13. Bertemu ibu

14.3K 724 18
                                    

"ibu" ucap Zia yang masih memeluk Arka

"iya, ibu mau ketemu Zia, Zia pulangnya"

Zia mulai melepaskan pelukannya dari Arka lalu membalikkan badan Arka.

Arka yang mengerti maksud Zia, membalikkan badannya. Hal pertama yang dilihat Arka adalah muka Zia dengan mata berkaca kaca dan bibir di memajukan . Muka itu lucu bagi Arka ingin rasanya dia menggigit pipi Zia sangking gemasnya.

"kenapa hm" ucap Arka sambil memegang kedua pipi Zia

"Aka temani Zia ketemu ibu nya" ucap pelan Zia

"iya" ucap Arka melepas tangannya dari kedua pipi Zia

Zia menghapus air matanya yang hendak turun. Setelah itu memeluk erat Arka

Arka terkekeh dengan perilaku Zia. Lalu membalas pelukan Zia dan mengecup rambut Zia

Raka, Dino, dan Aldi kaget dengan apa yang dilakukan Arka dan Zia.  Kenapa mereka bisa kenal ? Kenapa mereka seperti sepasang kekasih ? Dan masih banyak lagi yang mereka bertiga pikirkan.

Orang orang disana yang melihat seorang Arka yang tidak pernah mau menyentuh wanita , tiba tiba memeluk wanita . Orang orang disana tidak membuang  waktu langsung memotret kejadian itu.
Apa lagi disana juga ada ketiga orang dari pengusaha yang cukup terkenal juga.

Arka tau sebentar lagi akan ada berita dirinya sedang memeluk seorang wanita.

Zia mulai melepas pelukannya lalu menatap wajah Arka

"Aka ganteng deh"

Jantung Arka menjadi tidak normal hanya karena ucapan Zia itu. Bahkan pipinya sudah sedikit memerah.

"Aku memang ganteng , kamu aja yang baru tau " ucap Arka sambil mencubit pipi Zia

"udah sakit"

Raka melepas tangannya lalu menatap Zia. " jadikan ayok"

"iya" ucap Zia lalu memberanikan diri menatap Raka "ayok kak"

"iya"

"hm aku naik mobil Aka kan" ucap Zia menaik turunkan alisnya

"iya Zia" ucap Arka lalu menggenggam tangan Zia.

Zia tersenyum lalu berjalan keluar dari mall menuju mobil Arka . Diikuti Raka, Dino, dan Aldi di belakangnya.

Zia memasuki mobilnya Arka dan
Raka, Dino, dan Aldi memasuki mobilnya menuju rumah Raka.

bodyguard Arka sudah di suruh kembali. Karena Arka tau, Zia pasti tidak nyaman jika ada bodyguard nya itu.

Sampai di rumah Raka

Raka membuka pintu rumahnya lalu menaiki lift menuju kamar ibunya diikuti Dino, Aldi, Zia, dan Arka.
Dengan Zia masih menggandeng tangan Arka.

Ting

Lift terbuka lalu Mereka langsung melangkahkan kakinya menuju kamar ibunya.

Terlihat ibunya sedang menangis memegang foto Zia.

"ibu"

Zia itu suara Zia. Batin ibunya

Langsung menoleh kearah suara tadi dan terlibat Zia sedang tersenyum. Langsung ibunya memeluk Zia.

"hiks hiks maafkan ibu Zia, pasti kamu menderita karena ketiga iblis ini" ucap ibunya menunjuk ke arah Raka, Dino, dan Aldi berdiri

Jlep

Bahkan ibunya menyebut mereka iblis. Mereka sadar bahwa perlakuan mereka terhadap Zia memang sangat keterlaluan sehingga wajar bila ibu mereka menyebut mereka iblis

Dan Arka hanya tersenyum smirk

"ah ini sudah mau malam apa ibu sudah makan"

Ibu Zia hanya menggelengkan kepalanya

"ayok makan bu" ucap Zia tersenyum lalu membantu ibunya berjalan.

Sampai di dapur

Zia mulai mengeluarkan bahan makanan dan memasakny

Kamu bahkan bisa apa saja Zia. Batin Arka kagum terhadap gadisnya

Setelah selesai memasak Zia menaruh makanannya di atas meja. Lalu Zia duduk di sebelah kiri Arka dan sebelah kanan Zia Ibunya. Lalu Zia mengambilkan makanan untuk ibunya dan Arka

Duh kayak dilayani sama istri. Batin Arka sambil tersenyum

Berbeda dengan ketiga kakaknya Zia yang hanya diam melihat ke arah adiknya. Ibu ,Zia, dan Arka mulai makan dengan tenang. Lalu ketiga kakaknya mengambil makanannya dan ikut makan dengan tenang. Selesai makan Zia membersihkan meja makan lalu mencuci piring

Setelah selesai. Zia memegang tangan ibunya dan Arka membawa mereka ke ruang keluarga untuk menonton TV ,diikuti oleh ketiga kakaknya di belakang.

Sampai di ruang keluarga, Zia menyalakan TV lalu menontonnya.
"hahaha Aka liat deh lucunya" ucap Zia lalu memeluk tubuh Arka

Ibu zia tersenyum melihat putrinya tertawa lepas. Dan Arka mengusap rambut Zia ,sesekali mengecup puncak kepala Zia. Berbeda dengan ketiga kakaknya Zia yang masih diam seperti patung itu. Entah dari kapan mereka jadi gugup gini.

Setelah TV dimatikan oleh Zia.

"Zia maafkan atas perilaku kakak"
Ucap Raka sambil menatap mata Zia

"Zia udah maafkan kakak kok" ucap Zia tersenyum

"kakak sama Aldi juga minta maaf Zia"

"iya Zia udah maafkan" ucap Zia tersenyum "eh udah malam ayok pulang Aka"

"Zia apa kamu gak mau tinggal disini lagi" ucap ibu zia

"t-tapi Aka gimana" ucap Zia menatap ke Arka "Aka gak boleh jauh dari Zia" lanjutnya

"hm kalo boleh tau tuan Arka, dari kapan bisa dekat dengan adik saya" ucap Dino

"saat Zia di jadikan pengemis oleh keluarga angkatnya" ucap Arka

"Aka ayok pulang" ucap Zia lalu berdiri menarik tangan Arka

"kalo begitu saya pamit dulu"

"Assalamualaikum ibu"

"walaikumsalam" 

Terlihat mobil yang Zia naiki sudah jauh dari rumah Raka

"ibu gak mau tau kalian harus bujuk Zia pulang" ucap ibu baru pergi dari sana menuju kamarnya

"huh gimana bang"

"nanti kita bujuk Zia"ucap Raka "eh kita belum baca surat Zia yang di kotak kemarin"

"ayok dah baca bang"

Mereka mengeluarkan kotak tersebut lalu mengambil surat disana.

Hai kak

Zia janji, Zia gak bakal nyusahkan kakak lagi karena Zia udah pergi dari rumah. Zia minta maaf kalo selama ini Zia selalu jadi pembawa sial buat keluarga ini Zia juga minta maaf Zia udah buat ibu koma dan ayah meninggal . Hehe sakit ternyata punggung Zia habis kakak cambuk. Tapi gapapa karena memang Zia yang salah. Zia minta maaf kak Raka, Kak Dino, dan kak Aldi.

Jadi karena Zia gak mau jadi pembawa sial dan nyusahkan,Zia gak mau tinggal disini. Batin mereka

Mereka merasa bersalah. Tapi mereka ingin memperbaikinya sebelum terlambat.

I'm Strong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang