Aku update nih, ada yang masih nungguin ceritanya kah ?.
Happy reading and enjoy yup readers.
🎈🎈🎈
"Welcome back Tuan" perkataan selamat datang kembali keluar dari mulut seorang pria yang berumur 35 tahun.
Pria itu berkata seperti itu sambil membukakan pintu sebuah rumah mewah bertingkat 3 untuk Tuannya yang sekarang sudah masuk kedalam.
"Kenapa baru sekarang gue bisa keluar ?!" tanya Tuan pria itu dengan amarah terhadap pria itu sembari tatapan tajam diberikannya kepada pria itu.
Pria itu hanya diam dan menundukkan kepalanya merasa bersalah juga.
"Setelah 17 tahun lamanya gue mendekam di dalam penjara akhirnya gue keluar ! Tapi kenapa selama itu ?! Untung saja tidak sampai 37 tahun, mungkin gue udah jadi kakek kakek !!!" perkataan dari Tuan pria itu sekali lagi dengan perasaan amarah yang sangat menggebu-gebu, apalagi sekarang tangannya terkepal dengan kuat seakan akan menahan dirinya untuk tidak memukuli pria itu yang merupakan asisten pribadinya.
"Maafkan saya Tuan. Saya dulu berencana ingin membebaskan anda setelah anda mendekam disana selama 1 atau 2 tahun, tapi ternyata tidak bisa. Karena Afnan ketat sekali dalam menjaga dan memantau anda. Dan dia juga memberi tahu saya, jika lebih dari 15 tahun anda berada didalam sana, dia akan berhenti memantau anda" kata maaf dari pria itu kepada Tuannya, dia masih menundukkan kepalanya dan menceritakan alasannya agar Tuannya paham kenapa dia baru saja mengeluarkan Tuannya itu dari sel tahanan.
"Pria br*ngs*k itu ! Gue masih menyimpan dendam dengannya ! Awas saja kau Afnan Hasyim !!!" umpatan kasar keluar dari mulut si Tuan itu dan kepalan tangannya yang kuat makin menjadi jadi sampai kuku jarinya memutih saat menyebut nama pria yang sangat dibencinya itu.
"Lebih baik, Tuan beristirahat lah dulu. Baru nanti kita pikirkan rencana untuk membalas dendam" nasihat dan usulan pria itu kepada Tuannya.
"Baiklah, lu memang asisten pribadi gue yang sangat terbaik" si Tuan itu setuju dengan nasihat dan usulan asisten pribadinya sembari memujinya.
Si pria yang merupakan asisten pribadi itu hanya tersenyum kecil mendengar pujian dari Tuannya.
"Ah iya, setelah 17 tahun lamanya. Apakah ada yang berubah ?" tanya si Tuan kepada asistennya itu, sekarang mereka berdua sedang duduk di sofa.
Si Tuan yang duduk di sofa yang lebar dan si asisten pribadi yang duduk di sofa single.
"Iya Tuan. Tentang perusahaan, perusahaan yang dulu sudah bangkrut dan sekarang saya menjalankan perusahaan baru, perusahaan rahasia anda yang sudah berjalan selama 3 tahun dan sekarang sudah cukup sukses Tuan" jawaban penjelasan dari si asisten pribadi membuat Tuannya mengangguk-anggukan kepalanya paham dan merasa bangga juga.
"Lu memang sangat dapat diandalkan Zidan. Gue sangat bangga" puji si Tuan itu lagi pada asisten pribadinya yang bernama Zidan itu, nama lengkapnya adalah Zidan Malik.
Zidan hanya tersenyum kecil sekali lagi.
"Sekarang, Tuan Angga sudah bebas. Jadilah kuasa perusahaan akan saya berikan kepada Tuan. Karena memang itu perusahaan Tuan bukan perusahaan saya sendiri" jelas Zidan sambil menyebutkan nama Tuannya itu.
"Ah jangan terburu buru, gue ingin bersantai dulu. Dan jika lu udah suka sama pekerjaan lu di perusahaan baru itu, silahkan saja bertahan Zidan" kata si Tuan yang bernama Angga itu dan mengusulkan sesuatu untuk Zidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is a Muallaf (On Going)
Teen FictionSequel story dari 'Mahar Surah Ar-Rahman Untukmu'. Azura Zamira atau yang sering disapa dengan Rara, sama sekali tak menyangka bahwa dia akan ditakdirkan terikat janji suci pernikahan dengan seorang pria yang baru masuk Agama Islam atau bisa disebut...