Happy 1K readers🤗.
Wah gak nyangka nih aku udah tembus 1K aja hehe. Makasih banyak ya udah voment di cerita ini. Makasih juga udah sempatin diri buat baca cerita aku ini. Sekali lagi makasih banyak ya readers😁.
Oke, happy reading.
🎈🎈🎈
Setelah dua Minggu yang lalu otak dibuat pusing oleh UNBK, akhirnya datang sudah hari pelepasan yang dimana bisa kita sebut hari perpisahan atau lagi Farewell Day. Hari yang spesial dan juga hari yang membuat perasaan para murid bercampur aduk menjadi satu. Tak hanya para murid, tetapi juga para warga sekolah lainnya juga ikut merasakan.
Farewell Day dilaksanakan pada pukul 8 pagi sampai selesai di tempat sebuah gedung bertingkat 2 yang besar dan mewah serta sudah dihias rapi dan indah. Kursi kursi untuk para murid dan para tamu undangan juga sudah disusun rapi.
Kursi yang disusun rapi dan berada di lantai 1 khusus untuk para murid kelas 12 dan juga para guru beserta para tamu undangan yang merupakan para wali murid kelas 12. Sedangkan kursi yang disusun rapi dan berada di lantai 2 khusus untuk para murid kelas 10 dan 11.
Tepat pukul 7, terlihat dua orang yang berjenis kelamin berbeda tengah berada di depan pintu masuk. Mereka menatap satu sama lain untuk masuk dulu atau nanti saja. Salah satu dari mereka pun menyuruh masuk saja dulu dan yang satunya hanya menganggukkan kepalanya menyetujui.
Mereka berdua yang sudah masuk ke dalam area gedung itu pun memilih untuk duduk di kursi lantai satu di barisan ke dua. Suasana di dalam gedung ini sudah cukup ramai karena mengingat dimulai acaranya sebentar lagi yaitu satu jam lagi.
Mereka berdua yang merupakan Bridal Twins a.k.a Riel dan Rara masih duduk tenang di kursi mereka, sesekali mereka mengedarkan pandangan dan menatap pintu masuk untuk melihat apakah sahabat mereka sudah datang ?.
Riel yang terlihat bosan dan Rara yang hanya diam saja sambil mengotak-atik handphonenya.
Riel pun lalu menatap saudari kembarnya itu, tepatnya sih menatap wajah cantik Rara yang sudah terbalut dengan make up yang tipis dan natural. Riel sangat mengagumi saudari cantiknya ini dan merasa ingin menyembunyikan Rara saja supaya saudari cantiknya itu tidak dilirik lirik oleh cowok lain. Sepertinya keposesifan Riel muncul sekarang.
Rara yang merasa Riel menatapnya dalam sekali, hanya mencueki saja dan masih asik mengotak-atik handphonenya dalam diam.
"Ra, kenapa sih kamu cantik banget ? Ntar ngundang cowok lain lagi buat natap kamu, terus suka sama kamu, terus..." pertanyaan dan perkataan dari Riel dengan wajah yang kesal terpotong sebelum dia menyelesaikan nya.
"Takdir" perkataan Rara inilah yang memotongnya, dia hanya berkata singkat.
"Ih Rara ! Aku belum selesai ngomong kok dipotong !" Riel semakin kesal saja, karena saudarinya ini malah seenaknya memotong pertanyaan + perkataannya yang tadi.
"Bawel sih" ejek Rara dengan wajah yang datar.
"Ck !" Riel berdecak kesal mendengar ejekan dari Rara.
"Ra, kamu juga kenapa pake make up sih ? Kan makin cantik jadinya !" tanya Riel sekali lagi dan kekesalannya semakin bertambah, tak lupa karena munculnya keposesifan nya itulah membuatnya jadi begini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Muallaf (On Going)
Teen FictionSequel story dari 'Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu'. Azura Zamira atau yang sering disapa dengan Rara, sama sekali tak menyangka bahwa dia akan ditakdirkan terikat janji suci pernikahan dengan seorang pria yang baru masuk Agama Islam atau bisa disebut...