“Iya gue tu lo goblok” Bara~.
"anjing lo" teriak pemuda kepada Aldo
"Lan" panggil Aldo . Sedangkan Alan yang mengerti langsung membius pemuda tadi dari belakang dan membawa ke ruang rahasia
Sampai di ruang rahasia . Alan mengikat badan pemuda itu di kursi. Di ruangan itu semua serba hitam dengan lantai warna putih yang bercampur dengan darah dan disana terdapat banyak pistol dan pisau dengan berbagai macam bentuk. Yaa tempat itu adalah tempat Aldo dan Alan menyiksa musuhnya .
Aldo menunggu pemuda itu bangun dengan duduk di kursi bersama dengan Alan yang sedang memainkan Hp nya
Setelah setengah jam mata pemuda itu mulai terbuka "akh lepasin gue anjing"
Aldo berdiri lalu mengambil pisau dan menggoreskan pisau tadi di pipi pemuda itu "lo itu pantas mati sama kayak aki aki itu, lo tau gak kalo ayah lo itu mau bunuh gue jadi sebelum kejadian gue bunuh duluan aki aki itu"
"akh" pemuda itu hanya memejamkan matanya berusaha menahan rasa sakit saat setiap pisau terus menggores ke wajahnya
"gue malas main main sama lo, kita langsung aja yaa" ucap Aldo lalu menusuk perut pemuda itu
"AKHHHH" teriak pemuda itu lalu memejamkan matanya
"beresin Lan" ucap Aldo lalu membersihkan tangannya
"ck kebiasaan" ucap Alan lalu memasukkan mayat pemuda itu ke karung dan melempar ke kandang singa milik Aldo
"kita langsung ke rumah sakit"
Alan mengangguk lalu berjalan memasuki mobil dengan Aldo lalu menjalankan mobilnya menuju rumah sakit
...
"udah gue jual mobil Aldi, kita langsung bawa ibu kerumah sakit aja"
"iya bang" ucap Dino lalu berjalan memasuki kamar ibunya dan membantu ibunya berjalan .
Sedangkan Raka menyiapkan semua keperluan untuk di rumah sakit dan memasukkan ke dalan mobil . Raka melihat ibunya keluar lalu ikut membantu ibunya masuk kedalam mobil setelah mereka semua masuk mobil Raka menyala mobilnya menuju rumah sakit
...
Saat ini Bara terus gelisah . Bara tidak tahan ingin memberi tau Arka tapi Arka belum juga keluar dari ruangan meeting nya. Bara mondar mandir dengan kuku jari di gigit. Bara takut kalo tiba tiba Clara tau dan langsung membunuhnya. Membayangkan nya saja sudah membuat Bara gemetar ketakutan.
Bara menarik nafas panjang lalu membuangnya . Bara mencoba tenang, sekarang Bara melangkahkan kakinya menuju kursi dan duduk di sana. Bahkan karena kepikiran Bara sampai lupa mengerjakan berkas yang bertumpuk di mejanya
Gue harus tenang , ini bakal baik baik aja, tenang Bara tenang lo harus bisa tenang. Batin Bara
Bara memutuskan untuk berhenti memikirkan itu dan mulai mengambil berkas di mejanya dan mulai mengerjakannya
Sedangkan Arka sekarang melangkahkan kakinya keluar kantor tentunya karena Clara meminta untuk makan siang bersama. Arka tidak bisa menolak Clara karena Arka masih membutuhkan Clara. Arka memasuki mobilnya menuju restoran
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Strong
AléatoireCtar Ctar Ctar Zia merasakan sakit di bagian punggungnya hanya bisa menangis. Lalu dengan keberanian Zia melihat ke arah ketiga kakaknya. Zia melihat darah mengalir dari punggung nya lalu tersenyum manis. Aneh mereka melihat Zia aneh karena bukan...