Jihoon pov
Ponselku berdering saat aku baru saja mau melangkah keluar dari dalam kelas. Mengangkatnya tanpa melihat siapa nama yang tertera, aku menyesal.
Kwon Soonyoung, pria sipit itu yang menelfon.
"Kau sudah pulang?"cih, aku sudah bilang untuk tidak menjemputku tapi kenapa manusia satu ini masih saja berusaha terlihat baik?
"Sudah"jawabku singkat, tapi bukannya menyerah ia justru terkekeh diseberang sana.
"Berarti yang aku lihat sekarang ini kembaranmu yang lain? Sudah cepat ikut saja.. Aku tidak punya banyak waktu"alisku berkerut mendengar perkataannya, menoleh kekanan dan kiriku.
Aku menemukan Soonyoung disebelah kanan, dibagian parkiran yang harusnya tidak boleh dimasuki oleh anak dari sekolah lain.
Aku melangkah menjauhinya, diakan yang membuat ide menjemputku saat aku tidak ingin? Artinya aku bisa menolak dengan kabur.
Soonyoung pov
Oh?
Kenapa pria manis itu justru memilih melarikan diri disaat aku sudah bilang dia harus ikut dan aku tidak punya banyak waktu untuk sekedar berdebat dulu. Balapan yang aku hadiri hari ini tidak cuman satu.
Aku berlari mengejar Jihoon, mencengkal tangannya saat anak itu tidak menyadari aku mengejarnya.
"Lee Jihoon,mau kemana?"tanyaku, ia meringis karena sepertinya aku terlalu kuat menahan tangannya. Melonggarkan genggaman tanganku pada lengannya, Jihoon menatapku dengan sinis.
Kenapa anak ini galak sekali?
"Jelas aku mau pulang"
"Naik apa? Aku sudah bilangkan.. Ikut denganku"menghela nafas dengan kasar, aku paling tidak suka jika dibantah seperti ini.
"Tidak mau"
"Aku mau"menarik tangannya dengan paksa, aku mengabaikan dia berteriak dan berakhir membuat dirinya dan aku menjadi pusat perhatian disana.
Jihoon pov
Aku benci. Ya, dengan pria sipit disebelahku ini.
Seharusnya memang dari awal tidak ada yang namanya perjodohan dari awal. Aku tidak suka dipaksa, dan dia baru saja memaksaku pulang dengannya.
Sialan, aku tidak suka pokoknya.
"Ya, terus saja wajahmu itu menekuk tidak senang seperti itu.."
"..kau tidak akan pulang kerumah jika begitu, Ji"aku menoleh padanya dengan cepat, mendelik dengan kesal karena sudah aku duga memang aku tidak seharusnya pulang dengan Soonyoung.
"..bercanda"
"Kau diam saja.. Jadi aku bingung harus mengantarkanmu kemana? Rumahmu? Atau studio yang ibumu katakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA RIOTERS ✓
FanfictionLakuna Rioters (Ruang Kosong Perusuh) setiap manusia punya ruang kosong sendiri yang tidak bisa dimasuki tanpa izin, tapi namanya juga perusuh maka dengan itu tanpa izin ia akan masuk. Berawal dari sebuah perjodohan dan berakhir sebagai kebahagiaan...