11

944 144 7
                                    

Jihoon pov

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihoon pov

Tunanganku
Sarapan didepan pintu, dimakan

Aku baru saja membuka mata, menemukan notifikasi pesan yang masuk adalah dari Soonyoung yang sudah selama empat hari terhitung hari ini mengantarkan makanan untukku, setiap pagi, siang lalu malam hari.

Ia menggantikan keseharian bunda setiap aku tidak pulang kerumah, apalagi diwaktu sedang fokus dengan sesuatu seperti sekarang. Memastikan bahwa aku tetap hidup lalu tidak melupakan bahwa manusia butuh asupan dan istirahat.

Berjalan kedepan untuk mengambil sarapan-ah ini sudah terhitung cukup siang jika dibilang sarapan­- Soonyoung membelikanku bubur pagi ini, dengan satu kotak susu vanilla. Padahal yang sebelumnya juga tidak aku minum, aku tidak suka menikmatinya pagi-pag.

Dan sekarang juga belum ingin meminumnya, jadi aku menyimpanya saja didalam kulkas, sayang jika harus dibuangkan? Lagipula Soonyoung sudah berbaik hati membelikannya.

Tidak menyukai keberadaannya-pun, kalau dia berbuat baik dan tidak dalam mode jahil juga menjengkelkannya itu aku tidak mungkin melakukan hal yang membuatnya emosi. Tidak sering maksudnya.

Aku baru saja mau memasukkan bubur itu kedalam mulutku tapi panggilan yang kuterima menjeda waktu untuk mengisi perut kosongku ini, menoleh pada ponselku itu dari Jimin, baiklah apa yang dilakukan pria manis ini dipagi hari dengan menghubungiku?

"Ji!"

"Apa?ini masih pagi, lo taukan?"ia diam sebentar, meletakkan ponselku dan menekan tombol loudspeaker, aku kembali melakukan sarapan yang tertunda tadi.

"Jam setengah sebelas, ga pagi-pagi banget"

"Hmm"

"Lo lagi ngapain?suara lo aneh.."aku merutuk didalam hati, menelan bubur yang ada dimulutku.

"Lagi makan, lo mau apa?to the point Jim"

"Soal lomba lo..kayaknya deadline-nya diubah jadi hari ini"ucapan Jimin itu berhasil membuatku tersedak, aku bergegas membuka ponsel lalu melihat website yang menjadikan alasan pola makan dan tidurku tidak teratur beberapa hari ini.

Dan benar saja, harusnya hari terakhir pengumpulan demo lagu yang dibuat peserta adalah tiga hari lagi tapi dengan alasan kepentingan yang bersangkutan-entah siapa­- jadwal dimajukan jadi hari ini. Sialan.

"Ji?masih hidupkan lo?Jihoon?"

"Masih,makasih infonya..bye"aku mematikan panggilan itu secara sepihak dan langsung mengerang frustasi, baru mengawali hari sudah dihadapkan dengan kejadian menjengkelkan.

Buburku bahkan baru dimakan sebanyak dua suap dan selera makanku sudah hilang.

Masalahnya bukan karena aku belum menyelesaikan lagu yang aku kirimkan dilomba ini, sudah tapi aku belum merasa puas dengan hasilnya, aku butuh sesuatu yang lebih realistis dari yang sudah aku siapkan.

LAKUNA RIOTERS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang