Part 24 *Tolong di save, ya?*

245 50 16
                                    

Akhirnya update juga ya, Alhamdulillah.

Tanpa berlama-lama, happy reading.

🎈🎈🎈

Pria tampan bermata biru sedang menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang kamarnya yang ada di Mansion. Iya dirinya masih berada di Mansion orangtuanya.

Pria itu sedang mager pakai banget sekarang. Bahkan yang dilakukannya selama didalam kamarnya hanya menghirup nafas dan membuang nafasnya saja. Pandangan mata pria itu juga terlihat sayu dan seperti tak memiliki semangat hidup.

Ting

Suara dering pesan masuk yang berasal dari handphonenya membuat pria itu menghela nafas sebentar kemudian mengambilnya untuk mengetahui siapakah yang mengiriminya pesan.

Eh jangan salah dulu ya, pria ini bukannya nungguin notif, baik notif penting atau notif tak penting sekalipun. Tentu saja bukan dan salah banget, tapi dia ini emang lagi mager banget hari ini. Kalo masalah notif sih, selalu ada yang ngirimin dia pesan.

Kebanyakan sih dari Kaum Hawa penggila dirinya, mereka tak segan menchat dan mengirimi sesuatu yang nakal yang sangat mengejutkan. Untung dia sudah biasa dengan itu, kalo tidak, mungkin pria itu sudah stress stadium akhir menghadapi hal semacam itu.

Pria itu menghela nafas saat mengetahui siapa yang mengiriminya pesan untuk kesekian kalinya.

4420xxxxxxxx
I want you my sexy Ray ... please, answer me and then meet me tonight in hotel xxxx. See you babe😘.

Pria itu sangat tau seseorang yang mengirimnya pesan ini, dia sangat tau panggilan nakal untuknya itu dari siapa. Ya siapa lagi kalo bukan Vely, Lovely Caroline Stone nama panjangnya. Model papan atas Victoria's Secret yang sangat seksi dan sangat terkenal dengan gelar 'Sexy Lady Killer' itu.

Berulang kali Ray, iya pria itu yang tak bukan dan tak lain adalah Ray alias Raylen Maxime. Berulang kali Ray, memblock, menghapus, mengancam, bahkan meneror Vely untuk berhenti menggoda dan menghubungi dirinya, tapi dasar Vely yang kepala batu dan memang terobsesi sekali dengan Ray makanya dia tak akan menyerah sekalipun sampai Ray tunduk padanya.

Rasanya Ray mau nangis aja eh gak gak, Ray gak mau nangis tapi dia harus pantang menyerah buat Vely mundur dan menyerah pada dirinya.

Ray sekali lagi untuk keberapa kalinya, entahlah Ray tak menghitung sudah berapa kali kah dia menghapus pesan Vely kemudian memblocknya.

Notif-notif nakal yang lain berdatangan dengan menyepam sekali. Capek Ray tuh. Udah lah, Ray matiin aja handphonenya. Gara-gara notif jebol, Ray yang tadi mager malah tambah mager saja, bahkan moodnya down sekali hari ini.

Ray meletakkan handphonenya di atas meja nakas samping ranjangnya. Kemudian dia mengambil laptop berwarna Gold miliknya yang juga berada diatas meja nakas. Meja nakasnya lebar dan panjang jadi muat untuk meletakkan sebuah laptop juga disana.

Dengan mager dan kembali menyandarkan dirinya di kepala ranjang, Ray membuka laptopnya dan mengenter sebuah file data diri seseorang.

File itu adalah data diri dari seorang gadis yang ditaksir Ray, yang siapa lagi kalau bukan Rara.

Hanya melihat foto Rara yang ada di file data dirinya tersebut, hati Ray menghangat dan bibirnya yang melengkung membentuk senyuman tipis yang terlihat bahagia. Matanya juga berbinar-binar kala menatap lekat sang pujaan hati, hanya foto saja Ray sudah begini apalagi kalau ketemu orangnya. Ray rasa moodnya yang tadi down jadi up lagi. Dan Ray perlu catat bahwa Rara sekarang adalah salah satu moodbosternya.

My Husband Is a Muallaf (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang