🎈🎈🎈
Di negara Inggris, lebih tepatnya kota London. Dan lebih jelasnya lagi di sebuah tempat yang disebut taman, taman yang berada di dekat Masjid Central London. Disana terdapat seorang pria tengah berjalan di sekitar sana yang terlihat sepi sekarang dan tak sengaja dia melihat seseorang yang dikenalnya. Dia pun memanggilnya "Alan!".
"Ray!" balas orang yang dipanggil memanggil orang itu balik.
Yang dipanggil Ray pun mendatangi Alan yang dia panggil tadi.
Saat Ray sudah berada didepan Alan. Alan lantas bertanya "Ngapain kesini, Ray?".
"Mau lihat dan mandang Masjid itu" jawab Ray sembari mengkode menunjuk dengan dagu sebuah Masjid Central London yang jaraknya sedikit jauh dengannya.
"Adem ya, Ray?" tanya Alan setelah mengetahui apa yang dilihat Ray.
"Hm. Iya adem. Belum lagi hati gue ngerasa tentram ngeliatnya" jawaban Ray yang jujur membuat Alan tersenyum seketika.
"Kenapa senyum?" tanya Ray bingung setelah tau Alan, teman setim sepakbolanya itu tersenyum saat mendengar jawabannya.
"Tidak. Hanya saja ini membuat gue ngerasa terharu dan bahagia" balas Alan membuat Ray bingung kembali dan tak paham maksudnya.
Lantas Ray pun bertanya "Apa maksudnya, Lan?".
"Ah tidak Ray, tidak apa-apa" kata Alan menanggapi pertanyaan Ray.
Setelah itu mereka pun saling terdiam dan memutuskan untuk duduk di sebuah kursi didekat sana yang mana langsung memandang bangunan kokoh yang suci itu.
"Owh. Hm then, where is Hilmaz?" tanya Ray saat tidak melihat Hilmaz, teman setim sepakbolanya yang lain yang sering sekali terlihat bersama dan akrab dengan Alan.
"He's going to his grandpa's house" Alan pun menjawabnya dan membuat Ray manggut-manggut paham atas jawabannya.
*****
Terhitung 1 jam berlalu, Ray dan Alan masih berada disana. Dengan posisi yang sama. Tapi, kali ini berbeda. Karena sekarang mereka sambil makan dan minum yang mana tadi Alan membelinya sebentar. Dan Ray juga ikut menitip.
Mereka merasa tenang disini karena memang sekarang masih terlihat sepi. Bersyukurlah, jadinya mereka tidak perlu meladeni fans mereka ataupun orang yang mengenal mereka berdua. Ya, walaupun mereka harus sedia masker, kaca mata, dan topi untuk penyamaran jika tiba-tiba ramai orang-orang berada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Muallaf (On Going)
Teen FictionSequel story dari 'Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu'. Azura Zamira atau yang sering disapa dengan Rara, sama sekali tak menyangka bahwa dia akan ditakdirkan terikat janji suci pernikahan dengan seorang pria yang baru masuk Agama Islam atau bisa disebut...