Hai, Pren!
Aku kembali lagiii🙌🏻
Ngerasa di PHP-in ga sih sama aku?🤣
Harusnya aku Update dari kemarin-kemarin, tapi aku malah baru Update sekarang 😁✌🏻Maaf banget ya, baru Update! Hehehe
Kemaren emang bener-bener sibuk dan cape banget, aku kira ga akan sesibuk itu. Maap yaaa🙏🏻
Yaudah nih aku Update!
Jangan lupa Vote-nyaaaaa🤩
Sedih banget kalau di baca doang tapi ga di Vote:(
Happy Reading, Pren!🤪
__________________________
49. Masih Penasaran
Fafa terjatuh dengan wajah yang terlihat pucat pasi.
"Astaga, Fafa!" Reflek Lili sambil menoleh ke arah Fafa
"Fafa!" Nana membulatkan matanya dan langsung mendekat ke arah Fafa
"Li, Fafa kenapa?!" Tanya Ikbal panik
"Ga tau, tapi tadi dia sempet ngeluh kalau perut dia sakit dan kepalanya pusing" Jelas Lili
"Duh, kasian banget anak orang pucet kaya mayat gitu" Celetuk Rando tanpa dosa
"Rando! Mulut lo di sekolahin ga sih?! Sompral banget, heran!" Omel Nana
"Tau nih, omongan lo harus di jaga, Do" Sambar Putra
"Mulut lo masih mau di pake, kan? Kalau udah ga mau di pake mending di jait aja sampe rapet!" Celoteh Lili
"Ish, galak banget lo. Pasti ketularan si, Nana!" Celetuk Rando
"Berisik!" Sentak Ikbal "Caca hilang, Fafa pingsan! Dan kalian masih sempet-sempetnya debat ga penting! Otak kalian ketinggalan atau di gadein?!"
"Rando duluan" Sambar Nana
"Lo..." Ucapan Rando terpotong
"Sama aja!" Sentak ikbal
"Rando, Nana! Udah jangan pada debat mulu. Keadaan lagi genting" Lerai Rey
"Iya, maaf" Lirih Nana
"Kita harus bawa Fafa kemana, Rey?" Tanya Putra
"Belum tau, tempat ini kacau semua" Tutur Rey sambil melihat ke arah sekitarnya
Putra berfikir sejenak lalu kembali berbicara "Gue tau, ada satu tempat yang ga ancur"
"Serius, lo?! Mana bisa ada bagian yang ga ancur, sedangkan ini semua aja udah ga berbentuk" Ucap Aldi
"Ada, ikutin gue" Ucap Putra dan berjalan mendahului mereka
Putra berada di depan untuk memimpin jalan, dan yang lain mengikuti Putra dari belakang.
"Lo yakin ada tempat yang ga ancur?" Aldi berbisik pada Rey
"Ga tau juga, deh" sahut Rey
Setelah beberapa menit berjalan, mereka sampai di tempat yang Putra maksud. Tempat yang tak ikut ancur seperti tempat yang lainnya.
"L-lorong sekolah? Kok bisa?!" Jelas Lili sangat tersentak
"Ini seriusan ga, sih?!" Lanjut Nana yang juga merasa tersentak
"Gue sangat tercengang!" Celetuk Nando dengan mata yang membulat
"Impressive" Celetuk Ikbal
"Kenap harus lorong ini?" Tanya Aldi
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
HorrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...