Update lagi nih, jan lupa pencet vote ⭐ yup.
Thank you.
🎈🎈🎈
Terlihat di lorong sepi, seorang pria tampan tengah bersembunyi disana sekaligus memandang waspada keadaan sekitar. Nafasnya yang masih terengah-engah beserta cucuran bulir keringat yang berada di wajahnya menandakan dia sedang kelelahan sekarang. Dia bersembunyi disana untuk mengistirahatkan dirinya setelah berlari lari tak tentu arah dalam waktu yang cukup lama.
Pria itu menyandarkan punggungnya yang tegap ke dinding lorong tersebut dengan wajah yang putus asa. Dia merasa dirinya sekarang ini seperti anak kecil yang tersesat dan terpisah oleh keluarganya. Jika saja dia bukan seorang pria dewasa, dia mungkin akan menangis kencang bagaikan anak kecil.
Pria itu memikirkan, dimanakah dia sekarang ? Apakah Brandon beserta para Bodyguard mencarinya ? Apakah fans fanatiknya berada dimana mana dan mencarinya ?.
Ray ! Kamu sungguh sial hari ini !, pikir pria itu kesal dan mengejek dirinya sendiri dalam hati dengan menyebut nama nya yaitu Ray.
*****
"Ra, lama ya ? Maaf ya hehehe" kata Riel meminta maaf pada Rara saat baru saja dia kembali setelah selesai panggilan alam.
"Hm" Rara hanya berdehem.
"Sini aku bawain belanjaannya" Riel pun lalu mengambil paper bag miliknya dan milik Rara di tangan Rara.
"Hm" sekali lagi Rara hanya berdehem.
"Kuy kita ke mobil" ajak Riel.
Rara hanya diam tak menjawab ajakan Riel, tapi, dia hanya mengikuti langkah Riel yang menuju ke arah mobil.
Setelah Riel dan Rara memasuki mobil, mobil mereka pun lalu membelah jalanan yang cukup padat untuk pulang menuju ke Mansion mereka.
*****
Ray melirik ke kanan dan ke kiri melihat keadaan di sekitar lorong sepi tersebut. Sepi, itulah kata yang cocok untuk menggambarkannya. Ray pun meyakinkan dirinya untuk berjalan pelan dan waspada untuk mencari Brandon + para Bodyguard, kali aja mereka bertemu secara kebetulan di jalan.
Sudah lebih dari sepuluh langkah Ray berjalan, keadaan disekitarnya masih saja sepi. Baguslah, jadilah dia tidak ada gangguan lagi, itulah kata pikirannya di dalam hatinya.
Lorong sepi yang tadi Ray gunakan untuk tempat persembunyiannya sudah tak terlihat lagi dari pandangannya, karena memang Ray sudah berjalan sudah sangat jauh dari sana.
Disini, tepatnya di sebuah taman, di taman itu lah Ray sekarang tengah berada. Taman hijau yang sangat luas dan asri terlihat sangat indah di iris mata biru Ray.
Disini juga terlihat sepi, tidak ada orang yang berbincang-bincang dan bercanda tawa sekaligus anak anak kecil yang berlarian kesana kemari di taman ini.
Ray pun baru menyadari kenapa taman ini sepi, karena dia baru sadar bahwa langit tengah berwarna gelap sekarang atau mendung.
Tiba-tiba saja rintik rintik air hujan turun dengan lebat dari langit dan membasahi permukaan bumi tak terkecuali Ray.
Pakaian Ray basah sekali karena terkena rintik air hujan yang lebat, dia pun memilih untuk duduk saja di bangku taman dan tak meneduhkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Muallaf (On Going)
Teen FictionSequel story dari 'Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu'. Azura Zamira atau yang sering disapa dengan Rara, sama sekali tak menyangka bahwa dia akan ditakdirkan terikat janji suci pernikahan dengan seorang pria yang baru masuk Agama Islam atau bisa disebut...