Try Or Die? Artinya Coba atau Mati.
Fikiran Caca melayang-layang di udara bagaikan layangan, bercabang seperti akar pohon.
Sepertinya Permainan ini tak asing, hanya permainan. Tetapi kenapa rasanya seperti nyata? Seperti benar-benar terjadi.
Setiap tulisan yang muncul di kartu itu akan benar-benar terjadi.
Kalau memang benar nyata, jika Caca tak memainkannya maka Caca akan mati? Atau bahkan teman-temannya? Ntahlah."Caca! Kamu ibu Panggil dari tadi gak nyaut terus, ada apa sih?! Fokus pelajaran ibu!" Sentak Bu Maya, membuat Caca kaget
"Ehh, i-iya maaf Bu" Ucap Caca
"Uda Bu, hukum aja Bu. Hukum!" Ucap Rando
"Iya Bu, hukum aja" Ucap Aldi
"Suruh dia diri tengah lapangan" Ucap Nana
"Atau bersihin WC" Ucap Lili
"Pel satu sekolahan" Ucap Ikbal
"Bersihin gudang" Ucap Putra
"Masukin BK aja si!" Ucap Aldi
Mereka terus berkata-kata, seraya mereka yang akan memberi sanksi.
Mata Caca kini mulai berkaca-kaca, mendengar ucapan para sahabatnya yang biasanya membelanya. Tapi kali ini malah menjatuhkannya."Sudah-sudah emangnya kalian yang mau kasih hukuman?! ITU HAK IBU!!" Ucap Bu Maya dan nadanya mulai meninggi dan semua nya terdiam.
"Caca kamu ikut ibu saja" Ucap Bu Maya
"Iya Bu"
Huuuuuuuuuu
Sorakan dari Sahabat Caca sendiri, tanda meledek Caca.
Rasanya sangat menyesakkan dada.•••👻•••
Mengepel? Itu pekerjaan rumah yang tidak cukup Sulit. Begitupun di sekolah, sama saja bukan?
Caca mengepel sekitar halaman Lorong Sekolah hingga bersih dan wangi.
Meski diberi hukuman, Caca tidak mengeluh karena ini juga salah Caca yang melamun di saat jam pelajaran.Saat Caca ingin mengangkat ember yang berisikan air itu, Tiba-tiba Caca terpeleset hingga jatuh sehingga Gerbang yang ada di Lorong itu seketika ambruk menimpa Caca, dan menimpa pas di tangan kiri Caca, luka yang telah ada dari setengah bulan yang lalu. Kini terasa sakit lagi karena tertimpa gerbang yang begitu besar dan berat.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaa" Teriakan Caca yang sangat kencang terdengar di setiap penjuru kelas
Brukkkk
Bunyi gerbang lorong yang jatuh pun terdengar sampai ke penjuru kelas.
15 menit kemudian, belum ada yang mendengar bahkan mengetahui apa yang terjadi. Miris, sakit. Mana kuat Caca mengangkat tubuhnya yang tertindih gerbang sebesar itu, apalagi tangan Caca yang masih Luka dan darah dimana-mana. Luka Caca menimbulkan darah segar lagi yang begitu banyak, rasanya ingin sekali Caca teriak tapi tak mampu karena sesak di dada. Seperti akan mati ditempat. Caca hanya bisa berdoa dan berharap agar ada yang membantunya.
•••👻•••
"Astaghfirullah" Ucap Putra yang kaget bahwa yang ia tulis bukan lah rangkuman pelajaran melainkan Nama 'Caca' sepupunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
HorrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...