Part 32

579 64 22
                                    

Double update lagi nih.

🎈🎈🎈

Rara terdiam dan termenung dengan rantai di tangannya serta dikakinya yang melingkar dengan sempurna. Jika dia bergerak sedikit saja pasti akan sakit dan lengan serta betisnya akan memerah.

Orang yang menculiknya juga tak menampakkan batang hidungnya dan dirinya yang sudah 5 hari berada ditempat asing ini.

Rara sangat rindu dan ingin tau tentang kabar Ayahnya, Bundanya, dan saudara kembarnya serta yang lainnya. Tapi, sayangnya dia terkurung disini. Dia sudah memikirkan segala cara untuk kabur dari sini. Tapi hasilnya nihil, gagal semuanya.

Rara berpikir keras untuk kesekian kalinya. Dia yang tadi tengah berpikir sembari memejamkan mata langsung membuka matanya karena baru mengingat sesuatu hal yang sangat penting. Sesuatu hal penting berupa sebuah benda itu adalah Liontin. Liontin berbandul berlian yang melingkar dengan cantik di leher putih dan mulusnya selama ini selalu dia simpan dalam bajunya tidak pernah dia keluarkan saat berada diluar rumah maupun didalam rumah sekalipun.

Rara pun berusaha mengeluarkan liontin itu dari bajunya dan usaha tidak mengkhianati hasil, buktinya liontin berbandul Rara sudah terlihat sekarang. Ya walaupun Rara harus menahan sakit ditangannya yang dia tarik paksa untuk mengeluarkannya.

Rara berusaha kembali menekan sidik jarinya kebandul berlian liontinnya itu karena disana ada terdapat sebuah gps kecil yang diaktifkan dengan sidik jari miliknya. Dia berharap setelah ini para keluarganya yang mencarinya akan menemukannya.

Rara meringis sakit saat tangannya yang tadi dia paksa untuk mengambil liontin dan menempelkan sidik jari dibandul menjadi semakin memerah dan sakitnya semakin menjadi-jadi karena rantai masih melingkar sempurna di pergelangan tangannya yang dia paksa untuk bergerak itu.

Rara menatap bandul berlian yang kini berwarna hijau yang berarti gpsnya sudah menyala. Rara berharap sekali mereka dapat menemukan dirinya dari gps ini. Tak lupa, dia juga berdoa kepada Allah Swt. untuk selalu melindunginya dan membantunya keluar dari sini.

*****

Ray bernafas lega dan bersorak senang setelah timnya kembali mencetak gol dan membuat tim mereka menang dipertandingan kali ini. Ray berusaha sekuat tenaga untuk fokus terhadap pertandingan tadi dan ternyata usahanya berbuahkan hasil.

Teman-teman setimnya juga bersorak dengan gembiranya dan bangganya.

Setelah berfoto-foto dan merayakan kemenangan selesai. Ray memilih pulang ke apartmentnya untuk mengistirahatkan dirinya.

Tapi, saat sudah berada didalam apartmentnya dan merebahkan dirinya diatas ranjang. Bukannya istirahat dan memejamkan matanya untuk tidur, Ray malah termenung memikirkan seseorang yang membuatnya rindu sekaligus khawatir itu. Ya siapa lagi kalo bukan Rara, crushnya, sang pujaan hatinya.

Ray berpikir apakah dirinya terbang ke Indonesia saja, karena memang dirinya sudah selesai dengan pertandingan sepakbolanya. Jadi dia cukup santai sekarang.

Setelah cukup lama berpikir, Ray memutuskan untuk terbang ke Indonesia saat besok nanti. Untuk malam ini dia harus mengistirahatkan dirinya secara penuh agar bisa fresh saat pergi nanti.

*****

Di sebuah ruangan Vip rumah sakit terdapat 2 bangsal rumah sakit yang cukup dekat terlihat disana. Disalah satu ranjangnya ada pria tampan khas Arab berkepala 4 terbaring lemah dengan alat bantu pernapasan serta yang lainnya, kabar dirinya pun masih dinyatakan koma, dan ini terhitung sudah 5 hari. Sedangkan ranjang satunya, disana ada seorang wanita yang sangat cantik berkepala 3 terbaring lemah namun sudah sadarkan dirinya terlihat dari mata cantiknya yang sudah terbuka, walaupun belum sempurna dan terlihat sayu.

My Husband Is a Muallaf (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang