Akhirnya update lagi nih! Setelah bulan November kemarin update part sebelumnya.
Semoga kalian suka, oke enjoy!.
🎈🎈🎈
Ceklek
Seorang pria berusia kepala 4, terlihat masuk ke dalam Mansion bertingkat 3 nya. Kemudian dia berjalan menuju ruang tamu dan duduk di sofa besar yang ada di sana.
Tak lama, datang pria yang lebih muda dan berumur kepala 3 menuju pria yang sedang duduk itu. Sebelumnya terlihat pria berumur kepala 3 ini menundukkan kepalanya tanda dia hormat kepada pria yang tengah duduk itu.
Pria yang tengah duduk itu pun mempersilahkan asisten pribadinya itu alias pria berkepala 3 tadi untuk ikut duduk juga. Asisten pribadinya itu pun kemudian manggut-manggut dan duduk di sofa yang ada di seberangnya.
"Tuan, apakah tuan sudah melihat wanita anda?" tanya si Asisten pribadi memanggil pria berkepala 4 itu dengan sebutan 'Tuan'.
"Ya, sudah. Gue sangat merindukannya, dia kalo dewasa dilihat-lihat semakin cantik dan berisi saja" jawab si 'Tuan' dengan santai dan menyandarkan punggung tegapnya ke sofa yang terlihat empuk dan nyaman.
Si asisten pribadi itu pun bertanya kembali, tapi kali ini ada nada ragu dalam ucapannya itu "Hm ... maaf Tuan, jika saya menyinggung anda. Maksud dari kata anda tentang berisi itu ... apakah wanita anda tengah berbadan dua ... ?".
"Entahlah ... mungkin iya. Hah! Gue benci lu Afnan! Benci banget sama si Afnan br*ngs*k itu!" jawab si Tuan sembari mengangkat bahunya dan mengepalkan tangannya kuat-kuat sekaligus mengumpat kasar kepada orang yang sangat dibencinya itu.
Si asisten pribadi yang melihat Tuannya seperti itu pun merasa sedikit takut dan menanyakan pertanyaan kembali dengan nada ragu lagi "Apakah rencananya ... akan kita jalankan sekarang, Tuan?".
"Sebentar lagi Zidan ... saat waktunya tiba dan sudah tepat" jawab si Tuan sembari memanggil nama panggilan dari si asisten pribadinya itu.
"Baik, Tuan. Saya permisi dulu" kata Zidan kemudian pamit untuk undur diri dan pergi keluar dari kawasan ruang tamu.
Setelah Zidan tak berada di sana, si Tuan pun lantas langsung berteriak nyaring menggambarkan bahwa dia sedang dalam amarah yang membara sekarang "AKHHH!!!".
BRAKKK
Teriakan nyaring yang disusul dengan gebrakan yang sangat keras pada meja kaca yang berada di depan sofa membuat meja kaca tersebut menjadi pecah seketika dan menimbulkan suara pecahan beling kaca yang nyaring sekali dan lalu berjatuhan ke lantai marmer di sana.
Dengan tangan yang sangat terkepal bahkan kuku jarinya terlihat memutih dan tangannya berwarna merah akibat gebrakan sangat keras yang dia lakukan tadi, dia berkata dengan penuh tekad dan amarah membara yang menguasai dirinya seperti ada iblis yang tengah merasukinya. Diakhir kata dia tertawa bagaikan sang psikopat yang tertawa mendengar korbannya meminta ampun dan meringis kesakitan "Kalo benar Naya ku itu tengah berbadan dua. Gue gak akan segan-segan buat aborsi itu kandungannya!!! Hahaha!!!".
Setelah bermimik wajah yang penuh amarah dan tertawa psikopat, kini berganti menjadi seringaian licik dengan penuh akal kebusukan dan menghalalkan segala cara agar sesuatu yang ingin dimiliknya, harus menjadi miliknya "Tunggu aku sayang, aku jamin kamu bakalan jadi milik aku lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Muallaf (On Going)
Teen FictionSequel story dari 'Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu'. Azura Zamira atau yang sering disapa dengan Rara, sama sekali tak menyangka bahwa dia akan ditakdirkan terikat janji suci pernikahan dengan seorang pria yang baru masuk Agama Islam atau bisa disebut...