Happy reading😘
****
Kemaren salah judul😭 sekarang baru bener
Sedari tadi Arabella hanya terdiam. Tidak ada sepatah kata pun yang dia ucapkan. Hanya lamunan yang menemani perjalanan hidupnya, itu semua tidak luput dari pandangan Adam
"Apa yang Liam ucapkan hingga membuatmu bertingkah seperti ini" tanya Adam tajam. Pandangannya lurus kedepan. Arabella berdeham sebentar
"Tidak ada"
"Aku tidak suka kebohongan Arabella" desisnya tajam
"Kami hanya bercerita tentang kau yang mengirimnya ke Swiss untuk menjauhkan kami" Arabella mengatur suaranya setenang mungkin
"Aku menyuruhnya bekerja bukan bermaksud lain" Arabella berani bertaruh jika gengsi pria ini sangat besar
"Bilang saja kau cemburu" Arabella mengerling
"Untuk apa aku cemburu? Jika wanitanya sendiri yang menyerahkan dirinya padaku"
Wajah Arabella memerah "Kau yang menarikku"
"Benarkah? Haruskah aku membuktikan ucapanmu?"
"Tidak usah"
"Apa kau mengaku kalah?"
"Aku hanya tidak ingin berdebat dengan pria gila"
Ciiitt
Astaga! Apa yang Arabella ucapkan. Apa yang telah dia lakukan. Bodoh sekali kau Arabella. Bisa-bisanya dia menyinggung perasaan macan jantan yang kelaparan
"Kau mengataiku gila?"
Ya Tuhan! Tolonglah Arabella. Dia bahkan tidak berani untuk sekedar menolehkan kepalanya menatap Adam. Mendengar nada tajam itu saja sudah membuatnya sulit untuk meraup udara
Tatapan tajam itu seolah menghunus langsung ke jantungnya. Arabella sampai memejamkan mata saat nafas Adam menghembus wajahnya
"Pria gila inilah yang membuatmu mendesah di ranjang" Adam tersenyum puas saat melihat wajah Arabella yang sudah Semerah tomat. Dia kembali melakukan mobilnya dengna perasaan riang yang menggebu
Ternyata rumah yang mereka datangi melebihi istana Adam. Apakah orang-orang kaya ini terlalu merendah untuk menyebut ini sebuah rumah? Arabella menghela nafasnya. Tidak apa-apa melihat kemewahan ini sangat menghibur kemiskinannya
Adam lebih dulu turun dari mobil tanpa membukakan pintu untuk Arabella. Namun, yang membukakannya adalah Mark. Mark?
Arabella menatap wajah semringah Mark yang tida pernah luntur dari wajah pria yang bersahabat ini
"Sejak kapan kau datang dan malah disini?" Pertanyaan adam hanya ditanggapi dengan sebuah senyuman
"Nyonya Carla yang menelpon saya untuk kesini"
Adam tidak memedulikan ucapan apapun dari asistennya yang memiliki gangguan jiwa seperti Mark dan segera menarik tangan Arabella untuk masuk kedalam rumah orangtuanya. Mark hanya tersenyum dan menelpon seseorang yang akan membuat Mark tertawa senang akibat penderitaan orang itu
KAMU SEDANG MEMBACA
He is Crazy CEO
Romance21+ Cerita ini mengandung adegan dewasa dan kata" kasar bagi kalian yang masih dibawah umur silakan menjauh dan kalo masih ingin mendekat tolong didampingi . Masih banyak kata yang berantakan. Akan revisi setelah end