Alhamdulillah bisa double update lagi nih!.
Happy reading ya.
🎈🎈🎈
Di siang hari Selasa, Rara berjalan santai sendirian tanpa ada yang menemani. Dirinya hanya ingin mencari udara segar untuk menjernihkan pikirannya dari seseorang yang membuatnya merasakan yang namanya broken heart untuk pertama kalinya. Oke ini lebay, tapi dia masih merasa sakit hati walaupun yang dia baca serta lihat itu berita yang belum tentu kebenarannya atau hoax.
Karena memang seseorang berinisial R itu pernah bilang padanya bahwa dirinya sedang tidak memiliki hubungan dengan siapapun. Padahal Rara sama sekali tak menanyainya dan bingung apa maksud dari orang itu memberitahunya hal itu. Tapi, orang itu membuat Rara merasakan dampak besar karena dia merasa baper. Dan bohong jika Rara tidak geer sama sekali karena orang itu.
Rara berpikir keras apakah dirinya hanya dibodohi dan mudah terbawa perasaan. Padahal mungkin saja orang itu hanya ingin berteman dengannya saja kan, bukan karena motif atau alasan lainnya. Tapi, salahkan Rara yang sudah terjatuh terlalu dalam kepada orang itu. Sampai dirinya tak sanggup menyebut nama orang itu dan memilih untuk memblokir nomornya dan akun media sosialnya yang lain.
Ting
Sebuah notif mengalihkan Rara yang tadi sedang berpikir keras lalu menatap handphonenya.
Ada sebuah notif dari pesan tak dikenal yang masuk ke handphonenya. Rara kemudian membukanya.
08xxxxxxxxxx
Tinggal hitungan jam, menit, ataupun detik. Sebentar lagi, aku akan menjemputmu sayang. Dan kita segera bertemu.Wait me, ok?.
Z.
Rara mengernyitkan dahinya dan menghela nafasnya sebentar. Rara berpikir mungkin orang hanya salah kirim dan iseng saja, lantas Rara langsung menghapusnya dan memblokirnya.
Rara kembali melanjutkan langkah kakinya yang santai tanpa tau suatu hal besar yang akan menimpanya sebentar lagi ...
*****
Di sebuah ruangan yang cukup luas dan bertema dark yang menandakan sang pemilik ruangan adalah seorang yang berjenis kelamin laki-laki, terdapat sang pemilik kamar tengah menatap lekat seorang gadis cantik yang tertidur dengan tenang dan deru nafas yang teratur.
"Dear, lihatlah sekarang aku sudah menjemputmu dan kita sudah bertemu. Bukalah mata cantikmu itu" kata sang pemilik kamar yang merupakan seorang cowok berusia 19 tahun itu sembari mengelus pelan pipi sang gadis yang tengah tertidur diatas ranjang sedangnya itu.
"Hah! Sepertinya kamu akan terlelap cukup lama. Karena aku telah menyuntikkan obat tidur kepadamu, aku takut kau akan pergi dariku" kata cowok itu lagi setelah menyuntikkan suntikan berisi cairan obat tidur kepada sang gadis yang tertidur itu.
Cup
Cowok itu lalu dengan lembut dan sayang mengecup dahi sang gadis tertidur yang mana merupakan gadis yang dicintainya dan dia klaim sebagai miliknya.
"Tidurlah yang nyenyak" kata cowok itu lagi dan lagi.
"Aku pergi dulu ya karena aku dan yang lainnya harus menyelesaikan rencana besar ini sampai tuntas. Selamat tinggal, dear" pamit cowok berusia 19 tahun itu sebelum beranjak dari tempatnya sekarang.
"Dan welcome rencana besar. Karena rencana besar sudah dimulai" kata cowok itu setelah beranjak dan keluar dari ruangan yang merupakan kamar miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Muallaf (On Going)
Teen FictionSequel story dari 'Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu'. Azura Zamira atau yang sering disapa dengan Rara, sama sekali tak menyangka bahwa dia akan ditakdirkan terikat janji suci pernikahan dengan seorang pria yang baru masuk Agama Islam atau bisa disebut...