Rendi menatap sekeliling. Ia mengangguk dan tersenyum saat ada orang yang lewat dengan berjalan kaki di jalan depan rumah.
Hari sudah siang. Dan Rendi bingung harus melakukan apa. Ayesha sejak tadi menempeli Ibunya, Kiara masih asik bermimpi. Sejak pukul enam pagi tadi, hingga pukul sepuluh siang ini, Rendi hanya duduk di teras. Memainkan game di ponselnya.
"Papa!"
Suara tangisan Kiara terdengar, tak lama kemudian anak itu muncul. Rambutnya acak-acakan, di pipinya terdapat garis putih. "Papa." Dipeluknya Rendi dengan erat. Lalu mengusap ilernya menggunakan kaus warna biru yang Papanya kenakan.
"Kenapa nangis?"
Kiara menjelaskan dengan bahasanya, Rendi hanya manggut-manggut. Padahal ia tidak paham dengan maksud ucapan Kiara. "Oh, yaudah, sekarang Kia mandi."
"Inin, urrr." Kiara memeluk tubuhnya seperti orang kedinginan.
"Habis mandi kita jalan-jalan, mau?"
"Owte!"
Wangi semerbak dari bedak dan minyak telon tercium oleh hidung Rendi. Ia tersenyum lebar, menatap Kiara yang nampak seperti moci. Wajahnya dipenuhi bedak bayi yang tidak rata.
"Mau kemana?" tanya Abian. Muncul dari sebuah mobil berwarna merah.
"Jalan-jalan."
Abian menatap langit dan menggelengkan kepalanya. "Mending kamu ikut Ayah aja, Ayah mau beli bingkisan lebaran."
"Enda jayan-jayan?" tanya Kiara kecewa. Ia menunduk dalam.
"Jalan-jalan sama Eyang, yuk!"
"Tapa itut?"
"Ikut. Tapi jangan Tapa Tapa terus."
"Owke, Papa. Sa!"
"Sa!" teriak Kiara sembari berlari masuk.
"Sa?" beo Abian.
"Papa, Sa ti nana? Mama Sa enda ada ...." Kiara kembali dengan tangan membawa kerudung berwarna biru. Bajunya oranye dan kerudungnya biru. Ah, jemuran berjalan.
"Mama kayaknya pergi. Udah, ayo berangkat."
Sebelum masuk ke mobil, Abian berbisik, "Mulutnya itu lhoo, hati-hati kalau ngomong. Anakmu suka niru Bapaknya daripada induknya."
Sepanjang perjalanan, Kiara terus bernyanyi. Lagu apa saja ia nyanyikan, tidak terdengar jelas liriknya.
"Papa, obilna ...," tunjuk Kiara pada sebuah bangkai mobil kijang yang dipajang di pinggir jalan. "Usak?"
Rendi menoleh ke belakang. Bangkai mobil itu nampak ... menyeramkan. Bagian depannya rusak parah. "Yah, itu mobilnya kecelakaan ya?"
"Iya, tahun 2006. Tabrakan sama truk, empat orang meninggal semua. Itu monumen baru dipajang tahun 2009, tikungan yang tadi itu loh, Ren, rawan," jawab Abian. Rendi mengangguk.
"Abak tuk?" Kiara manggut-manggut. Seperti baru saja memecahkan teka-teki misteri.
"Tu! Tu!" seru Kiara melompat-lompat. "Tu apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/259855736-288-k430483.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Young parents || Versi Baru
De Todo#1 Versi baru! ------------------------------------------ Kisah Ayesha dan Rendi yang disatukan oleh si kecil Kiara. Kiara yang tingkahnya begitu menggemaskan, Rendi yang begitu menjengkelkan dan kekanakan, dan senyum paksa yang kadang Ayesha perlih...