Setelah 3 Hari Fafa diam terus menerus, akhirnya dia sadar dan sudah seperti semula. Ternyata dia hanya Syok dan Masi kaget saja, detak jantungnya pun berdetak tidak beraturan karena kejadian yang menimpa mereka sewaktu mereka liburan.
Bel pulang sekolah pun berbunyi menandakan bahwa siswa dan siswi boleh pulang kerumah masing-masing.
•••👻•••
Pukul 20.00
Karena merasa lelah, akhirnya Rando terbaring di kasurnya sambil memainkan Handphone.
Tak lama, tiba-tiba jendela kamarnya terbuka dan angin yang masuk pun cukup kencang, semakin diabaikan semakin angin itu kencang."Apa sih anjir itu angin kenceng banget, perasaan tadi biasa aja" Ucap Rando
Terdengar suara lemparan batu ke jendela Rando, semakin banyak dan kencang ditambah kacanya yang terbanting keras, suara hentakan kaki yang menuju kamar Rando membuat Rando panik. Ketakutan campur aduk, kaki nya lemas, ingin berdiri namun ia tak sanggup, tangannya gemetar matanya sontak membulat ketika melihat kearah Kaca.
"Woy settann Lo! Keluar sini Lo kalau berani, gak usah macem-macem sama gue! Lo fikir gua takut apa sama Lo, hah?! Jangan ngumpet tunjukkin Muka Lo sini!" Ketus Rando sambil memasang ekspresi panik, ketakutan tapi Kocak. Kalau pun ada teman-temannya pasti di tertawakan.
Anginnya makin kencang, seperti akan ada puting beliung di kamar Rando.
Setelah cukup lama kaki Rando melemas, ia berhasil lari dari kamarnya dan turun ke lantai bawah untuk menemui Kakak dan Adiknya yang masih ada di ruang keluarga."Aaaaaaaaaaaa,, Bang gua gak mau tidur di kamar!" Panik Rando
"Lo kenapa bego?" Tanya Randi Kakak Rando
"Ada setannnnnn" Ucap Rando
"Ngaco Lo kalau ngomong, Uda tidur sana" Ucap Randi"
"Gakmau! Pokonya malam ini gue tidur sama Lo!" Ucap Rando
"Dih ogah" Ucap Randi
"Pokonya titik gak pake koma!" Ucap Rando
"Bodo amat! Uda sana ah ganggu aja" Ucap Randi
"Bang Rando, Masa kalah sama Rara sih" Ucap Rara adik Rando
"Eh diem Lo anak kecil, ya Lo gak takut karena gak liat setan" Celetuk Rando
"Rando! Uda sana ke kamar!" Sentak Randi
"Iya bang" Ucap Rando mengalah "Ih Uda tau gue lagi takut gini, masa ga ada yang mau nampung gue di kamarnya?!" Cibir Rando sambil berjalan menaiki anak tangga dengan membawa rasa takutnya.
•••👻•••
"Hadoohh, cape banget gue" Ucap Putra seraya menghempas badannya di Sofa ruang tamu
Tekk Tekk Tekk
Suara kaki menggunakan hils ber-hak 2cm itu terdengar mendekat ke arah Sofa yang Putra duduki.
"Mungkin perasaan gue aja kali ya" Batin Putra
Putra pun memejamkan matanya sejenak, tetapi suara kaki itu terdengar sangat jelas di telinga Putra. Merinding, detak jantungnya pun berdetak tak beraturan, ingin rasanya menoleh ke belakang tapi ia takut akan terjadi sesuatu dan ia teringat kata-kata Caca beberapa Minggu lalu "kalau ada hal aneh di belakang, atu semacam yang ganggu lo. Jangan pernah lo nengok ke belakang, kalau lo nengok ke belakang bisa celaka, atau akan terjadi sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
HorrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...