Tring Tring
"Mel ke kantin yok,aku traktir nih""gak usah lah nyusahin kamu aku nanti"
"ah gak usah banyak omong ayo"
Amel langsung menarik tangan Zia keluar kelas"iya iya tapi pelan pelan mel"
"nah gitu dong"
...
"Liat aja aku bakal dapatkan kamu Zia,
gak ada yang bisa halangi aku lagi buat dapatkan kamu"ucap pria berpakaian hitam"eh lo beneran suka sama dia, dia masih SMA cuy"
"Gua gak peduli sekali milikku akan tetap jadi milikku hahaha"
"kok jadi ngeri gua sama lu"
"terserah ,gua gak peduli yang penting gua harus bisa dapatkan dia"
"tersera lu lah , tapi gua cuma mau ngasih tau jangan berbuat nekat karna itu bisa membuat dia benci sama lo"
"hm"
Lalu pria itu mengambil gelas dan mengisinya lagi"ya udah gue mau pulang, bisa gila gue lama lama sama lu " ucap pria itu dan langsung beranjak pergi dari tempat berdosa itu
Liat aja aku gak bakal lepasin kamu.
Batin pria itu lalu tersenyum smirk...
"tuh kan kita diliatin Mel makanya aku gak mau kesini " bisik Zia ke Amel
"jangan takut lagi mel,lagian kita gak buat salah sama mereka "ucap Amel lalu duduk di kursi kantin "udah duduk diam"ucap Amel langsung menarik tangan Zia agar duduk "pesan apa kamu mel"lanjut Amel
"samakan aja sama kamu"
"Buk nasi goreng dua,es jeruk dua"
"iya neng"
Tak lama kemudian makanan yang mereka pesan datang
"ini neng makanannya"
"oh iya, nah ini uangnya "ucap Amel memberikan uang warna hijau dan kuning
"iya neng pas "
"makasih"
"iya neng"
"nih makan"ucap Amel sambil menyodorkan nasi goreng dan es jeruk ke Zia
"makasih mel"ucap Amel sambil menerima makanan dan minumnya
"iya"
Amel dan Zia makan dengan lahap memang begitulah setiap satu minggu sekali pasti mereka akan makan dikantin kadang Amel yang bayar kadang juga Zia. Kalo Zia lagi gak punya uang pasti Amel yang akan bayar
...
Raka melangkahkan kakinya ke ruangannya. Raka melonggarkan dasinya yang entah kapan membuatnya sesak . Mata Raka hanya menatap tumpukan kertas di atas meja tanpa niat untuk mengerjakan .
Raka pusing memikirkan bagaimana lagi membuat ibunya itu sadar dari koma karena sudah lebih dari 3 tahun ibunya belum juga sadar.
Raka melirik ke arah jam dinding dan menunjukkan jam 3 sore. Raka lalu pergi dan memasuki mobilnya.
Mobil Raka berhenti di depan perusahaan milik ayahnya yang sekarang menjadi milik dia dan adiknya
Dan segera memasuki ruangan adiknyaCeklek
Dino yang mendengar itu matanya melirik ke arah pintu
"loh kenapa kesini bang,biasanya juga gue yang ke kantor lu bang"
"pusing gue"ucap Raka sambil memijit pelipis nya
"mikir apa lagi bang"ucap Dino lalu melanjutkan fokus ke tumpukan berkas di atas mejanya
"gue mikir ibu,kenapa ibu belum juga sadar sih pusing gue"
"kita bisa apa bang, kita cuma bisa nunggu dan berdoa agar ibu sadar"
"hah semoga ibu bisa cepat sembuh"
"Amin"
"eh Aldi kemana gak liat dari tadi" ucap Raka sambil melepas jas yang dia pakai
"biasalah paling main sama temannya"
"anak itu kenapa bisanya main doang sih"
"entahlah bang"
"ya udah lu lanjutkan aja, gue mau tidur pinjam kamar lu" ucap Raka lalu pergi menuju kamar Dino yang berada di ruang pribadinya
"JANGAN LU BUAT BERANTAKAN BANG"
telat Raka sudah memasuki kamar itu dan menutup pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Strong
RandomCtar Ctar Ctar Zia merasakan sakit di bagian punggungnya hanya bisa menangis. Lalu dengan keberanian Zia melihat ke arah ketiga kakaknya. Zia melihat darah mengalir dari punggung nya lalu tersenyum manis. Aneh mereka melihat Zia aneh karena bukan...