Lakuna Rioters (Ruang Kosong Perusuh) setiap manusia punya ruang kosong sendiri yang tidak bisa dimasuki tanpa izin, tapi namanya juga perusuh maka dengan itu tanpa izin ia akan masuk.
Berawal dari sebuah perjodohan dan berakhir sebagai kebahagiaan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mention of; sex dibawah umur, Drunk, alcohol, dll. Oke adegan ga sepenuhnya, bunda cuma takut ada yang ga suka tapi konflik Lakuna memang kisahnya kenakalan remaja, total nakal, mohon maklum. Sekian
•••••
Soonyoung membawa Jihoon masuk kedalam rumah dengan nuansa gelap itu, menyalakan lampunya ia menemukan bahwa ternyata ini memang bukan rumah.
Ini memang lebih mirip sebuah studio rekaman khusus untuk pria mungil yang sekarang ada di punggungnya ini.
Menemukan satu ruangan yang bertuliskan nama Jihoon disana, Soonyoung membukanya.
Kamar, itu sepertinya kamar yang digunakan tunangannya ini selama anak itu tidak pulang kerumah orang tuanya. Soonyoung menidurkan Jihoon diatas kasur, ia membuka sepatu dan kaos kaki yang melekat ditubuh pria manis itu.
Soonyoung menyelimuti tubuh Jihoon, tangannya terangkat merapikan helaian rambut yang menghalangi paras manusia keras kepala yang manis ini.
Ia lantas terkekeh, wajah Jihoon memerah, hidungnya hingga ke pipi. Mendengarkan dari temannya Jihoon walaupun anak ini pemabuk, Jihoon punya sedikit alergi pada alkohol yang terkadang membuat wajahnya seperti ini.
Soonyoung mengerjap kan matanya beberapa kali, berusaha menyadarkan dirinya yang setengah sadar ini agar tidak berbuat bodoh hanya karena melihat wajah tunangannya dari dekat dan begitu mempesona.
Ia menjauhkan tangannya, memutuskan untuk keluar dari kamar itu dan mengambil air putih untuk menyegarkan pikirannya yang kian tidak baik.
"Egh..Young?"
Nafasnya mendadak memberat mendengarkan lenguhan Jihoon yang jauh seperti desahan dipendengaran nya, Ayolah orang mabuk tidak seharusnya mendengar hal-hal yang hampir mirip.
Soonyoung memilih tidak menoleh,ia berdiri dan beranjak dari kasur Jihoon. Namun baru satu langkah kakinya menjauh dari kasur Jihoon, tangannya ditahan oleh Jihoon.
"Kau...mau kemana?ga usah kemana-mana lagi..." tanya Jihoon, Soonyoung tidak yakin apakah tunangannya itu cukup sadar dengan dirinya sendiri.
"Ambil minum, kau mau?" Jihoon menggeleng, ia menyipitkan matanya dan menarik Soonyoung dengan tiba-tiba agar kembali duduk diatas kasur.
Soonyoung mendadak seperti terkena serangan jantung saking kagetnya, ia menatap Jihoon yang sekarang sedang memperhatikannya dengan seksama.
"Apa Ji?" tidak ada jawaban, Jihoon masih fokus entah pada apa diwajahnya
