Hari ini, Rival pergi kuliah. Sehingga dirumah hanya tersisa Caca seorang diri.
"Gue berangkat ya, hati-hati di rumah" Ucap Rival
"Iya, lo juga. Kuliah yang bener, jangan cewe Mulu di pikirin" Ucap Caca
"Iya, adikku sayang" Ucap Rival
Ketika Rival mulai menaiki mobilnya, dan melaju dengan kecepatan sedang. Caca masuk ke dalam rumah. Dan keadaan di dalam rumah sangat hening. Biasanya Ramai dan berisik dengan suara-suara teman-teman Caca, apalagi Arab yang selalu minta di buatkan susu oleh Caca.
"Ini pada kemana sih? Tumben banget sepi" Ucap Caca monolog
"Arab? Amel, Adel, Dinda, Gadis? Kalian pada dimana sih? Jangan maen petak umpet gitu Napa" Ucap Caca teriak
Setelah Caca teriak beberapa kali, tetap saja tak ada yang menjawab dan tak ada yang datang. Kini, Caca mulai penasaran.
Caca menaiki anak tangga dengan berlarian kecil, saat Caca sampai di atas. Dia tidak menemukan salah satu di antara mereka.
Raut wajah Caca berubah seketika, menjadi lebih cemberut dan ketus.Caca memutuskan untuk turun kebawah, tapi saat kaki Caca hendak menyentuh anak tangga. Ada sesuatu yang menabrak Caca dri belakang hingga membuat Caca hampir jatuh.
"Kak-kak Caca maaf, aku tidak sengaja" Ucap Arab
"Aduh Rab, lain kali hati-hati dong. Kalau aku jatoh gimana?" Ketus Caca
"Maaf" Ucap Arab sambil menunduk dan matanya mulai berkaca-kaca
"A-arab? K-kamu kenapa? Kamu ga salah kok" Ucap Caca merasa bersalah karena telah memarahi Arab
"Aku takut" Ucap Arab kembali menunduk
"Takut kenapa, Arab? Tanya Caca
"Mulai hari ini, kemanapun Caca pergi. Aku mau ikut" Ucap Arab
"Ga biasanya kamu kaya gini, ada apa sih?" Ucap Caca
"Oh iya, Adel, gadis, Amel, sama Dinda mana? Kok kamu ga sama mereka" lanjut Caca
Tak ada jawaban dari Arab, hanya gelengan kepala respond dari Arab.
"Aneh" Batin Caca
Caca pergi ke halaman belakang untuk mencari 4 temannya. Namun hasilnya selalu Nihil, tak ada yang datang untuk menemui Caca.
Caca bingung ditambah juga penasaran, dari tadi Arab hanya diam. Yang biasanya Dia selalu bawel, pecicilan, selalu ingin dibuatkan susu. Tapi tidak untuk sekarang, Arab lebih banyak diam dan menunduk. Wajahnya kelihatan sangat sedih, seperti ingin menangis tapi tidak bisa. Arab terus mengikuti Caca kemanapun Caca berjalan.
"Arab, tadi kamu sama mereka kan?" Tanya Caca begitu gelisah
"Kenapa Caca sangat perduli terhadap mereka?" Tanya Arab
"Mereka temen-temen aku semenjak aku masuk sekolah, kita Uda temenan lama. Dan ga biasanya mereka kaya gini. Jelas aku sangat perduli" Ucap Caca
Caca tak mengetahui apa yang sudah terjadi pada Arab, sehingga Arab sangat ketakutan dan tak ingin jauh dari Caca. Karena bagi Arab, hanya Caca yang bisa melindunginya. Setiap bersama Caca, Arab selalu merasa aman dan merasa ada yang menjaganya.
Caca benar-benar merasa aneh di campur bingung. Ada apa dengan Arab? Dan juga kemana 4 Perempuan itu?
Benar-benar tidak seperti biasanya, suasana seketika berubah sangat drastis.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
HorrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...