07.15—
Pelajaran pun sudah di mulai dan berlangsung hingga 2 Jam kedepan.
"Arghhhhh telinga gue sakit banget, Mata gue juga perih banget" Gumam Caca yang mulai menutupi Telinga dan menggosok matanya
Banyak jeritan yang didengar oleh Caca, entah berasalan dari mana jeritan itu. Yang pasti hal itu membuat Caca semakin penasaran dan sangat terganggu, lagi-lagi Caca tidak bisa fokus belajar.
Tetapi Caca mampu menutupi bahwa ia sedang tidak baik-baik saja, Putra yang menyadari akan hal itu sangat khawatir dengan Caca. Melihat sikap Caca yang tidak biasa membuatnya panik seakan takut Caca melakukan hal yang tidak-tidak atau lepas kendali.
Lorong Sekolah
Lorong Sekolah
Lorong Sekolah
Kata-kata itu membayang di fikiran Caca, entah ada apa disana. Bisikan halus yang terdengar di telinga Caca, seraya menyuruh Caca untuk pergi ke lorong sekolah.
"Gue gak bisa gini terus!" Tegas Batin Caca
Caca mengangkat tangan
"Iya ada apa, Caca?" Tanya Bu Ida
"Bu, saya izin ke toilet ya Bu" Ucap Caca
"Oh iya silahkan"
"Terimakasih Bu"
"Iya sama-sama"
"Gue yakin, Caca bukan ke Toilet. Pasti dia pergi ke suatu tempat, gue harus susul Caca" Batin Putra
"Bu, aduh bu saya kebelet banget. Izin toilet yaa" Ucap Putra Berbohong sedikit
"Haduh putra, kamu ada-ada saja ya. Yasudah sana"
"Makasi Buu"
Putra pun segera pergi menyusul Caca, Tetapi Putra gagal. Dia kehilangan jejak Caca
"Kemana lagi gue harus cari Caca?" Tanya nya Monolog sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal
Sementara Caca terus berjalan ke arah Lorong dengan Langkah yang sangat cepat, karena panik akan sesuatu terjadi pada Lorong.
Saat Caca sudah sampai Lorong, Terlihat ada Empat Perempuan Penghuni Lorong Sekolah itu seperti sedang menunggu kedatangan Caca.
Caca pun mulai melambatkan Langkahnya
Kedatangan Caca di sambut hangat oleh Mereka."Kemarilah" Ucap Gadis
"Kami akan menceritakan apa yang sudah terjadi" Ucap Dinda
"I-ii-Iya" Ucap Caca gugup
"Selma sudah masuk penjara, jadi kamu tidak usah repot-repot untuk membantu kami" Jelas Gadis
"Hah? Ko bisa?" Tanya Caca heran
"Kemaren dia ketahuan sedang membully dan membunuh anak kelas 11-5, ternyata salah satu teman korban itu menghubungi Polisi" Jelas Dinda
"Oooh gitu, ya bagus lah kalau gitu" Ucap Caca
"Btw, kalian ngapain si ngode gue pake kaya gituan segala sakit nih kuping gue. Pala gue juga jadi pusing" Ketus Caca
"Kode?" Tanya Amel Heran
"Iya, Kalian kan yang ngode gue" Ucap Caca
"Kita sama sekali gak ngode apa-apa, Ca" Ucap Gadis
"Serius?" Ucap Caca mulai panik
"Duarius" Ucap Adel
"Kalau bukan kalian, terus siapa?dan apa maksudnya?" Ucap Caca tambah panik
KAMU SEDANG MEMBACA
4 Perempuan Penghuni Lorong Sekolah
TerrorMata batin tidak semenarik yang kamu bayangkan. Tidak selucu yang kamu tonton di TV. Jika ingin membuka mata batin, resiko besar siap ditanggung sendiri. Karena melihat kejutan setiap detik, tentu sangat mengganggu, apalagi jika 'mereka' meminta ban...