Mereka sudah mulai menggangu kita
06.30 am
Di Sekolah...
"Haiii Guyss, selamat pagii" Sapa Caca pada teman-temannya
"Pagi Kembali, Caca"
"Juga Ca"
"Ceriaa bener lo, ada apa?" Tanya Rando
"Iya dong, pagi-pagi mah harus ceria gak bole murung haha" Ucap Caca terkekeh
"Ngeledek apa nyindir?" Ketus Lili dengan tatapan malasnya
"Emmm..Kayanya dua-duanya deh, hahaha" Ucap Caca meledek
"Kentuuuutttttt" Ucap Lili
"Preeettttt" Ucap Caca
"Uda-uda, pagi-pagi Uda rame aja duduk gih, Ca" Suruh Putra
"Iyaiya dehh" Ucap Caca
"Kenapa si ca? senyum-senyum sendiri? bahagia amat haha" Ucap Aldi
"Oh jelas, haha" Ucap Caca terkekeh
"Dasar aneh" Ucap Aldi
"Dih apaan si, gue kaga aneh yaa" Ucap Caca
"Wooyyu Hari Ini Jamkos ya, soalnya guru-guru pada rapat kayanya sampe sore, jadi bakalan Free class" Ucap Fahri teriak dari arah pintu, semua murid di kelas 10-3 pun sangat bahagia karena pelajaran Guru Killer lagi pada gak ada semua, ada yang nyanyi-nyanyi, loncat-loncat, main hp dan lain sebagainya.
Saat orang-orang tengah sibuk dengan aktifitas nya masing-masing, Caca hanya fokus ke arah pintu. Dengan raut wajah yang menunjukkan senyuman kepada seseorang tapi entah itu siapa, sepertinya Caca melihat Mereka.
"Siapa dia? kenapa dia selalu ada di depan pintu kelas gue? gerak-gerik dia kaya yang nyuruh gue buat ngikutin dia" Batin Caca
Caca memutuskan untuk pergi keluar
"Guys, gue keluar dulu ya" Ucap Caca
"Lah mau ngapain?" Tanya Lili
"Iyaa, mau kemana si? buru-buru amat kaya yang mau ditinggal kereta aja. Jangan lupa tuh isi saldo ntar lupa lagi" Ucap Fafa dengan muka Polosnya itu MuTaDos (Muka Tanpa Dosa)
"Apasi Faa, gak jelas lo anjir" Ketus Nana
"Ih, gue kan cuma ngingetin" Ketus Fafa
"Bodo amat anjir, Faa" Ucap Nana
"Mau Kemana, Ca?" Tanya Putra
"Ada urusan bentar" Ucap Caca
"Yauda jangan lama-lama" Ucap Putra
"Iyaa" Ucap Caca
Caca pun pergi keluar kelas dan mulai mengikuti arah kemana Gadis itu pergi, ternyata gadis itu membawa Caca ke Lorong sekolah yang diberitakan kalau Lorong ini berhantu atau ada penghuninya, tetapi Caca tidak mempercayai hal itu, dia coba mengabaikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
HorrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...