Lakuna Rioters (Ruang Kosong Perusuh) setiap manusia punya ruang kosong sendiri yang tidak bisa dimasuki tanpa izin, tapi namanya juga perusuh maka dengan itu tanpa izin ia akan masuk.
Berawal dari sebuah perjodohan dan berakhir sebagai kebahagiaan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada yang lebih baik dari sekedar minta maaf kalau dalam sebuah masalah. Pelukan diatas kasur.
Hstt jangan tanya kenapa bisa, Jihoon yang betah ga mau melepaskan setelah Soonyoung peluk karena dia ga sanggup melihat Jihoon menangis. Lalu, sekarang keduanya malah berakhir seperti sekarang.
Soonyoung diam, dia membiarkan Jihoon yang masih sibuk memarahinya lewat perkataan putus-putus dan pukulan kecil di lengan menyelesaikan amarahnya. Setelah itu baru dia bicara dan menyelesaikan pertengkaran mereka.
"Memmmangg pallling benar aaakuuu ga kenal kamu, pengarwuhh..Bwuruk!"
"Iya Ji, tapi kalau ga kenal aku kamu ga akan berubah jadi paham soal punya hubungan dengan seseorang" benar tapi Jihoon lagi marah ga mau mendengar itu.
"Berisik, ga bisa bilang iya aja?!"
"Iya Ji, iya aku pengaruh buruk..maaf ya? Maaf ngebentak, itu ga sengaja Ji..maaf ya?"
Soonyoung pov
Aku bingung apa dulu yang harus diperhatikan dari Jihoon sekarang. Ucapannya atau wajahnya menangis yang terlihat menggemaskan didalam pelukan begini?
Coba? Siapa yang ga bingung kalau diposisi ku. Adu mau minta maaf dengan tulus sambil menyatakan sesuatu kenapa malah dapat pemandangan bikin jantungan begini? Ayolah. Apa aku biarkan saja Jihoon menangis? Wajahnya juga lucu begini daripada mengomel seperti biasanya.
Ga sih, biasanya juga lucu. Bangsat, ini kenapa kau terlihat terlalu berlebihan begini soal Jihoon? Agh.
Oke, bukan berlebihan sebenarnya tapi Jihoon sungguhan terlihat menggemaskan. Aduh, kuatkan aku ga melakukan hal-hal aneh ditengah-tengah membujuknya ini.
"Ji, aku minta maaf ya?"
"Ga"
"Jadi ga dimaafin?" Sialan, ngomong ga aja bibirnya maju begitu. Apa ga minta di–oke, tahan-tahan.
"Ga, ga akan dimaafkan" begini Lee Jihoon, kalau ga pelukannya bisa dilepas? Kau kenapa seperti anak kucing begini? Aneh. Aneh. Apa yang terjadi semalaman aku meninggalkan rumah sih?
Jihoon berpikir apa sampai berujung begini? Hm??
"Ji"
"Jangan bicara, aku masih marah..diam.."
Jihoon pov
Oh? Soonyoung menurut buat diam? Begini saja baru menurut? Menjengkelkan sekali. Ini juga, kenapa peluk-peluk. Menggelikan.
(Jihoon yang meluk kamu, kamu yang aneh sekarang ini kenapa?)
"Jihoon, boleh bicara sebentar?" Aku ga mengizinkan tapi Soonyoung tetap bicara, panjang. Banyak, dia menjelaskan ribuan alasan yang aku ga mau dengar tapi terpaksa didengar kan.
