Bonus +

1.2K 122 31
                                    

Rumah mereka sudah jadi rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah mereka sudah jadi rumah. Tempat Soonyoung pulang kerja dengan dihadiahi pelukan hangat atau tidak segelas minuman. Atau mungkin sedikit kecupan.

Maka saat Jihoon yang selalu menyambut nya itu bersedih, ya Soonyoung ambil gerakan cepat. Memberikan banyak afeksi. Wine kata si manis itu, Soonyoung suguhkan di ruang tamu.

Ciuman? Mustahil ga diberikan. Pelukan hangat? Sudah. Memangnya sekarang ini Jihoon sedang diapakan? Di lilit? Jelas pelukan.

Muka memerah, meneguk minuman ditangan. Astaga, jadi ingat masa-masa remaja ga tentu arah. Sekarang terbebani dengan tujuan hidup dan kelangsungan hubungan.

"Soonyoung"

"Hm?" Soonyoung sambil fokus dengan tayangan televisi. Jihoon menenggelamkan diri dalam pelukan, deruh nafasnya Soonyoung bisa rasakan berhembus di ceruk lehernya.

"Aku masih sedih"

"Mabuk ya?"

"Aku ga, aku masih sedih" oke, setengah mabuk. Soalnya masih bisa sikron menjawab pertanyaan nya. Haha.

"Sudah kau hibur? Masih sedih? Tadi aku bilang apa Lee Jihoon?"

"I di well, semua ga selalu sesuai Mauku.." Surai rambutnya Soonyoung usap, nada suara Jihoon terlalu sendu. Anak ini memang paling serius memikirkan hidup dan segala yang dia sukai. Soonyoung kadang pikir, Jihoon itu urakan seperti dia. Cuma ambisius kalau soal hidupnya sendiri.

"Yasudah, minum lagi. Mabuk juga gapapa deh.. aku besok ga kerja juga. Aku jagain seharian.." Jihoon diam, Soonyoung tersenyum.

".. tapi aku selalu dapat kemauanku. Ini bikin kesal.." ah, iya. Tuan muda Lee Jihoon. Apa maunya, pasti kejadian dan diwujudkan tapi usia sekarang masa iya mau main uang juga? Sebenarnya ga masalah, tapi Jihoon pasti sebenarnya mana mau.

"Terus? Kamu mau aku lakukan apa? Bayar biar kepilih?" Jihoon cepat menggeleng, dia mendelik. Kepala Soonyoung dipukul pelan pakai ujung gelas.

"Aku ini ga main sogok ya.. jangan sembarangan"

"Iyakah?" Jihoon mendengus, Soonyoung terkekeh. Tau dia, Jihoon ga sekotor itu menggunakan uang. Kecuali kalau buat permasalahan serius.

"Jadi?"

"Aku sedih, dengarkan saja mengeluh"

"Dari tadi aku dengar kan" lagi, menenggelamkan diri dalam pelukan. Lalu Soonyoung mengusak rambut Jihoon lagi.

Sibuk dengan perasaan sedih dan kesal nya, segelas alkohol habis ditangan Jihoon. Benar-benar mau mabuk ya? Pasti pagi akan mengeluh pada Soonyoung dan mengomel sakit kepala.

"Young"

"Apa?"

"Cincin.." Soonyoung bingung, cincin apa Jihoon? Cincin ditangan? Masih ada tersemat manis kok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAKUNA RIOTERS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang