PROLOG

51.1K 542 6
                                    

Happy reading❤️

****

"Arabella Guzman?" Lirih seorang pria

Gadis berparas cantik dihadapannya mengangguk semangat

"Seperti nama seorang psikopat"

"Ya tuan?"

Liam mengibaskan tangannya tersenyum lucu "Ah tidak ada apa-apa, jadi kau ingin melamar menjadi sekretaris CEO?"

Gadis cantik didepannya mengerutkan kening bingung "Apakah anda tidak mendengar ucapan dari resepsionismu tuan?

"Ya aku dengar"

"Lalu kenapa kau menanyakannya lagi"

Liam berdeham "Aku ingin mendengarnya langsung darimu"

Gadis itu menghela nafasnya malas, dia berfikir semuanya akan mudah dan dia langsung diterima sebagai sekretaris mengingat dia mendapat gelas cumlaude dari universitas Harvard

"Ya aku ingin menjadi sekretaris CEO"

"Kenapa kau ingin mendapat pekerjaan itu"

"Ya tentu saja karena gajinya besar menurutmu apalagi?"

Liam tersenyum dalam hati "Aku tau banyak yang mengincar bos tampanku"

Ya tidak bisa dipungkiri kalo Adam Martinez adalah lelaki yang amat sangat tampan, banyak yang ingin bersanding atau menjadi pendampingnya atau bahkan hanya tidur dengannya merasakan gagahnya seorang Adam Martinez memanglah membangkitkan gairah para kaum betina diluar sana mendengar namanya saja sudah membuat birahi naik

Mata gadis itu menyipit tapi tak bisa menutupi tatapan matanya yang tajam

"Aku tak peduli setampan apakah bosmu apakah dia setampan Zayn Malik atau bahkan setampan V BTS sekalipun aku tak peduli yang kupedulikan hanya gaji yang besar" tangannya membentuk lingkaran besar

Liam menatap gadis didepannya dengan lekat, wajah gadis itu polos tapi tak bisa dijadikan tolok ukur kalo itu hanya topeng tapi sepertinya gadis ini memang tidak mengejar bosnya

"Kau tau nona Arabella bahwa gajiku lebih besar dari seorang sekretaris?

"Lalu kenapa? Apa kau ingin mengincar posisi itu untuk menggantikanmu?" Dengan santainya Arabella menunjuk ke wajah tampan Liam yang terkesiap

"Tidak"

"Lalu kenapa kau memberitahuku hal seperti itu"

"Karna aku seorang HRD"

"Apa peduliku? Ah aku tidak ingin membuang waktuku yang sangat berharga ini" Arabella mengatur nafasnya "aku diterima atau tidak?" Tekannya

"Sebentar, aku memerlukan sapu tanganku" Liam merogoh saku jas nya mencari saputangan yang biasa dia bawa itu tiba" lenyap seketika. Dia tidak menyangka akan mendapati seorang gadis yang melamar menjadi sekretaris bosnya itu adalah gadis muda yang sangat cerewet. Semoga gadis ini memiliki umur yang panjang doa Liam dalam hati

Melihat orang didepannya grasak grusuk membuat Arabella merogoh tasnya mengeluarkan sesuatu "Aku punya tisu" Liam menoleh dengan kening berkerut

"Kenapa kau punya tisu di tasmu?" Tanya Liam bodoh l. Sepertinya dia memang sudah sangat bodoh menghadapi gadis didepannya

"Apakah seorang HRD juga menanyakan hal yang tidak penting seperti itu, apa kau juga akan bertanya tadi pagi aku makan apa? Apa kau juga akan bertanya aku memakai dalaman apa hari ini?" Nafasnya ngos-ngosan. Dadanya yang bulat naik turun berirama

Wajah Liam menjadi santai ingin sekali rasanya dia tertawa dihadapan gadis ini, bagaimana mungkin gadis ini berbicara masalah pribadi seperti itu dengan laki-laki yang tidak dikenalnya

"Dengan senang hati nona, aku siap mendengarkan" bisik Liam sensual

"Aku memakai dalaman dengan warna merah darah" desisnya

"Bagaimana dengan bra-mu?"

"Senada"

Pecahlah sudah tawa yang Liam tahan sedari tadi, dia tertawa terpingkal-pingkal dihadapan gadis didepannya. Sedangkan Arabella yang ada didepannya bukannya ikut tertawa malah menghela nafasnya dengan pasrah

Sabar Bella sabar, tuhan selalu memberimu kesabaran yang amat banyak mencari pekerjaan itu sangat sulit apalagi didunia ini sudah dipenuhi oleh orang gila

"Tuan?"

"Ya" Liam memegangi dadanya, dia masih tertawa geli, entah kenapa susah sekali untuk menghentikan tawa itu

"Apakah aku diterima?" Bukan tatapan penuh perlawanan seperti sebelumnya yang Arabella berikan malah dia memberikan tatapan memelas

Liam berdeham pelan menetralisir kan rasa gelinya tadi lalu bertepuk tangan seperti anak kecil "Ya kau diterima"

Mata Arabella membesar saking senangnya dia berdiri dan mengangkat tangannya "Yes"




He is Crazy CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang