Mentari telah muncul menampakkan dirinya yang bercahaya, membuat langit menjadi cerah.
"Gue bingung banget, kenapa Brilli gamau ngasih tau keberadaan Caca?" Ucap Aldi
"Gimana, kalau kita tanya orang tuanya Caca?" Ucap Ikbal
"Dodol Lo ah, mereka aja gatau Caca ada dimana" Ucap Putra
"Ga ada cara lain lagi" Ucap Aldi
"Maksudnya?" Ucap Putra
"Kita liat CCTV jalan" Ucap Aldi
"Maka dari itu, kita bakal tau kemana Caca pergi" lanjut Aldi"Kita lapor polisi aja, pasti mereka bisa bantu kita" Ucap Putra
"Otw sekarang!" Ucap Aldi
Tak tunggu lama, mereka segera bertindak dan berangkat menuju kantor polisi.
"Ikbal nih yang pinter ngomong" Ucap Aldi
"Jadi, Lo nyuruh gue yang laporan?" Tanya Ikbal
"Yoi brooo" Ucap Aldi
"Uda, sana masuk bal" Ucap Lili
"Kita percaya sama Lo" Ucap Nana
"Fafa percaya sama Tuhan, Ayo!" Ucap Fafa
Ikbal masuk kedalam, sementara teman-temannya menunggu di Luar.
"Selamat siang Dek, ada yang bisa saya bantu?" Ucap Pak Polisi yang bernama Adam
"Siang, Saya mau laporan Pak, teman saya hilang begitu saja tanpa kabar. Namanya Caca, Bisa bapak lacak keberadaannya sekarang?" Ucap Ikbal
"Sejak kapan dia menghilang?" Tanya Pak Adam
"Sejak tiga bulan yang lalu" Ucap Ikbal
"Baik, jika kami sudah menemukan jejak Caca. Kami akan segera memberi tahu anda" Ucap Pak Adam
"Yasudah kalau gitu, terimakasi banyak Pak. Saya tunggu kabar dari bapak" Ucap Ikbal
"Sama-sama, Dek" Ucap Ikbal
Ikbal beranjak dari kursi, dan berjalan keluar untuk menemui teman-temannya.
"Gimana, Bal?" Tanya Aldi
"Nanti mereka lacak, dan tunggu kabar dari mereka" Ucap Ikbal
"Gabisa! Gue mau sekarang juga jejak Caca di temuin" Ucap Aldi
"Lo gak boleh egois! Semua butuh proses!" Ucap Ikbal
"Tapi, gue maunya sekarang!" Ucap Aldi berusaha menerobos masuk ke dalam, tapi berhasil di tahan oleh Ikbal
"Ini kantor polisi! Lo gaboleh nyari keributan disini. Mereka juga butuh proses buat nemuin jejak Caca! Kita harus sabar!" Ucap Ikbal
"Dari pada kalian ribut, mending kita balik sekarang! Kita omongin ini dirumah ya" Ucap Nana
"Setuju" Ucap Lili
"Yauda, sekarang kita kerumah gue aja" Ucap Putra
"Setuju, rumah Putra kan banyak makanan. Hehehehe" Ucap Fafa sambil nyengir
Mereka melesat menuju rumah Putra, tetapi Aldi sangat resah akan jejak Caca. Ia ingin sesegera mungkin menemui Caca, rasa rindu dan khawatirnya kini sedang beradu di dalam benak Aldi.
"Tenangin diri Lo" Ucap Ikbal
"Gak bisa! Gue pengen cepet-cepet ketemu Caca" Ucap Aldi
"Lo kira, Lo doang yang mau ketemu Caca? Kita juga mau kali" Ucap Lili
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
HorrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...