46. Lili (2)

174 25 1
                                    

"kecuali apa, Li?" Tanya Fafa sambil mengerutkan dahinya sehingga kedua hasilnya hampir menyatu

"Gue ga tau pasti, tapi samar-samar gue liat ada cewek di kaca kamar mandi" Ucap Lili sambil berusaha mengingat

"Lo yakin?" Tanya Fafa

"Ga tau, tapi gue kaya ngerasa kejadian itu nyata" Tutur Lili membuat Fafa bingung

"Jangan bikin gue mikir dong, Li" Celetuk Fafa

"Kalian sebenernya ngomongin apa sih?" Tanya Nana

"Lo diem aja" Sambar Fafa

"Gue kepo, nih" Ucap Nana

"Nanti juga tau sendiri" Sahut Fafa

"Ah! ga asik" Dumel Nana

"Kalian ngerasa gerah ga sih?" Tanya Lili yang mengipaskan tangannya pada lehernya

"Engga" Sahut Nana

"Adem gini di bilang gerah" Celetuk Fafa

"Serius kalian ga ngerasain gerah?" Tanya Lili

"Engga, Lili. Emang lo gerah?" Tanya Fafa

"Banget, masa iya kalian ga gerah?" Tanya Lili

"Ya masa lo doang yang ngerasa gerah?" Celetuk Fafa

"Lo sakit kali, Li" Ucap Nana

"Ada benernya juga, soalnya tadi baru bangun pingsan kan" Ucap Fafa

"Mungkin" Acuh Lili

Semakin lama, rasa gerah yang ada di tubuh Lili itu semakin melanda. Bukan hanya gerah yang Lili rasakan, tapi juga mual dan pusing.

Wajah Lili kembali pucat seperti saat ia pingsan tadi, lantas Fafa dan Nana sama-sama panik ketika melihat perubahan dari raut wajah Lili.

Bola mata lili berubah menjadi hitam menyeluruh, tubuhnya terbang ke atas.

Ia mengeluarkan suara "Aaaarrrghhh!!"

"Nana! Fafa takut!!!" Teriak Fafa

"Kuping gue pengang, Fafa!" Ketus Nana

"Itu Lili kenapa?" Tanya Fafa sambil bersembunyi di belakang Nana

"G-gue gatau" Panik Nana

"Terus, sekarang kita gimana, Na?" Tanya Fafa

"Kabur, satu-satunya biar kita bisa lepas dari dia. Kita harus kabur" Ucap Nana

"Ya tapi kabur kemana, coba?" Tanya Fafa

"Kita harus temuin Rey" Ucap Nana

"Nanjak dong?" Tanya Fafa

"Iya" Ucap Nana

"Ah! Males banget harus nanjak, cape!" Keluh Fafa

"Lo mau mati konyol di sini?" Tanya Nana

"Hush! Ga boleh ngomong gitu!" Ketus Fafa

"Makanya kita temuin Rey" Ucap Nana

"Ih! Yaudah deh ayo" pasrah Fafa

"Tunggu instruksi dari gue" Ucap Nana dan di angguki oleh Fafa

"Satu..."

"Dua..."

"Tiga! Ayo lari, Fa!" Teriak Nana sambil lari ke arah tangga dan Fafa mengikutinya dari belakang

"Aaaaaaa!!!!" Teriak Fafa

"Rey!!!! Tolong!" Teriak Nana di sepanjang anak tangga

Saat mereka sudah sampai di kamar Caca, mereka langsung menyerukan nama Rey dan meminta tolong padanya.

4 Perempuan Penghuni Lorong SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang