Soonyoung pov
Baiklah, sepertinya aku baru saja buat kesalahan lainnya lagi setelah beberapa lama ga memulai keributan. Bagus, harusnya aku memang mau mengalah dan mendengarkan Jihoon untuk tidak pergi ke arena hanya karena butuh hiburan diwaktu senggang. Nilai ulangan sih aman, hubunganku yang sekarang jadi ga aman.
Pagi tadi, Jihoon bahkan keluar dari rumah ga membangunkan ku sama sekali. Sarapan tersedia tapi dia bahkan ga mau berangkat denganku. Berengseknya itu jadi bahan omongan disekolah karena Jihoon ga pernah pergi sendiri dari awal masuk, jadi hari ini jelas bertengkarnya kami kelihatan lebih parah dari biasanya.
Hah, berterimakasih Jihoon ga menaruh racun disarapan dan justru sepertinya dibuat pakai perasaan karena terasa lebih hangat dari biasanya. Juga membuat kesepian, sebentar ini kenapa berlebihan begini baru juga satu hari ga sarapan dengan Jihoon.
Hah. Agh.
“Kabur ya lo waktu balapan kemarin? Atau malah ribut?” aduh, kenapa harus bertanya sih kalau kau tau jelas jawabannya Jun? ga lihat Jihoon bahkan mengabaikanku meski aku tadi pagi berusahan mengajaknya bicara?
“Kabur”
“Bodoh” Wonwoo, redam dulu mulut kasarmu. Aku sadar diri, apalagi sampai membentak kemarin. Harusnya ga aku lakukan meskipun sedang sangat kesal. Hah, apanya yang mau memulai dengan lebih baik? Hal sepele begini saja ga bisa diselesaikan baik-baik.
“Tau..sekarang gimana caranya?”
“Urus sendiri kali ini, biar lo ga berantem mulu kerjaannya..” Wonwoo, terimakasih. Sangat tidak membantu meskipun perkataanmu sangat benar sekali. Haha.
Jihoon pov
Aku ga mau bicara dengan Soonyoung dulu, masih sakit hati soal kemarin. Apa Soonyoung begitu karena dia ga sayang kali ya denganku? Tunggu, kalau tidak juga tidak masalahkan? Aduh kenapa justru sesak begini rasanya. Bangsat.
Astaga, kerjaanku Cuma memaki kalau sedang sakit hati dan pusing begini. Mema-Bajingan. Diabaikan bukannya cari cara untuk membujuk Soonyoung saat aku baru keluar dari kelas sudah bicara dengan orang lain saja. Bagus. Terserah, ga ada pengaruhnya juga denganku. Terserah.
“Ji-“ Aku ga dengar lanjutan Soonyoung bicara apa, Cuma langsung pergi dan berjalan ke kantin dengan sendirian.
Ini karena Soonyoung ya, pria sipit itu membuatku sedikit punya teman dekat karena kerjaannya Cuma cemburu dan marah. Kalau begini aku jadi kelihatan memperihatinkan. Sialan.
••••
Sendirian, Jihoon makan sendirian untuk pertama kalinya tanpa ada yang menemani dan membuatnya mengomel karena godaan atau bercandaan Soonyoung yang membuatnya merona tapi percuma ga ada juga yang berani mendekati karena rumor Soonyoung yang mengajak berkelahi siapa saja yang berani mendekati Tunangannya sudah menyebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAKUNA RIOTERS ✓
FanfictionLakuna Rioters (Ruang Kosong Perusuh) setiap manusia punya ruang kosong sendiri yang tidak bisa dimasuki tanpa izin, tapi namanya juga perusuh maka dengan itu tanpa izin ia akan masuk. Berawal dari sebuah perjodohan dan berakhir sebagai kebahagiaan...