19

869 133 25
                                    

Jeda dari kencan pertama ke yang kedua hanya beberapa hari tapi untuk kali ini sepertinya Soonyoung memang belum punya niatan dan kepikiran keduanya akan kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeda dari kencan pertama ke yang kedua hanya beberapa hari tapi untuk kali ini sepertinya Soonyoung memang belum punya niatan dan kepikiran keduanya akan kemana.

Sehingga setidaknya sudah lewat beberapa bulan, paling juga yang dilakukan pria ini cuman datang menemui Jihoon untuk mengantarkan nya ke sekolah atau menjemput nya.

Oh, satu lagi untuk sekedar punya waktu berdua saja dengan tunangannya, Soonyoung biasanya akan datang kerumah Jihoon. Bukan ke studionya, soalnya Jihoon tidak mengizinkan.

Meski masih ada beberapa sifat Jihoon yang terkadang membuat Soonyoung naik darah dan ingin marah-marah balik kepada pria manis itu.

Jihoon sudah mulai jauh lebih terbiasa, mulai terima-terima saja jika Soonyoung tiba-tiba memberikannya perhatian. Tapi tidak semua juga sih.

"Jihoon~" baru diceritakan, Jihoon sudah bisa dengar suara pria sipit itu didepan studio nya. Astaga, Soonyoung ini hari libur haruskah bertemu denganmu juga?

Jihoon ingin mengabaikan tapi tidak jadi lantaran ponselnya berbunyi dan itu dari tunangan nya.

Ditolaknya panggilan itu, berjalan Jihoon ke depan rumah nya. Dibukakan nya pintu untuk sosok yang tengah tersenyum didepan rumah nya.

"Apa?kau tau ini hari libur kan?tau ini masih cukup pagikan?" Soonyoung mengangguk, ia menyerahkan bingkisan ditangannya. Isinya cola beberapa kaleng dan juga sarapan untuk sang tunangan. Yakin sekali Jihoon belum sarapan.

Jihoon mencebik tapi biar begitu yang diserahkan Soonyoung diterimanya, Jihoon bahkan menaruhnya sebentar dimeja tamu. Sayangnya, Soonyoung tetap tidak diperbolehkan masuk.

"Sudahkan?itu aja?yaudah pulang sana" baru mau ditutup, Soonyoung menahan pintu rumah Jihoon. Ingin sekali rasanya Jihoon membuat jari kaki tunangannya itu terjepit dan berujung kesakitan setiap kali begini.

Sialnya, Jihoon tidak tega.

"Apa lagi?"

"Habis sarapan siap-siap ya? Nanti jam sepuluh aku jemput lagi!" Ucapan Soonyoung dibalas dengan delikan, ini memerintah nya atau hanya memberitahu?

"Aku mau ngajak kencan..dari Minggu lalu sibuk ujian dan baru bisa sekarang, deal? Haruslah kan sudah taruhan" Jihoon mengangguk dengan pasrah, bergerak tangannya mengusir Soonyoung untuk pergi. Sekarang baru jam delapan pagi, masih ada dua jam sebelum jam sepuluh.

"Bye, Ji~" lagi, tingkah Soonyoung yang semuanya dan buat Jihoon meradang. Kepalanya dikecup tanpa perizinan. Kalau dulu marahnya lantaran ia tidak suka, sekarang ia mera–masih tidak suka.

Soonyoung pov

Mengantarkan sarapan pada tunangan sudah, menyapanya pagi ini sudah, mengatakan soal janji jam sepuluh untuk kencan sudah. Sekarang aku mau kemana tadi ya?

Oh, rumah Jun. Alasannya sederhana, aku dan Wonwoo sudah punya janji untuk menyelesaikan tugas kelompok membuat Vidio dirumah pria playboy itu. Semoga, dan ia harus ada dirumah.

LAKUNA RIOTERS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang