"Caca, bangun Caaa" Ucap Dinda
"Kalian sih, ngagetin Caca jadi gini kan" Ucap Gadis
"Ya maap, aku kira gak akan kaya gini" Ucap Adel
"Iya sih, taunya Caca pingsan" Ucap Amel
"Gais gais, Kayanya Caca Uda sadar" Ucap Dinda
"Aduuhh, pala gue kenapa pusing banget sih" Ucap Caca sambil memegang kepalanya dan membuka matanya perlahan
"SETAANNN!!" Teriak Caca reflek
"Aduh tenang ca, kita kan emang setan" Celetuk Adel
"Adel!" Sentak Gadis
"Ca tenang ya, ini kita" Ucap Dinda
"Ihhhh! Kalian kebiasaan banget sih suka ngagetin gue. Untung gue ga jantungan!" Ketus Caca
"Maafin kita ya, Ca" Ucap Gadis
"Abisnya Uda lama kita ga liat kamu, aku liat temen-temen kamu. Tapi ga ada kamu disitu" Ucap Amel
"Sorry ya, gue Uda bikin kalian nyariin gua.. Btw kok kalian bisa nyampe sini?" Ucap Caca dan mengangkat sebelah halisnya seraya meminta penjelasan
"Panjang ceritanya" Ucap Adel
"Intinya kita senang karena bisa ketemu kamu" Ucap Dinda
"Ca? Anak kecil itu siapa?" Tanya Gadis
"Oh ini, sorry ya gue ga pernah cerita ke kalian. Ini temen gue dari kecil Namanya Arab, ya emang dia ga pernah keliatan karena dia di larang buat nemuin gue dulu. Tapi akhirnya sekarang dia bisa sama gue lagi" Jelas Caca
"Oh gitu, berarti dia adik kita dong?" Ucap Adel
"Boleh juga tuh" Ucap Amel
"Setuju deh" Ucap Dinda
"Adik?" Ucap Arab
"Iya adik, kamu akan jadi bagian dari kita" Ucap Gadis
"Oh seperti itu, apakah aku juga adiknya Caca?" Ucap Arab
"Iya dong" Ucap Amel
"Dia dari mana sih ca? Ko bahasanya kaku?" Tanya Adel
"Dia dari Netherlands" Ucap Caca
"Lah, nyasar kali ya ini bocah bisa sampe sini" Celetuk Adel
"Adel! Asal ceplos aja" Ucap Gadis
"Uda ah, gue mau tidur kalian boleh main kemana aja. Jagain Arab, Jam lima subuh kalian harus Uda disini lagi" Ucap Caca
"Tapi Caca, aku mau susu" Pinta Arab
"Aduuu, besok aja ya" Ucap Caca
"Yasudah" Ucap Arab
Caca pun segera terlelap dari tidurnya, sementara 'Mereka' sedang bermain di halaman belakang rumah Caca.
Setiap Malam, Caca selalu memikirkan sahabat-sahabatnya disana dan berharap agar ia bisa bertemu di alam mimpi. Namun hasilnya selalu Nihil, tidak pernah sekalipun Caca bertemu dengan Mereka di dalam mimpi.
Jam menunjukkan pukul 05.00—
"Caca ayo bangun, kamu bilang mau kasih susu untuk aku" Ucap Arab
"Arab, tunggu Caca bangun aja ya. Kasian Caca" Ucap Gadis
"Tidak mau, ini sudah jam lima subuh aku mau susu" Ucap Arab
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
HorrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...
