Dingin. Ya, seperti sikap dia.
Pagi ini saat Caca dan Putra akan berangkat sekolah tiba-tiba gerimis turun membuat Putra dan Caca harus menunggu sampai pak supir datang.
Tatapan Caca sangat kosong, seperti tak ada apa-apa difikiran Caca hal itu membuat Putra panik akan Caca. Yang namanya indigo gak mungkin kalau gak selalu liat 'Mereka'
Wajahnya Pucat, sikapnya dingin seperti cuaca pagi ini.
"Ca?" Panggil Putra
"Hmm" Dehamman Caca
"E-l-uu Elu, kenapa?" Tanya Putra Gugup
"Gapapa" Ucap Caca dingin
"Emm oke" Ucap Putra
Tinnn Tinnn—
Suara Klakson itu sudah terdengar artinya Pak Supir sudah sampai, Putra dan Caca pun segera naik ke dalam Mobil.
"Non Caca, kenapa?" Tanya Pak Juki
"Gapapa, Pak" Ucap Caca dingin
"Uda Pak, jalan" Ucap Putra
"Ooo iya siap, Den" Ucap Pak Juki
15 Menit diperjalanan, karena perjalan tidak macet dan sangat lancar sehingga Caca dan Putra bisa cepat sampai di sekolah.
"Makasi ya pak Juki" Ucap Putra
"Iya, Den sama-sama" Ucap Pak Juki
Caca hanya memberi senyuman Tipis pada Pak Juki yang justru membuat Pak Juki takut dan gugup manatap Caca.
"Ehehe iya, Non" Ucap Pak Juki gugup
Caca dan Putra berjalan melewati Koridor sekolah, Tatapan semua para siswa tertuju pada Caca dan Putra. Sesekali Caca melirik ke arah siswa yang menatap nya dan mereka pun tidak berani menatap Caca kembali karena takut Akan tatapan Caca yang tajam dan dingin. Tidak seperti biasanya.
•••👻•••
Di Kelas—
Terlihat sudah Ada Aldi, Rando, Ikbal, Lili, Nana dan Fafa yang sedang menunggu kedatangan Dua sahabatnya itu.
Brakkkkk—
Suara Caca menyimpan Tas nya dengan pandangan tajam
"Put, Caca kenapa?" Tanya Lili
"Kurang tau" Ucap Putra
"Iya Caca kenapa sih? sikapnya dingin kaya cuaca pagi ini, dingin" Ucap Fafa
"Dua" Ucap Nana
"Apa lo dua-dua begitu, gak kreatif banget ngikutin kata-kata gue" Ketus Fafa
"Uda, bocah ma diem aja" Ucap Nana
"Ishh nyebelin!" Ketus Fafa
"Apa ini ada hubungannya sama kejadian kemaren lusa?" Tanya Ikbal memastikan
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
TerrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...