Alhamdulillah bisa double update lagi. Let's cek it out!.
🎈🎈🎈
Ini sudah dua hari Ray berada di Indonesia. Dia kembali diajak jalan-jalan lagi oleh sepupunya. Kemarin kan jalan-jalan ke Obelix Hills berempat sedangkan kali ini sih cuman berdua dan pakai mobil. Kalo tentang Bagas sang kekasih dari sepupunya memang tak bisa ikut karena kesibukan kerjanya sedangkan Brandon memang tak berniat ikut dan memilih untuk diam saja dirumah milik sepupunya itu.
Disini, di Cafe Blue Sky. Ray dan sepupunya tengah duduk santai sekarang. Ah iya, pastinya Ray menggunakan masker dan beanie untuk menutupi wajah dan rambut pirangnya. Sedangkan sang sepupu memakai kacamata hias.
Cafe Blue Sky hari ini terlihat cukup sepi, jadi Ray bisa bernafas lega untuk membuka maskernya dan bisa bersantai disini.
Satu gelas berisi Cappucino dan satu gelas berisi Vanila Latte sudah berada dimeja yang diduduki oleh Ray dan sepupunya, Rina.
Tak lupa beberapa makanan ringan dan juga es krim yang telah mereka pesan sudah berada diatas meja juga.
Sesekali Ray menyuapkan makanan ringan serta eskrim dan meminum minuman berisi Cappuccino kesukaannya. Begitu pula Rina.
Ray juga sesekali mengedarkan pandangannya ke sekitar Cafe. Dan satu titik membuatnya menatap penuh kesana dan lekat.
Di meja Cafe yang terlihat pojok disana ada seorang gadis dan seorang cowok sedang duduk dan makan serta minum bersama disana. Bukan mereka berdua yang jadi pusat perhatian Ray sekarang, tapi sang gadis yang merupakan Crush nya itu.
Ray tak menyangka dirinya bertemu lagi dengan Rara. Apakah mereka berjodoh dan sudah ditakdirkan? Atau hanya kebetulan semata?.
Interaksi tiba-tiba cowok yang bersama Rara itu membuat Ray panas. Nampak disana cowok yang bersama Rara yang membelakangi dirinya membersihkan sudut bibir Rara yang terlihat sedikit belepotan karena es krim.
Dan reaksi Rara membuat Ray semakin mendidih, karena Rara tersenyum tipis setelah diperlakukan perhatian oleh cowok didepannya itu.
Ray merasa jealous kan jadinya. Udah tau, crush Ray itu kan Rara. Terus Ray juga udah mulai bucin sama Rara. Kalo lihat gini ya pasti jealous alias cemburu lah. Posesif juga mau keluar ini.
Ingin rasanya Ray menghampiri Rara dan cowok itu, kemudian menarik Rara mendekat kearahnya untuk menjauh dari cowok yang membuatnya cemburu itu.
'Siapa sih tuh cowok?!' batin Ray berpikir dengan keras dan masih merasa cemburu.
Bahkan tangannya sedikit terkepal saat melihat interaksi selanjutnya. Disana terlihat cowok yang membelakangi dirinya menggenggam tangan Rara dan mengelus pelan puncak kepala Rara yang tertutupi hijab.
'Tahan Ray, tahan' batin Ray berusaha menahan keinginannya untuk menonjok cowok itu.
Rina yang melihat tangan Ray terkepal dan raut wajah Ray yang tak tertutupi masker telihat marah, membuatnya bingung. Dia pun mengelus pelan lengan kekar Ray untuk menenangkan sepupunya itu tanpa tau apa yang membuat sang sepupu seperti itu.
Ray sedikit tenang kala melihat tangannya dielus dengan perlahan oleh Rina. Raut wajah Ray juga sudah tenang terlihat dari alis Ray yang berwarna sama dengan rambutnya itu sudah normal dan seperti biasanya.
"Kenapa?" Rina memberanikan dirinya untuk bertanya kepada Ray tentang dirinya yang terlihat marah tadi.
"Cemburu" jawab Ray singkat dan meminum kembali minumannya. M
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Muallaf (On Going)
Teen FictionSequel story dari 'Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu'. Azura Zamira atau yang sering disapa dengan Rara, sama sekali tak menyangka bahwa dia akan ditakdirkan terikat janji suci pernikahan dengan seorang pria yang baru masuk Agama Islam atau bisa disebut...