28. Try Or Die

281 31 0
                                    

Dikala Awan menyelimuti matahari pagi, disitu juga langit menggelap. Pagi ini cuaca cukup dingin, membuat semua orang memilih untuk tetap singgah di kamar tercinta. Dan karena hari ini adalah hari libur, dimana semua orang memilih untuk istirahat dari aktivitas nya.

Beda dengan Caca, yang selalu ingin mengawali weekend pagi ini dengan Lari Pagi. Caca emang sudah terbiasa sendiri. Caca memang terlihat sendiri, tapi sebenarnya ia tak sendiri.

Suasana hening, ada beberapa orang yang juga sedang berlari pagi.
Tetapi ada satu orang yang merusak keheningan itu, berubah menjadi rasa penasaran.
Disaat sedang asik berlari pagi, tiba-tiba ada seseorang yang mengagetkan Caca dengan menggores tangan Caca menggunakan pisau tajam, hingga menghasilkan goresan panjang. kini goresan itu menjadi warna merah yang telah di banjiri Darah segar yang keluar dari tangan Caca.

Tapi, saat 'seseorang' itu menggores tangan Caca dengan pisau, ia sempat berkata "Try Or Die. Temen-temen Lo bakal mati ditangan gue, cepat atau lambat"

Perkataan itu jelas membuat Caca kaget dan berkeringat dingin, ia tak tau apa maksud 'seseorang' itu dan kenapa ia menggores luka di tangan Caca yang lumayan panjang dan dalam. Membuat tangan Caca terus dibanjiri darah segar.

"Aaawwwwwwww!!! Arrggghhhhh perih, aduh gimana ini anjir" Ringis Caca panik

Tak mau semua orang melihat itu, Caca langsung berlari sekencang mungkin kerumahnya. Agar luka nya bisa cepat di kasih obat merah.

•••👻•••

Teng Tong

Bel rumah besar itu pun berbunyi, menunjukkan bahwa ada seseorang yang datang.

"Bi, biar aku aja yang buka" Ucap Diana

"Oh iya, Non" Ucap Udah

Dengan Cepat Diana membuka pintu, tetapi tidak ada siapa-siapa. Hanya ada kotak berukuran sedang yang di bungkus dengan Kertas Hitam. Tak berani membuka karena disitu tertulis "To : Caca Arsyifa Sanjaya"

"Oh, mungkin paket buat si kakak kali ya" Ucap Diana dan segera mengambil kotak tersebut segera membawanya kedalam rumah.

"Itu apa, Non?" Ucap Idah

"Paket Kak Caca" Ucap Diana

"Oh iya" Ucap Idah

30 Menit kemudian. Caca datang dengan Darah yang sudah tersebar kemana-mana, bajunya kini bercampur dengan darah.

"Ya ampun, Non Caca kenapa?.. Non Diaaannnaaaaaa, Tolong Non Cacaaaaaaa!" Panik Idah dan berteriak memanggil nama Diana

"Kenapa, Bi?" Ucap Diana

"Itu Kakak kamu" Ucap Idah panik

"Astaghfirullah Kak Caca, kenapa?!" Ucap Diana kaget bercampur panik dan takut "Bi Ambil kotak P3K sekarang!" Lanjut Diana

"I-iya Non" Ucap Idah

Seisi Rumah Panik, karena sudah sampai rumah. Caca tergeletak di Sofa sambil terus meringis kesakitan.

•••👻•••

"Aldi! Kamu ini kenapa sih?! Yang bener! Kasian si Bibi harus ngebersihin!" Sentak Doni, kakak Aldi

4 Perempuan Penghuni Lorong SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang