3 Bulan sudah berlalu, teman-teman Caca tetap saja memperlakukan sama seperti bulan-bulan sebelumnya.
Kini Caca hanya punya Brili, yang selalu setia menemani Caca dan selalu ada untuk Caca.
Caca berfikir, Caca tak bisa kalau harus seperti ini dan Caca pun memutuskan untuk pergi ke LA menyusul abangnya.
"Ca? Lo beneran mau pergi?" Ucap Brili
"Iya Li, gue rasa gue harus ke LA" Ucap Caca
"Berarti lo ninggalin gua dong ca, ayolah ca masalah ini bisa lo selesaiin. Percaya sama gue" Ucap Brili
"Gue tau, gua bisa nyelesaiin masalah ini. Tapi,,, ah sudahlah gak usah di bahas" Ucap Caca
"Lo pergi kapan ca?" Tanya Brili
"Besok" Ucap Caca
"Yauda hati-hati ya ca, Jaga diri lo Baik-baik disana. Sampai kapanpun gue bakal tetep nunggu lo disini ca" Ucap Brili
"Iya Li, makasi ya" Ucap Caca
"Bentar deh ca, gue Masi bingung sama lo. Kenapa sih lo harus pergi? Emang ga ada cara lain?" Tanya Brili
"Gue cuma pengen nenangin diri aja disana, dan nunggu kabar bahagia aja dari sahabat-sahabat gue bareng sahabat barunya.
Oh iya Li, Save nomor baru gue nih. Please jangan Lo kasi kesiapa-siapa ya, cukup Lo aja yang tau, gue mau pergi buat sementara dari kehidupan mereka semua termasuk keluarga gue" Ucap Caca"Iya Ca, nih dari gue buat lo, simpan baik-baik kalau Lo kesepian puter video itu ya" Ucap Brili sambil memberikan CD kepada Caca
"Iya Li, makasi ya" Ucap Caca
"Sama-sama, pulang gih. Gue tau lo harus siap-siap, besok pagi gue Anter ke bandara ya" Ucap Brili sambil tersenyum
"Siap komandan" Ucap Caca yang mampu membuat keduanya tersenyum lebar
Caca pun segera pulang kerumah, untuk bersiap-siap. Kelihatannya tak ada satupun temannya yang memberi notif pada Caca.
Hmmm, padahal Caca sangat berharap ada sahabat nya yg memberi notif, walaupun membahas yang tak penting. Grup Chat mereka pun sangat sepi."Mungkin, ini jalan yang terbaik buat gue dan semuanya. Gua pengen ngerasain ketenangan disana, gue pengen nenangin diri gue. Tapi satu sisi gue juga gak mau ninggalin sahabat-sahabat gue termasuk keluarga gue sendiri. Apa gue salah? Pergi perlahan untuk menghilang dari kehidupan mereka? Ahhh entahlah. Mereka juga gak akan mikirin gue" Ucap Caca
•••👻•••
"Siap Ca?" Tanya Brili
"Siap Li" Ucap Caca
"Ayo kita berangkat" Ucap Brili
Mereka pun berangkat menuju bandara menaiki Mobil yang Brili bawa. Selama di perjalanan tidak ada percakapan, hening. Brili tak mau mengganggu Caca yang sedang melamun, ia mengerti apa yang sedang Caca rasakan dan apa yang sedang Caca fikirkan.
•Bandara•
"Caaa, hati-hati yaa" Ucap Brili
Tak lama Caca pun memeluk Brili sangat erat dan berkata "I Always love you liiiiii, gue pasti kangen banget sama lo! Pokonya Lo harus janji sama gue, harus sering-sering kabarin gue, gak boleh Last Contacts!" Ucap Caca sambil meneteskan air mata
"Gue nitip mereka semua sama lo ya" Lanjut Caca"Always Love You Too Caaaa! Iya pasti pokonya kita harus Selalu jaga komunikasi ya" Ucap Brili
"Iya siapa Bubos" Lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
HorrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...