Yuhuuu, happy saturday!!! Happy weekend!!!.
Aku update nih! Maaf ya aku ngaret banget updatenya dikarenakan aku sibuk banget. Dan sekarang lumayan udah gak sibuk lagi sih jadi aku sempatin buat update untuk kalian. Semoga kalian suka ya!.
Happy reading!!!.
🎈🎈🎈
"Sekarang Afnan sering berpergian keluar negri untuk mengurus permasalahan cabang perusahaan yang ada di sana bersama Sekretaris barunya, Tuan" seorang pria berusia lebih dari 30 tahunan terlihat sedang memberitahukan sebuah kabar kepada Atasannya yang sekarang tengah duduk di 'singgasananya'.
"Bagus. Apa yang membuat masalah itu adalah 'orang kita'?" sebuah pujian kecil + pertanyaan dari Atasan seorang pria berusia lebih dari 30 tahunan itu.
"Ya, Tuan. Seperti yang anda perintahkan" dengan sedikit menundukkan kepalanya, pria itu menjawab pertanyaan dari atasannya.
"Bagus sekali!" pujian kembali terdengar dari Atasan pria itu.
"Dan bagaimana dengan gadis gue ah maksudnya wanita gue?" sekarang Atasan pria itu menanyai kabar seseorang kepada pria itu.
"Wanita anda sekarang tengah berada di Mansion Tuan" jawab pria itu masih sedikit menundukkan kepalanya tanda dia menghormati Atasannya yang dia panggil 'Tuan' itu.
"Hanya dia?" tanya si Tuan itu sembari mengangkat salah satu alisnya.
"Ya, Tuan" jawaban dari pria berusia lebih dari 30 tahunan itu membuat si Tuan itu tersenyum menyeringai yang sangat tipis, bahkan seperti tak terlihat bahwa dia tersenyum jika tidak dilihat secara seksama.
"Lalu kedua anaknya?" tanya si Tuan itu kembali.
"Ah mereka berdua sedang sibuk. Yang satu sedang kuliah dan yang satunya sedang memang ada urusan diluar bersama teman-temannya" jawab pria itu membuat si Tuan mengangguk-anggukan kepalanya paham tanda dia tau kenapa gadisnya, ah ralat wanitanya tengah sendirian sekarang.
"Oh. Dan apakah Zayn masih mengikuti gadis itu?" tanya si Tuan itu sembari menyebut nama seorang adik dari pria berusia lebih dari 30 tahun itu.
"Masih, Tuan" sekali lagi pria berusia lebih dari 30 tahun alias 35 tahun yang sering dipanggil Zidan itu menjawab pertanyaan Tuannya.
"Beritahu dia, teruskan lah sampai gue menyuruhnya berhenti!" perintah mutlak yang tak bisa diganggu gugat dari si Tuan yang bernama lengkap Erlangga Derdion Wijaya atau sering disapa Angga ini.
"Baik, Tuan" Zidan menyahut perintah Tuannya itu dengan hormat.
"Sekarang saatnya gue ngunjungin dia ..." kata Angga sembari berdiri dari 'singgasananya'.
"Apakah Tuan ingin saya kawal?" tawar Zidan sebelum Tuannya itu melangkahkan kaki keluar dari ruangan pribadinya.
"Tidak usah. Gue sendiri saja" jawab Angga menolak tawaran dari Zidan.
"Berhati-hatilah Tuan, kita tidak tau apa yang ada dibalik Mansion Afnan. Mungkin ada pengamanan yang sangat ekstra" nasihat dari Zidan kepada Tuannya, dia juga merasa sedikit khawatir kalo kalo ada sesuatu dibalik Mansion Afnan yang dapat membahayakan Tuannya ini.
"Ya. Gue pergi dulu" kata Angga kemudian keluar dari ruangan disana dan mengakhiri pembicaraan antara dirinya dan Zidan, Asisten Pribadinya itu.
*****
Rara sekarang tengah berada di UGM, Universitas Gadjah Mada karena dia pagi menuju siang ini ada kelas. Kelas pertamanya. Kelas pertamanya bertemu Dosen dan para teman sekelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Muallaf (On Going)
Teen FictionSequel story dari 'Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu'. Azura Zamira atau yang sering disapa dengan Rara, sama sekali tak menyangka bahwa dia akan ditakdirkan terikat janji suci pernikahan dengan seorang pria yang baru masuk Agama Islam atau bisa disebut...