45. Lili

203 20 5
                                    

Fafa terkejut ketika mendengar teriakan Lili yang amat kencang. Rey pun sama, ia terkejut dan refleks menoleh ke arah Fafa.

"Tolong cek, Fafa ga berani" Ucap Fafa

"Lo jagain Caca" Titah Rey

Rey pun berjalan dengan cepat menuju sumber suara, yang ia yakini berasal dari kamar mandi.

Rey membuka pintu kamar mandi secara perlahan, Rey terkejut namun ia menjerit dalam hati.

"Astaga Li, kenapa Lo bisa kaya gini sih?" Ucap Rey sambil mengangkat Lili keluar dari kamar mandi. Cepat-cepat Rey membawa Lili keluar dari kamar mandi

"Fa, geser" Titah Rey

"Astaghfirullah, Lili kenapa Rey?" Tanya Fafa dengan raut wajah yang panik

"Gatau" Ucap Rey sambil menaruh Lili di Sofa

"Yaampun Li, lo kenapa sih? Pasti belum makan nih anak" Ketus Fafa sambil mengeluarkan minyak angin di dalam tas-nya.

Setalah itu, Fafa langsung mengoleskan minyak angin pada bagian pelipis Lili dan tak lupa mendekatkan minyak angin itu pada hidung Lili. Agar perempuan itu bisa menghirup bau minyak anginnya.

Nana kemana? Jangan di tanya kemana, jelas Nana masih tertidur pulas di Single sofa.

Fafa terus menepuk pipi Lili agar ia bangun, namun Lili tak kunjung membuka matanya. Yang membuat Fafa tambah khawatir, saat ini detak jantung Lili melemah, tubuhnya terasa dingin dan wajahnya begitu pucat meskipun ia sudah memberikan minyak angin cukup banyak.

"Li, bangun dong. Jangan pingsan kaya gini, ga ada yang temenin Fafa" Ucapnya sambil menatap Lili dengan tatapan sendu

"Li...." Lirih Fafa

Fafa semakin khawatir juga takut.

"Rey!" Panggil Fafa

"Kenapa?" Sahut sang pemilik nama

"Tolong cek Lili, Fafa takut dia kenapa-napa. Dan Fafa rasa, ada yang ga beres sama Lili" Sambar Fafa

Tanpa Rey menjawab, Rey menghampiri Fafa dan duduk di sebelah Lili untuk mengecek keadaannya.

Rey mengecek Nadi lili yang berada di tangan dan juga leher, tak lupa ia mengecek nafas Lili dan detak jantungnya.

Fafa benar, ada yang tidak beres pada Lili.

Seperti....

Kehilangan alam sadar. Dan ada yang berusaha membawa Jiwa-nya.

Dan... Ini. Bukan. Lili.

Rey bisa merasakan itu.

"Fa, Lo ambil air di gelas. Lo bacain Al-fatihah, An-Nas, Ayat Kursi ya. Abis itu Lo cipratin ke muka Lili sambil terus Ucap Basmalah" Jelas Rey

"Harus banget Fafa? Fafa ga berani" Tutur Fafa

"Gue percaya sama Lo, lakuin atau temen Lo ga akan pernah buka matanya lagi?" Jelas Rey

"Saat ini, gue cuma bisa andelin Lo. Kalau Nana? Ga mungkin bangun tidur disuruh kaya begitu, yang ada makin kacau" Lanjut Rey

"Oke-oke, Fafa coba" Ucapnya pasrah

Lalu, Fafa mulai melaksanakan apa yang Rey suruh tadi.

Perlahan demi perlahan, Fafa mencoba membaca surat-surat pendek beserta Ayat Kursi. Dan, Fafa pun mencipratkan air itu ke wajah Lili.

5 menit....

10 menit....

Belum juga ada perubahan pada Lili.

4 Perempuan Penghuni Lorong SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang