25. Nyawa Yang Terancam

302 33 0
                                    

Mereka terus berlari mencari jalan keluar

Dannnn....

Mereka terus di Hadang oleh Pak Doni dan Bu Lani, Karena panik akhirnya mereka terpecah belah terpisah entah kemana mereka berlari dan bersembunyi.
Tak ada pintu keluar sama sekali. Semuanya seakan berubah menjadi tembok utuh yang tidak mempunyai pintu, mereka semua benar-benat panik, takut akan mati konyol di tempat ini.

Pak Doni dan Bu Lani yang terus mengejar mereka dengan membawa benda tajam di genggamannya, dengan muka yang penuh luka cukup menyeramkan, terus mengejar dan mencari dimana mereka bersembunyi. Dapat tak dapat mereka harus tetap mencari nya sampai dapat.

•••👻•••

4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah

Terlihat Mereka yang sangat cantik namun wajahnya sangat pucat, menggunakan Seragam sekolah SMK Galaksi, tengah berbincang-bincang seperti ada yang harus mereka selesaikan.

"Kok, aku jadi kefikiran Caca ya? Kira-kira dia berhasil gak ya buat bujuk mereka pulang?" Ucap Amel

"Gaktau nih, semoga aja dia berhasil" Ucap Gadis

"Iyaaa" Ucap Dinda

"Malang banget sih kita, udah mati duluan di Lorong Sekolah. Jadi penghuni Lorong pula, andai kita masih hidup, pasti kita bakal berteman baik sama Caca dan juga teman-teman Caca. Jahat banget sih si Selma itu, apa coba salah kita. Ohiya biasakan dia terlalu sirik sama kita" Ucap Adel yang tengah merenung

"Adel gak boleh ngomong gitu, mungkin ini Uda takdir kita, yaa kita harus terimain.  yang penting kan kita Masi bisa jagain Caca dari kejauhan. Kita juga masih bisa berteman kan sama Caca, ya tapi gak sama temennya juga, karena mereka gak bisa liat kita" Ucap Gadis

"Tapi kadang juga aku suka kasian sama Caca, setiap dia ngobrol sama kita pasti ada aja temen nya yang anggep dia itu aneh" Ucap Dinda

"Iya sih, tapi ya mereka juga pasti ngertilah Anak Indigo kaya gimana" Ucap Dinda

"Sudah lah! Yang penting sekarang itu keselamatan Caca dan teman-temannya, gimana kalau mereka gak berhasil kabur?" Ucap Gadis

"Gak boleh ngomong gitu ih kasian Caca, kita bantuin mereka aja" Ucap Adel

"Tumben bener" Ucap Amel

"Ihhh" Gumam Adel

"Tunggu dulu, Caca pasti bisa nanganin semuanya" Ucap Dinda

"Bagaimana kamu tau?" Tanya Gadis

"Caca terlalu cerdas untuk hal itu" Ucap Dinda sambil tersenyum lebar

"Yang namanya Caca, punya banyak cara" Ucap Amel

"Yasudah kita serahkan semua pada caca" Ucap Adel

"Jangan lupa juga untuk mendoakan Caca dan teman-temannya" Ucap Gadis

"Okee" Ucap Amel, Adel, dan Dinda

•••👻•••

Caca pun berlari entah kemana arahnya, ia berlari ke sebuah Kamar kosong yang kecil.  Ia bersembunyi disana bersama Ikbal.
Berharap akan datangnya pertolongan, tapi mana mungkin di tempat terpencil itu ada orang lain yang berani memasuki wilayah itu yang jelas-jelas menyeramkan.

"Haduh! asli Ca gue cape banget, lari kesana kesini nyari pintu kaga ada. Kampret emang tuh pintu! lari kemana coba" Ucap Ikbal sambil Terengah-engah

4 Perempuan Penghuni Lorong SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang