48. adik Alan

5.2K 293 14
                                    

Zia menatap nisan tertulis nama Aldo di sana "kak Aldo kita sebenarnya dekat, kak Aldo di bawah tanah, Zia di atas tanah" ucap Zia lalu tersenyum manis

Tes tes
Air mata Zia kembali turun

"kak Aldo" lirih Zia

"I love you"

"kak Aldo, Zia mau ikut"

"Zia" ucap Dino sambil memegang pundak Zia

Zia menengok ke arah suara "kak Dino"

Dino tersenyum miris melihat penampilan Zia. Rambut yang acak acakan, rok warna putih yang sudah berwarna kecokelat karena Zia duduk di tanah, baju warna pink yang sudah bercampur tanah karena memeluk tanah makam Aldo tadi, mata bengkak, hidung merah, dan pipi yang kotor

"maafkan gue ya"

Zia hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali fokus ke makam Aldo. Zia kembali meneteskan air matanya. Rasanya Zia belum percaya Aldo benar benar meninggalkan dirinya. Sudah terhitung 3 bulan Aldo pergi. Satu bulan lalu memang Zia masih bisa sedikit mengikhlaskan tapi sekarang rasanya tidak bisa

Nyeri hati Dino melihat Zia seperti itu. Pandangan Zia terlihat kosong walau Dino yakin Zia masih bisa mendengar apa yang dia ucapkan dan bisa mengerti hanya saja Zia seperti terlalu lelah untuk berbicara. Dino juga melihat Zia agak kurusan, terlihat dari pipi Zia yang sudah tidak gembul. Dino yakin ini semua berat bagi Zia bahkan saat Zia membutuhkan dirinya Dino malah seperti buta dan tuli. Menyesal? Tentu penyesalan tentu datang dalam diri Dino. Zia menganggukkan kepalanya saja tidak bisa mengurangi rasa penyesalan yang datang pada dirinya

"Zia jangan kayak gini" lirih Dino sambil menatap prihatin ke arah Zia

Zia tetap diam

"Zia kita pergi dari sini yuk"

Zia menengok ke arah Dino dan menatap Dino tajam "kalo mau pergi, pergi aja, gak usah pedulikan Zia. Lagi pula dulu kak Dino juga bodo amat sama Zia" ucap sinis Zia

Dino terdiam mendengar ucapan Zia. Memang benar yang dikatakan Zia tapi sekarang dirinya sudah menyesal. Dino ingin memperbaiki semuanya

"kak Dino mending pergi, Zia gak suka liat orang yang udah buat Zia menderita, apa lagi di sini tempat makam kak Aldo" ucap dingin Zia

Sungguh Dino sangat terkejut dengan ucapan Zia. Kenapa Zia menjadi dingin seperti ini? Nada bicara Zia juga kenapa jadi dingin dan sinis kayak gini?

"Zia gue...." belum sempat melanjutkan ucapan nya, Zia lebih dulu menampar Dino

Plak

Dino membulat matanya. Dino tidak mengira Zia bisa menampar dirinya. Zia memang benar benar berubah

"pergi, Zia muak lihat muka kak Dino, kak Dino sama aja kayak kak Raka, Zia gak mau dekat dekat lagi sama kalian"

"Zia gua min.. "

Plak
Zia menampar pipi Dino lagi

"CUKUP ZIA BILANG PERGI PERGI" teriak Zia lalu menjambak kuat rambutnya

Dino memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan Zia. Dino juga tidak bisa marah karena Dino sadar semua ini juga salah dirinya. Dino ingin memeluk Zia dan menghentikan Zia yang sedang menjambak kuat rambutnya tapi kayaknya ini bukan saat yang tepat. Akhirnya Dino melangkahkan kakinya menjauh dari Zia

I'm Strong Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang