31

719 130 8
                                    

Setidaknya ada hampir sebulan Soonyoung tidak menemui Jihoon, alasannya jelas karena tunangan nya itu menghindari nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setidaknya ada hampir sebulan Soonyoung tidak menemui Jihoon, alasannya jelas karena tunangan nya itu menghindari nya.

Ya, tunangannya. Biar sudah akan dibatalkan Secara sepihak, selama belum iya dari bibirnya. Jihoon tersemat dengan cincin bersamanya.

Soonyoung sudah berusaha, mau diajaknya Jihoon bicara tapi nyatanya dengan salah yang selesai ditengah jalan, Jihoon sudah memutus hubungan.

Anak itu pergi, entah kemana. Dirinya meliburkan diri dari sekolah begitu saja.

"Young" langkah gontai nya sepulang sekolah dan menapak didalam rumah disambut ibunya, Soonyoung sekilas tersenyum.

Jahilnya kali ini menghilang dulu ya? Bercanda terlampau berat hati di dirinya.

"Sini, ayo bicara..cerita ya sama mama?" Karena bahkan sudah hampir lewat tiga pekan, putra satu-satunya itu hanya diam saja kala ditanya, apa resahnya dengan sang tunangan.

Diam, Soonyoung ingin menghindar tapi saat matanya menangkap sepasang mata teduh sang ibu. Sudah saja, biar dibagi rasa bersalah nya yang tidak terkira diusia muda.

Mama, putramu merampas masa depan kebanggaan seseorang.

Soonyoung pov

Usakan mama sudah lama tidak singgah dikepala, sibuknya kerja dan usia yang kian bertambah memberi jeda untuk sekedar ber-manja.

Memang ibu adalah tempat mengeluh Paling indah, resahnya sudah hilang entah kemana. Hangatnya tidak bisa digantikan dengan yang coba-coba.

"Ayo cerita, sipitnya mama ada apa dengan Jihoon?" Memangku kepala diatas kaki mama, dimanja begini ternyata nyaman juga. Biar Soonyoung diluar suka buat masalah, dalam rumah ya anak ibunya.

"Bertengkar"

"Iya, kenapa? Biasanya kalian ribut tidak sampai membatalkan pertunangan, kali ini salahnya sebesar apa?"diam, karena sisi mana yang harus dijelaskannya? Karena dibela bagaimana juga mama pasti akan kecewa.

Anaknya kelewat batas.

"Ma..aku ini nakal sekali ya?"tau putranya mencoba mengumpul berani, mama mengulas senyum singkat untuk Soonyoung.

"Nakal sekali, kalau tidak balapan kerjaanmu bertengkar..lalu pergi ke club.. umur belum cukup pergaulan sudah diluar batas" bukannya tenang, Soonyoung justru kian sesak nafas.

"Tapi biar begitu sipitnya mama tidak pernah mengecewakan, nilainya bagus..otaknya juga ada isinya" ah, andai mama tau beberapa waktu lalu anakmu buat dosa baru. Dosanya besar pula, tidak bisa dimaafkan begitu saja.

Diam, Soonyoung menikmati elusan dikepalanya. Mata memejam dengan isi pikiran tak tentu tujuan, salahnya harus diungkapkan tapi dimana memulainya?

"Jihoon semarah itu padamu, kenapa tidak bagi cerita dengan mama, kalian kenapa? Jangan alihkan pembicaraan lagi" sudah waktunya, anak satu-satunya harus tau bertanggung jawab.

LAKUNA RIOTERS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang