wanita itu berteriak kesakitan.
"Lepasin gua sialan!" maki Brinda menatap Rafa dengan tajam. "Lo banci tahu gak beraninya sama cewek, haha banci!" ejek Brinda meludah tepat dihadapan Rafa.
"Bajingan!" Rafa berteriak setelahnya menonjok Brinda hingga tidak sadarkan diri.
"Wah kasar juga ya lo sama cewek." Arfan terkekeh melihat Rafa yang sedang berusaha mengontrol napasnya yang naik turun.
Rafa berdecak. "Gua bisa kasar sama perempuan gak tahu malu seperti dia. Bahkan, tangan gua jijik banget harus nyentuh dia seperti ini. Cantik enggak, kayak lonte, iya."
"Bisa bercanda juga Lo!" Arfan tertawa setelahnya membawa tubuh Brinda ke dalam mobil.
"Jangan langsung di bawah ke kantor polisi. Om Dirga nyuruh bawa nih cewek ke hadapan Tante Ayu sama Kinara. Kayaknya sih mau dibuat samsak," ujar Rafa tertawa mendengar ucapannya.
Mereka membawa Brinda melaju meninggalkan area gelap yang menjadi persembunyian Brinda tadi. Rafa mengemudikan mobilnya dengan tidak sabaran lantaran malas harus melihat wajah memuakan wanita ular itu. Juga sayang mobilnya jika harus dinodai wanita seperti itu.
"Sayang banget kan mobil gua kalau harus nampung wanita ular itu lama-lama, bisa-bisa nanti berkembang biak dia di sana," kata Rafa mendengus kesal.
"Lo kayaknya benci banget sama tuh cewek." Arfan heran melihat gelagat Rafa yang sedari tadi terus saja memojokan Brinda.
"Bencilah anjing. Mana ada gua diam aja ngeliat adik gua disekaratin sama dia. Tolol banget tuh cewek, kalau gua jadi Arlez, cukup terima anaknya aja jangan sama babonnya. Yang ada susah sendiri kan dianya, itulah akibatnya orang serakah. Dari dulu udah gua peringatin supaya dia gak terlalu jauh sama Aihara, tapi apa? Dia ngeyel dan malah naruh perasaan sama Aihara."
"Tapi lo tahu kalau dulu Arlez pernah deket sama tuh ular?" Arfan melirik kebelakang setelahnya melihat ke depan.
"Gua gak tahu. Karena selama ini Arlez gak ada Deket sama cewek manapun kecuali Misha. Tapi waktu itu gua pernah sih gak sengaja ngeliat Arlez sama nih cewek, tapi cuma sekilas aja, soalnya tuh cewek bukan dari sekolah sini kayaknya. Dia beda sekolah, tapi gak terlalu Deket juga sih, kalau gua rasa Brinda emang udah rencanakan ini semua dari awal."

KAMU SEDANG MEMBACA
Brother Brengsek
Novela Juvenil"Kakak brengsek!" "Iya emang gue brengsek! Gue bangsat! Dan gue bejat! Puas lo!" *** Arlezero Lintang Akbar, cowok tampan dengan sejuta pesona menyimpan sisi iblis tersembunyi. Sikapnya yang selalu bangsat dan suka semena-mena semakin membuat Arfist...