45. Tersebarnya Video

14.1K 1.2K 347
                                    

Happy reading...

-Arlez-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Arlez-

"Jangan mempertahankan apa yang tidak ingin dipertahankan. Terkadang, manusia terlalu bodoh untuk memahami apa itu sakit hati."

***

Parkiran SMA Galaxy di penuhi dengan anak-anak yang nongkrong di parkiran. Bukan hanya sekedar menongkrong, kesempatan para cewek untuk menunggu gebetan atau untuk sekedar numpang ngaca di spion orang. Aihara menatap sekeliling, hingga matanya tidak sengaja bertatapan dengan mata Arlez yang tengah duduk bersama dengan anggota Devhells lainnya. Aihara memutuskan kontak mata itu, kakinya melangkah, tapi terhenti dengan suara seseorang.

"Ai!" Aihara menoleh melihat Abijar yang menatapnya dengan teduh. "Mau ke kelas? Bareng gua yuk," kata Abijar menawarkan diri.

Aihara mengangguk. "Boleh," jawab Aihara membuat Abijar tersenyum lebar.

Abijar mengulum senyumnya yang ingin meledak begitu saja. Cowok itu berjalan di samping Aihara dengan mata mata yang terpancar bahagia. "Gua tahu masalah lo. Gua bukannya mau mencari kesempatan dalam kesempitan, tapi gua emang benar mau memperbaiki hubungan kita. Bukan hubungan yang spesial, cuma hubungan pertemanan aja enggak lebih."

Menoleh terkejut menatap Abijar. Aihara langsung tersenyum dibuatnya. "Gua juga seneng kalau niat lo mau temenan sama gue. Jangan suka sama gue, Jar. Gua bukan cewek yang tepat buat lo. Gua yakin, suatu hari nanti, lo bakalan dapat yang lebih baik dari gua. Pasti," kata Aihara dengan senyuman kecil.

"Lo gak papa?"

"Gua malah seneng kita jadi teman, masalalu kita itu cukup jadi pelajaran aja, selebihnya jalani hidup dengan semestinya. Cewek yang lebih baik dari gua banyak Jar, gua yakin lo akan temuin cewek itu entah kapan itu."

Abijar menghela napas lega, setelah dia renungin, tidak ada yang perlu dilanjutkan antara dia dan Aihara. Cowok itu sudah memutuskan untuk fokus mengejar masa depan, membahagiakan kedua orangtuanya, mewujudkan cita-cita agar orangtuanya bisa merasa bangga akan pencapaiannya.

"Selamat pagi cantiknya Abang," sapa Diki dengan senyuman manisnya, cowok itu mengacak pucuk kepala Aihara membuat Aihara menunjukan wajah masamnya. "Tumben datangnya sama dia, bukan sama cowok sialan itu," ujar Diki menekan kata sialan.

"Jangan gitu, Bang! Ai enggak suka, Bang Diki jahat sama Arlez!" seru Aihara tidak suka ketika Diki terus-terusan menunjukan sikap ketidaksukaannya di hadapannya.

Diki terkekeh pelan. "Iya diusahin, apapun bakalan Abang lakuin buat adek cantik ini," jelas Diki mencubit pipi Aihara dengan gemas.

Brother BrengsekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang